Prolog

229K 15.3K 2.3K
                                    

🔪DANGEROUS GUY WITH ME 🔪

-Aska Abqari-

-Sarla Ascherish-

🔪

🔪

🔪

🔥Prolog🔥


Berhasil!

Sekarang Sarla sudah berada di dalam kamar Aska! Ia langsung memekik girang karena benar dugaannya. Ruangan ini adalah milik Aska!

Tidak mengamati sekitar lagi, ia langsung berlari dan meloncat ke atas ranjang ruangan itu.

Ia hirup dalam-dalam harum sprei ranjang. Belum puas, ia peluk sebuah bantal guling. Membayangkan kalau benda empuk itu adalah Aska. Kembali ia menghidu dalam-dalam harum sprei itu. Harum khas Aska seketika memanjakan indra penciumannya.

Setelah selama ini ia hanya mampu bermimpi dapat mencium bau khas cowok itu lebih dekat, kali ini akhirnya menjadi kenyataan!

"Akhirnya kita bisa pelukan juga, Aska ...," ucap Sarla dengan senyuman lebar sembari tetap memeluk guling itu.

Beberapa lama Sarla lewati hanya untuk memanjakan indra penciumannya saja. Merasa sudah cukup, ia akhirnya bergerak duduk, ingin menelusuri area kamar Aska.

Tapi belum sempat mengeksplor lebih jauh, pemandangan pertama yang dilihatnya membuat terkejut. Tidak jauh dari ranjang tempatnya duduk, ada sebuah meja dengan benda-benda di atasnya yang membuat Sarla tercengang.

Penasaran untuk melihat lebih dekat, Sarla menggerakkan kaki untuk berjalan menghampiri.

Seketika ia terkesiap ketika sudah berada tepat di depan meja itu.

Banyak foto yang tertancap di dinding dengan pisau sebagai 'perekatnya'.

'Done.'

Satu kata dengan tinta berwarna merah pun tertulis di setiap foto yang tertancap di dinding itu.

Ini ... apa-apaan? Sarla bertanya-tanya dalam hati.

Sarla lalu gerakkan mata untuk melihat benda-benda di atas meja itu. Berbagai jenis benda tajam serta senjata api yang Sarla tidak ketahui pasti namanya, terletak jelas di depan matanya.

"Ini semua ... punya Aska?" gumam Sarla, merasa rasa takut mulai merasuki dirinya.

Matanya lalu tidak sengaja melihat sebuah pisau yang masih berlumur darah di atas meja itu.

Seketika Sarla mundur selangkah. Semua yang tersaji di depannya ini tidak pernah ia sangka sebelumnya. Sarla sama sekali tidak mengira akan menemukan hal ini di kamar Aska.

Dia ... mulai takut.

Dan ketakutannya langsung mencapai puncak ketika merasakan sebelah tangan seseorang memeluk perutnya dari belakang. Belum cukup, sebuah benda tajam kini bertengger di depan lehernya.

"Hi, Darling. What are you doing here? Wanna die, huh?"

Suara Aska!! Suara dengan nada seperti nyanyian kematian itu milik seseorang yang sekarang sedang memeluknya dari belakang!

Badan Sarla langsung menegang. Jantungnya berdegup cepat. Suaranya bahkan sampai tercekat.

Oh astaga! Ba-bagaimana bisa Aska sekarang berada di belakangnya? Bukankah cowok itu sedang ada acara bersama teman-temannya? Kenapa bisa ada di sini memergokinya??

"Hei ... kenapa diem, huh? Nggak mendadak bisu kan?" bisik Aska kembali, tepat di depan telinga Sarla. Mengantarkan sensasi yang membuat bulu kuduk Sarla berdiri.

Sarla hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus berbuat apa! Tangannya bahkan mulai gemetaran.

Lalu suara kekehan Aska tiba-tiba terdengar. Kalau biasanya Sarla akan senang mendengar suara tawa cowok itu, maka sekarang berubah 180 derajat! Dia takut! Amat sangat takut pada Aska yang tiba-tiba terkekeh sepeti ... psikopat.

"Ups, sori. Takut sama pisau ini ya? Hm?" tanya Aska kembali sambil menekan ujung pisau ke lehernya.

Gila! Kenapa Aska sampai membawa pisau tajam seperti ini??

Terkekeh. Lagi.

Padahal Sarla sama sekali merasa tidak ada yang lucu.

"Kalau diajak orang ngomong, tatap matanya, Darling. Jadi ...," Aska melepaskan dekapannya dan menjauhkan pisau itu, "ayo sini ngadep gue." Cowok itu membalikkan badan Sarla yang kaku.

Tidak berani. Sarla sama sekali tidak berani menatap Aska. Dia menundukkan kepala dalam-dalam.

"Lah kenapa nunduk? Ayo sini tatap mata gue," ucap Aska dengan nada manis.

Tapi masih sama. Cewek di hadapan Aska tidak mau mengangkat pandangannya.

"Kenapa sekarang lo gak mau liat gue? Daripada selama ini cuma bisa liat diem-diem, kan enakan kayak sekarang. Bebas. Bisa puas pandangin gue sesuka hati lo. Dalam jarak deket banget lagi."

Tidak ada sahutan.

Aska lalu gerakkan tangannya untuk memainkan pisau di rahang Sarla. "You like me. Right, Baby?"

Masih belum bereaksi.

"Apa karena lo gak suka sama gue lagi?" tanya Aska dengan nada sok takut dan kecewa. "Gue masih ganteng kok. Gak ada yang berubah dari muka gue sejak terakhir lo liat."

Masih tetap menunduk.

Aska tersenyum miring. Baiklah, cukup sudah.

"Sarla Ascherish ...," Aska gerakkan ujung pisaunya ke bawah dagu cewek itu, memaksa agar mau mendongak, "wanna play a game with me?"

Dan seketika, Sarla merasa semuanya menjadi gelap.

***
.

.

.

.

.

Akhirnya cerita Aska brojol juga!

Jadi, gimana menurut kalian perkenalannya? Hehe~

Lanjut? Yay or nay?

Komennya dong. Biar aku tau kalo bukan cuma aku aja yang eksaitid sama cerita Aska💃

Kamis, 14 Desember 2017

Dangerous Guy With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang