Bab 1 Masuk Kampus

15 0 0
                                    

Kring-kring-kring, suara bel kampus berbunyi.

"Ayo kumpul di lapangan cepat-cepat" terdengar suara dari seorang panitia ospek.

Ia bergegas segera kumpul di lapangan kampus Tri Sakti, Kampus yang terkenal di daerah Surabaya. Berdesakan!. Itu yang Ia rasakan banyak sekali calon-calon Mahasiswa baru.
                                     ***
Semua Mahasiswa telah berkumpul dengan rapih, tapi tunggu! Terlihat seseorang yang telat siapa Dia? "Pikiranku yang masih penasaran".
"Darimana aja bro". Terucap dari salah satu panitia ospek, mereka pun berjabat tangan.
"Ohh, biasa nganter dulu adik gua ke sekolahnya".
"Orang ini kok Dia ngga di hukum sama sekali?". Pikiran Rena yang masih bingung.
"Sampai lupa, untuk semua calon  Mahasiswa. kenalkan Dia adalah Hendro Ketua ospek kalian.
Apa? Dia ketua ospek, gilaa gagah banget dia, ehh liat itu ketua ospek, buseet ganteng banget. Banyak sekali pujian yang terdengar di telinganya.
"Baiklah ospek akan segera dimulai semuanya akan dibagi kelompok Rena,
"Ia menyebut namanya". Heri, Dhea, Indri kalian satu kelompok yang tergabung dalam kelompok kelinci. Kami pun berjalan mengikuti apa yang diperintahkan Hendro, Ketua ospek tersebut. Ia pun membelakanginya.
"Silakan kalian saling mengenalkan diri masing-masing" Ucap Hendro langsung beranjak pergi untuk memantau lainnya
"Hai namaku Heri, tanpa ada sahutan sekalipun. "Hallo", menggoyangkan tangan tepat di wajahnya.
"Ehh, iya ada apa?"  Tanya Rena sedikit keheranan
"Ngga ada apa-apa hehehe" memasang muka malu.
Rena yang masih terbengong melihat tingkah dia. "Ada apa ya sama nie anak" gumamnya. Dhea dan Indri terlihat  cengengesan melihat Rena dan Heri. Karena rasa penasaran yang tinggi, Ia mencoba menegur mereka
"Ada apa kalian cengengesan gitu!" Suara ketus tegas dan memasang muka cemberut.
"Masa kamu tidak tau Ren, itu lho dari tadi Hendro ngajak kenalan tapi reaksimu gitu" Ucap Dhea yang masih cengengesan
"Masa iya sih" mengernyitkan dahi memasang wajah yang belum meyakinkan.
"Iya lah liat noh Heri tersipu malu-malu. Ucap Indri yang terus menggoda Heri
"Ada apa sih Indri bikin Gue malu aja. Ucap Heri
"Aduh sorry Her, Aku ngga bermaksud cuek tadi, ohh iya kenalin Namaku Rena Wasti".
"Heri". Saling berjabat tangan
"Nah begitu dong ini baru namanya kenalan ngga kaya tadi hehehe. Ucap Dhea yang selalu bikin Rena kesal setiap ucapanya. Ohh iya Dhea ini orang ceria, berkulit putih, lumayan cantik. 
"Apa sih Dhea udah deh" ucapku yang cetus
"Ohh iya kita belum kenalan. Kenalkan Namaku Indri Yati. Menyodorkan tangan
"Rena" kami pun menjabat tangan
"Liat dong kita udah bersahabat sejak lama iya ngga Ren. Merangkul Pundaknya
"Nie anak PD tinggi banget ya ngga tau malu lagi "Gumamku". Dan ini adalah Indri sok kenal, perempuan paling bawel yang Ia  temui
"Hadeh... cuman gue doang laki-lakinya disini" ucap Heri yang terlihat pasrah. Ini adalah Heri cowok pengertian disaat sahabatnya sedih bahkan Ia tak pandang kelamin bukan berarti guy ya hehehe.
"Hayo lho.. kita keroyok Heri cowok sendirian Hahahaha.." ucap Indri terlihat kepalanya mengeluarkan taring jahat
"Kita gembeng juga". Ucap Rena yang tak kalah jahat dari Indri. Sedangkan Heri memasang muka datar kini kami semakin akrab walaupun baru satu hari kita saling kenal rasanya seperti satu tahun. Hari-hari seperti inilah yang ingin Ia rasakan. Sembari melamun, terdengar langkah kaki-laki menghampiri kami, Ia pun melirik siapa yang melangkah tersebut ternyata Itu Hendro dari tadi Rena terus memperhatikan wajah Dia. "Terlihat tampan juga "gumamku"  tanpa Ia sadari berjalan dengan menatap wajah dia

BRUK...

Kaki Rena tersenggol batu. Refleks yang kuat Ia langsung menahan tubuh Rena yang hampir jatuh. Kami langsung bertatapan sembari menahan malu berkecamuk rasa sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dalam Sangkar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang