BAG 2

600 40 12
                                    

"Lo beneran li suka sama prilly?" tanya dimas

"Hmmm,"

"Dia udah punya pacar bro! Jangan biarin hati lo jatuh terlalu dalam karan rasanya itu sakit . Lagian mereka juga keliatannya adem ayem, peluang lo cuma ada 0,1% bro,"

"Kaya lo udah pernah rasain jatuh cinta aja!" jawab ali santai "justru yang adem ayem gini yang harusnya lebuh hati2 karna pasti ada percikan apinya sebentar lagi,"

"Jangan macem2 lo li ingat karma gue gamau sahabat gue ngerasain patah hati!"

"Lebay lo dim. Pas gue jatuh cinta sama prilly gue udah persiapin diri gue buat patah hati dan gue juga udah siapin diri gue buat babak belur," ucap ali sambil tertawa. Dimas hanya bisa mendukung keputusan sahabatnya itu menurutnya sifat keras kepala ali sedang kumat dan menurut dimas orang yang sedang jatuh cinta itu susah untuk menerima masukan orang lain.

❌❌❌

"Eh.. Maaf gue gak sengaja," ucap prilly sambip membantu membereskan buku yang berserakan akibat ulahnya barusan

" lain kali hati2 dong kalo lagi di deket kolidor mending jangan main ho deh, nanti lo nyusahin orang," ucap seorang laki2 sambil menunduk membereskan bukunya yang baru saja terjatuh oleh kecerobohan seorang wanita

"Gue prilly. kalo lo mau minta tanggung jawab bilang aja!" ucap prilly sambil berdiri. Orang yang sedang menunduk tadi tersenyum dalam diam

"Oke. Gue mau minta nomor hp lo aja gimana?"

"Apa?" ucapnya terkejut lancang sekali pria ini. "Sorry ya gue gak ngasih nomor hp gue ke sembarang orang! Lagian lo ga luka omang gue gue tarik. Gue ga mau tanggung jawab! Bye" prilly pergi dari hadapan pria yang ia tabrak tadi hatinya jengkel bagaimana bisa pria itu tidak tau kalo prilly udah punya bagas. "Ah semoga saja bagas tidak tau masalah ini. Gue jamin itu cowo ga bakal mulus mukanya" batin prilly

Sedangkan ali hanya bisa tersenyum "gue juga bilang apa ali, prilly bukan kaya cewe model ftv kalo tabrakan langsungvjatuh cinta," ucap ali pada dirinya sendiri

Dilain tempat bagas dan teman2nya sedang menunggu prilly di kantin. Bagas heran kenapa prilly begitu telat padahal jam istirahat itu sangat sempit.

"Ya elah gas itu muka serem amat senyum kali, tuh prilly nongol." ucap aldi sambil menununjuk arah prilly datang

"Maap ya gas tadi ke toilet sebentar eh taunya ngantri," ucap prilly lesu

"Yaudah ga papa. Makan tuh bakso keburu dingin," ucap bagas sambil mengaduk bakso miliknya sendiri

"Kamu dari tadi Belum makan?"

"Nunggu lo kan biar makan bareng" ucapnya cuek

"Gas seandainya ada yang naksir gue gimana?" tanya prilly dengan nada khawatir

"Siapa yang berani naksir lo? Apa dia belum tau kalo lo cuma milik gue? Kelas mana coba tunjukin ke gue" dengan napas yang berburu. Bagaimana cara prilly berpikir menurut bagas ini konyol baru kali ini juga dia nanyain hal semacam ini. "Lo tumben nanya yang kaya gini bie?" ucap bagas heran

"Gak, cuma iseng sih nanya yg kaya gitu,"

"Gue sayang sama lo banget bie, please lo jangan ngomong ke gue kalo ada cowo yang naksir lo karna gue ga tau nasib itu cowo kaya gimana kalo ketemu sama gue nanti" ucap bagas tulus tangannya selalu mengenggam tangan prilly ia sayang teramat menyayangi gadisnya itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masa SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang