Bimasakti namanya, biasa dipanggil Bima 先生 (baca: Bima sensei) alias guru Bima. Pria kelahiran Tasikmalaya ini adalah salah satu pengajar di Yayasan Sakura. Sebelum menjadi sensei, Bima bekerja di Jepang selama tiga tahun, sebagai 研修生 (baca : kenshusei).
Apa itu kenshusei? Siapakah kenshusei? Apa tujuan mereka? Apa misi mereka? Apa harapan mereka?
Kenshusei, dekiru dake benkyo shite, gamang shite, gambarimasu. Kenshusei adalah trainee, peserta magang, peserta pelatihan kerja di Jepang. Dekiru dake adalah hanya bisa, hanya dapat melakukan. Benkyo
shite adalah belajar, melakukan sesuatu hal tentang belajar. Gamang shite adalah sabar, tahan, melakukan sesuatu dengan ikhlas tidak dengan menahan marah (辛い = tsurai). Gambarimasu adalah berusaha, melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Trainee datang ke Jepang ditujukan untuk belajar teknologi, keterampilan, pengetahuan kerja, industri dan belajar tentang kehidupan Jepang. Setelah kembali ke tanah air diharapkan bisa menyumbangkan semua teknologi, keterampilan, pengetahuan yang didapat untuk membangun Indonesia, pada umumnya, lingkungan sekitarnya, keluarganya, minimal untuk dirinya sendiri.
Karena dipaksakan untuk hidup di Jepang, secara tidak langsung pasti sudah melakukan proses belajar, orang jepang sendiri bilang "taihen". Hidup perlu ditempa agar menjadi kuat.
Aurora mengenal Bima berawal dari facebook. Aurora yang nge add duluan. Aurora bukan tipe orang yang suka nge-add, apa lagi tidak kenal baik. Teman facebooknya saja hanya 300 teman. Dulu hampir mau seribu, namun Aurora unfriend. Bukan karena Aurora membenci mereka. Aurora hanya ingin berteman dengan orang-orang terdekat saja. Karena sering kali teman yang tidak kenal baik muncul di timeline dan yang tidak kenal baik sebaliknya, tidak muncul di beranda.
Alasan Aurora menambahkan Bima sebagai teman karena saat itu Aurora berencana ke Jepang dan ingin tahu banyak tentang Jepang. Bima adalah sensei sepupu Aurora, teman main kecil Aurora, yang sudah lebih dulu bekerja di Jepang.
Aurora belajar bahasa Jepang via online. Ada yang bilang witing tresno jalaran soko kulino, cinta datang karena terbiasa. Jatuh cinta adalah kecelakaan karena adanya interaksi. Mungkin intensnya komunikasi penyebabnya. Bima tak pernah mengatakan suka, tapi dia begitu baik pada Aurora. Teman tapi perlakuannya seperti pacar, mungkin ini yang dinamakan TTM (Tahu, Tempe, Mendoan) atau TRP (Tahu, Risoles, Pisang goreng), teman rasa pacar alias friendzone.
Dulu, Aurora pernah memposting status di facebook "Aku telah tahu segala tentangmu, kecuali tentang perasaanmu."
Posting status dulu, itu terjadi pada Aurora saat ini. "Tante telah tahu segala tentangku, tapi tante tidak tahu perasaanku," kata Bima saat menjelaskan perasaannya.
Bima biasa memanggil Aurora dengan sebutan 'Tante', karena saat pertama kali kenalan, Bima nanya "mau dipanggil Mbak atau Tante?"
Aurora menjawab terserah. Alasan Aurora dipanggil tante karena usia Aurora lebih tua dua bulan dari Bima.
Aurora sempat mengatakan keinginannya untuk menikah. Ibu Aurora begitu bahagia ketika mendengar anak perempuannya ingin menikah. Karena biasanya setiap kali ditanya menikah selalu merespon ketawa.
---
Selain mengajar, Bima juga adalah seorang guide, pemandu wisata di Jepang. Bima biasa mendapat job pada Desember ketika musim dingin. April ketika musim semi dan Juni ketika musim panas.
---
"Tan, saya mau berangkat ke Hokkaido. Temui saya di bawah ya, ketika jam istirahat, saya tunggu," kata Bima dalam pesan yang dikirimkan ke Aurora.
Bima gelisah menunggu Aurora yang tidak segera menemui Bima.
Ketika jam istirahat, Aurora segera membuka pesan itu dan membacanya. Aurora lari menuju lift dengan segera. Dia mengambil jam istirahatnya untuk menemui Bima.
"Sensei," sapa Aurora. Bima menengok.
"Maaf ya sensei, Aurora baru baca pesannya,".
"Kita ngobrol di sana sebentar yuk Tan," ajak Bima sambil menunjuk salah satu meja kosong itu. Aurora dan Bima tidak bisa mengobrol lama karena jam satu Bima harus sudah sampai Soeta.
---
"Sensei, aku pengen kita segera menikah. Usiaku sudah mau kepala tiga," pinta Aurora pada Bima. Walau sudah lama, Aurora tetap memanggilnya sensei dan Bima pun tetap memanggil Aurora dengan panggilan 'Tante'.
"Sabar ya Tan, saya cari uang dulu, nikahkan butuh biaya ya Tan. Emang mau Tante nggak makan?" jawab Bima balik bertanya.
---
Juni ketika musim panas, Bima mendapatkan job di Okayama.
Aurora merasakan hal yang aneh, tapi Aurora pun tidak tahu apa penyebabnya. Aurora memastikan kegelisahannya dengan melihat dinding facebook Bima. Di sana, Aurora mendapatkan jawabannya. Dalam percakapan itu, Bima bercanda dengan seorang wanita dan terlihat begitu. Teman mengajarnya dulu di Sakura. Sebelumnya Aurora selalu percaya pada Bima dan tak pernah menaruh curiga apapun.
Karena penasaran, Aurora pun menanyakannya langsung pada Bima. "Sensei, perempuan itu siapa?" tanya Aurora. Bima menjawab, teman kerja tante.
---
Semakin lama, Bima semakin gelisah karena sudah lama membohongi perasaannya pada Aurora.
"Tante, kalau saya dekat dengan perempuan lain bagaimana?" tanya Bima.
"Ya nggak papa, emang kenapa?" Aurora balik bertanya.
"Tante, telah tahu segala tentangku. Kecuali tentang perasaanku" jawab Bima.
"Maksudnya gimana sensei"? tanya Aurora penasaran.
"Maaf ya Tante, saya sudah membuat Tante kecewa. Saya tahu Tante begitu amat sangat mencintai saya, tapi perasaan saya untuk orang lain.
Tenggorokan Aurora seperti tercekat, Aurora menangis sejadi-jadinya. Menumpahkan semua kekecewaannya dan tertidur, setelah lelah menangis.
---
Keesokan paginya, Aurora menghubungi Ibunya dan menceritakan yang Aurora alami. Ibu Aurora ikut bersedih dan mengatakan "Tuhan tidak menakdirkan Bima sebagai pasanganmu, kamu pasti bisa, kamu pasti kuat Nak, melalui ini semua."
---
Bima dan Aurora masih komunikasi tapi rasanya berubah, tak seperti dulu. Selamat menempuh hidup baru, barakallah. Semoga sakinah mawaddah warahmah. Dan apapun yang terjadi jangan sampai gagal untuk kedua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semu
Short StoryKamu bisa memilih menikah dengan siapa, namun kamu tak dapat memilih cintamu untuk siapa