Chapter 2

273 23 5
                                    

DISCLAIMER :
Hal hal yang terjadi di fanfiction ini tidak terjadi di dunia nyata. Hanya hasil karangan author yang ngga jelas ini. Tidak bertujuan untuk membuat keuntungan apapun.


Astaga... kenapa keluargaku yang terkenal jenius, jadi bodoh sekali sih hari ini. Bahkan Otou-sama pun sama. Batin Tsunade. Melirik sang Tou-san Senju Hashirama. Yang masih saja memeluk cucu perempuan satu-satunya di keluarga besar mereka.

"Naru-chan kau membuat Ojii-san takut setengah hidup. Untung saja Deidara salah menelpon ambulance malah ke rumah Ojii-san. Dan Baa-san mu ini ada di rumah. Jika tidak Oji-san tidak bisa membayangkan apa yang akan Ojii-san lakukan" Ucap Hashirama sendu.

Aku pun tidak bisa membayangkannya Otou-sama / Ojii-sama. Benak semua orang.

Semua orang tau Hashirama bisa berbuat hal yang lebih gila daripada Namikaze member bila berkaitan dengan cucu kesayangan.

"Naru-chan hanya kelelahan Otou-sama dan pola makannya yang tidak teratur" Tsunade memicingkan matanya ke arah Naruto yang sudah lepas dari pelukan Hashirama.

"Namikaze Naruto, kau itu seorang dokter. Harusnya kau lebih mengetahui kondisi tubuh mu daripada orang lain" ucap pedas Tsunade.

Setelah mengucapkan itu Tsunade merasakan aura mengancam dari seluruh orang yang tertuju kepada dirinya.

Aiissh.. Okaa-san pun sama. Haah susah memang menjadi satu-satunya orang waras di keluarga ini. Tsunade terus mengerutu dalam pikirannya.

"Tsuna-chan, kenapa kau memarahi cucuku yang manis ini. Kau yang salah Tsuna-chan" Mito menatap tajam putri sulungnya.

"Bagaimana bisa ini menjadi kesalahan Tsuna Okaa-san"

"Ini salahmu kenapa jadi Naru-ku yang harus mengerjakan semua hal di rumah sakit. Apa di rumah sakit sudah kehabisan tenaga medis yang mumpuni. Haruskah aku menyuruh Minato mendatangkan tenaga medis dari Rumah sakit ibunya di London. Hah" Aissh kekanakan sekali kakek satu ini.

"Sudahlah Ojii-san.. Ini salah Naru oke. Hemm" kata Naruto seraya mengelus tangan kokoh kakeknya itu.

"Tapi Naru-chan ini salah sensei cerewet dan si permen karet itukan. Yang membuat Naru-chan tidak pulang tepat waktu malah berlarian di koridor kampus. Iya kan. Ini salah mereka" bantah Kurama mengingat ia yang menjemput imouto manisnya ini.

"Siapa permen karet itu Ku-chan, dari keluarga mana? Pekerjaannya apa? Cari informasi lengkapnya Dei-chan! Sekarang!" titah Minato. Siapa yang berani menyusahkan anak manisnya ini harus dihapuskan sampai ke akar-akarnya. Hell berani menyakiti putrinya sama dengan cari mati. Terkutuklah jiwa daughter-complex Namikaze-sama.

"Sebentar Tou-san. Bersurai permen karet itu bukannya Haruno Sakura. Hanya dia yang seenak jidat jenongnya menobatkan Naru-chan kita menjadi rival" jawab Deidara dengan alis berkerut mengingat gadis musim semi yang selalu menyusahkan imotou manisnya ini.

"Haruno...? Bukannya Haruno ini baru mengajukan proposal lagi untuk lanjutan kerja sama dengan anak perusahaan kita Tou-san, haruskah aku tolak dan hancurkan semuanya?!" aura hitam sudah terkumpul dibelakang Nagato.

Jika bukan permintaan Naruto mungkin keluarga Haruno sudah berkali kali hancur. Haah susah memang jadi Hime di tengah keluarga besar yang super kaya dan super duper ajaib ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Crazy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang