31; planning

5.8K 970 73
                                    

disarankan untuk play mulmed ya hehe

"Mau? Mau apa?"

Halah mampus lo Jen, bingung kan mau jawab apaan. Jennie menatap Taeyong dengan bingung, bingung mau lanjutin omongannya kaya gimana. Dia juga bingung, mau apaan ya?

"Huh?"

"Tadi- Kamu bilang mau? Mau apa?"

"Itu aku- mau hm-"

"Nikah?"

Jennie makin diem, dia mandang Taeyong gak bersuara tapi matanya sibuk cari arah pandang.

Taeyong senyum, manis banget.

"Grogi ya? Aku gak masalah kamu mau jawab kapan, anggap aja tadi kamu gak ngomong apa-apa dan aku gak denger apapun dari kamu. Anggap aja tadi-"

"Gak."

Taeyong diem, dia natap Jennie dengan raut wajah bingung. Jennie hobby banget motong orang lagi ngomong.

"Aku nerima kamu."

"Kamu- serius? Maksud aku, aku masih bisa nunggu kok, kamu gak per-"

"Aku serius, jangan bikin aku mikir lagi. Kamu mau aku berubah pikiran? Kalo kamu mau ya gak-"

"Gak, ok udah cukup. Aku denger kok."

Jennie natap Taeyong, muka Taeyong lawaq sekali, dia kaya ketakutan.

Jennie ketawa kecil, "Yong, segitu sukanya kamu sama aku?"

Taeyong senyum, "Perlu aku jawab?"

---

"Aku masuk ya?"

Jennie natap Taeyong sekali lagi.

Keduanya ada di depan kamar apartemen Jennie. Dengan wajah berseri dan juga kedua tangan yang masih bertaut.

"Sana masuk."

"Tangan kamu, idiot."

Taeyong natap tangannya dan juga tangan Jennie yang masih tertaut. Taeyong tertawa kecil, dia melepaskan genggaman tangannya lalu memasukannya ke dalam saku celananya.

"Sudah aku lepas, masih gak mau masuk?"

Jennie ketawa kecil, "Aku gak pernah liat muka kamu sebahagia ini sebelumnya. Apa bahagia banget?"

"Apa perlu aku jawab? Alasan aku bahagia sebelumnya Mark, lalu nambah kamu. Sekarang rasanya kebahagiaan aku makin gak keitung."

"Lebay."

"Aku tau. Aku juga sayang kamu."

"Hidih, emang aku ngomong apaan gitu?"

"Iya, selamat tidur sayang."

Jennie makin ketawa, pipinya udah makin merah. Sedangkan Taeyong malah semakin menggodanya.

"Tau ah, aku masuk ya. Salam buat Mark Lee."

"Hm, jalja~"

Jennie menutup pintu apartemennya pelan, lalu menyenderkan punggungnya di pintu, bibirnya tak berhenti untuk tidak tersenyum.

#1 pahmud ➖ jenyong+marklee [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang