1. After Wedding

6.7K 511 81
                                    

Sasuke tidak gila, dia hanya sedikit sinting.

Well yeah, bagi Sakura, itu sama saja.

Setelah mengucapkan sumpah di depan altar dan hanya memberinya waktu kurang lebih dari satu bulan untuk mempersiapkan pernikahan, kini ia memaksa Sakura untuk ikut berbulan madu. Sakura paham jika itu biasa terjadi dalam situasi pengantin baru, tetapi ia akan sangat amat bahagia jika saja mereka menikah dengan normal.

Normal.

Haruskah dia menjelaskan apa itu normal?

Sasuke bahkan tidak normal. Wajar saja dia melakukan tindakan yang berada diluar nalar otak manusia. Seperti bagaimana cara pria itu melamarnya—yang bahkan sebenarnya hampir memperkosa dirinya—, lalu bagaimana caranya memberitahukan kabar bahagia—yang menurut Sakura adalah kesialan—itu di hadapan keluarga besar mereka dan hampir membuat Uchiha Fugaku asma di tempat karena paksaannya supaya mereka bisa menikah esok hari. Atau bahkan bagaimana cara pria setengah tua itu mengajak istrinya berbulan madu.

"Sakura, siapkan barang-barangmu. Besok kita akan langsung pergi bulan madu, kau tahukan fungsi bulan madu itu apa? Benar sekali, untuk membuat anak. Aku ingin membuat anak yang banyak denganmu, itu berarti kita akan banyak melakukan aktivitas ranjang, jadi kumohon dengan sangat Uchiha Sakura, minumlah obat kuat yang sudah kusiapkan di atas nakas. Ya,ya, aku tahu bahwa aku memang suami pengertian."

Sakura benar-benar ingin membenturkan kepalanya ke tembok saat itu juga.

Untung saja, benar-benar menguntungkan Sasuke berkata seperti itu saat mereka hanya berdua di dalam kamar. Jadi tidak perlu repot-repot melibatkan banyak orang dan banyak tenaga untuk menyimpan rasa malu dan emosinya. Lalu, ia bahkan tidak tahu bahwa sebenarnya Sasuke adalah alien aneh yang merasuki tubuh manusia bumi dan kebetulan tampan. Jadi ada alasan Sakura untuk memaafkannya dan perlu diberi tahu jika memamerkan Sasuke adalah hal yang bisa membuatnya bangga.

Ya, asalkan dia tidak menunjukkan sisi miringnya di depan orang-orang.

"Oh Tuhaaaaaan, salah apa aku padamu?! Kenapa Kau mengirimkan manusia tidak punya otak itu untuk menjadi suamiku?" ia duduk di lantai dan bersandar dengan lemas pada sandaran ranjang. Gadis itu bisa-bisa semaput hari itu juga jika saja dia tidak memikirkan kehidupannya yang cemerlang. Karirnya sedang beranjak naik dan Sakura tidak cukup bodoh untuk meninggalkan apa yang sudah ia dapatkan dan mencapai kata normal.

Bibrinya mencebik, gaun pernikahannya yang dirancang oleh designer ternama dan berhiaskan berlian seharga satu juta dollar bahkan masih ia kenakan. Dirinya lemas, lemas membayangkan akan jadi apa hidup sempurnanya setelah ini. Ia hanya harus bertahan untuk tetap menjadi waras dan membiarkan Uchiha Sasuke menjadi satu-satunya orang gila yang sialnya tampan dan kaya dan itu suaminya dalam hidup gadis itu.

Ia menatap sekeliling kamar yang begitu besar. Kamar pengantinnya dengan Sasuke, Sakura mengernyit jijik ketika membayangkan bahwa ia harus rela berbagi ranjang untuk pria itu. Diusir pun, Sakura yakin jika Sasuke memiliki sejuta alasan untuk tetap membuatnya berada di atas ranjang yang sama dengan Sakura. Ia bangkit dan berdiri tegak, hampir terhuyung ketika ia merasakan betapa beratnya gaun yang ia pakai. Mata hijaunya menangkap taburan kelopak bunga mawar di atas seprai putih menjadi bentuk hati.

Ia yakin sekali jika ini adalah kerjaan ibunya dan ibu Sasuke.

Gadis itu mencoba untuk menarik ritsleting bagian belakang gaunnya hingga gaun putih model sabrina itu bisa terlepas dan ia bisa bernapas dengan lega. Sakura memerhatikan tubuhnya di cermin panjang yang berada di meja rias. Jika boleh memuji dirinya sendiri, gadis itu sebenarnya sangatlah cantik, ia hanya perlu tersenyum dan menghadapi dunia di hari bahagianya. Namun, sekelebat bayang-bayang Sasuke beserta seringai seksinya membuat mood Sakura berantakkan.

Dan ia hampir memekik ketika tiba-tiba sebuah kecupan seringan kapas hinggap di bahu telanjangnya.

"Kau cantik," gadis itu ingin berbalik, ingin buru-buru menghindar sebelum Sasuke menggunakan lengannya untuk menahan pinggang Sakura. "Dan aku beruntung memiliki istri secantik dirimu."

Sakura tahu, Sasuke akan bisa melihat rona merah yang tercetak dengan jelas di kedua pipi polos Sakura. Gadis itu sudah menghapus dandanannya sekitar setengah jam yang lalu. Ia meremas lengan jas Sasuke dengan penuh kesadaran ketika pelan-pelan jemari pria itu menarik ristleting gaunnya. Sakura tidak pernah mendengar suara ritsleting yang terbuka dengan begitu erotis seumur hidupnya. Dan seolah-olah hanya Sasuke yang bisa melakukan hal itu.

Tubuhnya panas dingin dan ia tahu Sasuke melihat dengan jelas punggung telanjangnya. Tidak ada bra. Dia hanya mengenakan celana dalam saat Sasuke menarik gaun itu ke bawah. Dan belahan dadanya kini sudah terlihat. Dan entah kenapa, dia tidak mampu untuk sekedar bergerak, bahkan hanya untuk menarik napas pun.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan gugup, menantikan detik demi detik yang menyiksa. Ia belum pernah merasa seterekspos ini sebelumnya di hadapan pria mana pun. Lalu, saat gaun itu terus turun ke bawah dan hampir memeperlihtkan puting payudaranya, suara pintu yang diketuk dengan keras dan teriakan melengking milik Mikoto terdengar.

"Sasukeeeee! Ada yang ingin bertemu denganmu! Cepatlah keluar, Sayaaang."

Sasuke menghela napas dengan keras dan Sakura tidak pernah merasa selega ini sebelumnya. Ia menahan gaun yang hampir melorot itu dengan keduanya tangannya, tetapi ucapan Sasuke membuat gadis itu ingin lenyap dari dunia seketika.

"Aku tahu jika warnanya merah muda, Sakura. Mari kita lihat besok, apakah di bawah sana …," Sasuke melirik ke arah tempat di mana aset Sakura berada. " … juga berwana merah muda?"

Sakura sempurna melotot dan melemparkan kotak tisu tepat saat pintu kamar terbanting tertutup.

Sialan, bulan madu!

H e l i u m

A/n: fict ini adalah hiburan saya saat sedang stress, dan maaf kalau kalian merasa Sasuke sangat out of character. Bosen kan ngeliat dia tsundere melulu?

Yasudah, ini beneran lagi stress wkwkwk.

Dari penulis amatir, yang lagi stress /disleding/

Helium [Sasusaku Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang