Bab 1

10 1 0
                                    

"Perkenalkan, nama saya Sakura Dwijayanti. Saya berasal dari Bandung. Semoga kita bisa berteman dengan baik"

Beberapa hari kemudian...

"Sakuraaa, ke kantin yuk." ajak Yuni

"Ahhh maaf ya, aku gak bisa ikut ke kantin. Aku mau baca novel."
Jawab Sakura

"Ohh gitu ya. Ya udah aku ke kantin dulu ya. Byeee"

Sakura mengangguk kan kepala dan melanjutkan membaca novelnya. Tidak jauh dari tempat Sakura...

"Hei, anak baru itu sangat beruntung ya. Kemarin katanya dia baru 'ditembak' oleh kakak kelas yang terkenal itu lho trus ditolak ." Gosip cewek 'lain'

"Hahh, kalo itu sih udah biasa. Anak nya cantik gitu, mana ada laki-laki yang gak kepincut sama dia. Dasar sok jual mahal." Jawab cewek 'lain' 2

"Tapi dia sangat pendiam ya. Setiap kali diajak, dia selalu menolak. Pasti dia gak punya teman, tuh. Kasihan banget sih."

"Untung cantik. Kalo gak, dia pasti mana ada yang peduli sama dia. Hahahaha."

Cih, dasar cewek. Gosip in orang aja bisanya, kata Dan dalam hati sambil melihat cewek 'lain'

"Ihhhh, Dan kok ngeliat aku kok kayak gitu sih, Aku cantik ya?" Kata cewek 'lain'

"Sapa juga yang ngeliat muka macam kambing kayak gitu. Gak guna."

"Ihhh, kesel deh. Pergi aja yuk, girls." Ajak cewek 'lain'

"Pergi sono, malah seneng gue."

Setelah mengusir cewek-cewek 'lain', Dan melanjutkan kegiatannya, yaitu melihati Sakura dengan posisi tidur di kursi

Yang sabar ya, Sakura. Jangan dimasukkan ke dalam hati, kata Dan dalam hati

Sakura Dwijayanti. Cewek kelahiran Jepang dan Indonesia masuk ke sekolah ini dan langsung menjadi pembicaraan orang-orang karna kecantikan nya. Kulit yang putih dan halus, Rambut hitam panjang yang indah, Mata hitam yang sangat cantik, Hidung yang mancung, Bibir semerah buah ceri ditambah lagi badan yang proporsional dan indah, menjadi cewek dambaan para cowok.

Banyak siswa cowok yang menembaknya, tapi semua nya ditolak. Bukannya malah berkurang, tapi malah bertambah banyak yang suka padanya. Dan hal itu membuat para cewek iri dan benci padanya karna kesempurnaan nya yang menurut cewek 'lain' sangat sempurna. Sakura sempat dibully oleh cewek lainnya, tapi entah kenapa mereka berhenti. Mungkin mereka menerima karma nya

Aku.... suka padanya, tapi kali ini rasanya berbeda, lebih mirip aku penasaran padanya. Karena dia sangat pendiam dan hal itu membuat ku tertarik. Aku memang cowok yang aneh.

Ohhhh, dia menutup bukunya. Apa dia sudah selesai baca bukunya

Lama Sakura tidak bergerak.
Kenapa dia diam saja?

Pada saat itu waktu seperti berhenti bergerak. Sangat cepat sekali. Mungkin hanya aku saja yang menyadari hal itu.

Sakura... Air mata itu turun perlahan pada pipi nya

^^^

Jam pelajaran pun dimulai. Jam pertama adalah Penjaskes. Aku sangat bersemangat ketika Penjaskes. Karena pertama, pelajarannya diluar ruangan. Kedua, bisa lari sana sini. Dan yang ketiga, tentang itu loh... Yang  'boing-boing' . Maksudnya bolanya yang boing-boing ^^

Aku segera masuk ke ruang ganti cowok. Lalu aku terpikir tentang Sakura. Tadi dia menangis ya? Apa gara-gara cewek 'lain'?

"Semoga dia baik baik saja"
Kataku

Aku segera mengganti pakaian ku. Saat aku melepaskan pakaian ku...

"WOW!!! Dan, perut lo kok bisa sixpack gini sih ?!" Kata Alvin

"Iya lah, soalnya gue rajin nge-gym. Gak kaya lo. Yang tiap hari main Mob*le Le*end terus gue ajak nge-gym malah diusir"

"Yeee... Gue kan udah minta maaf."

Alvin Cromoson, anak berambut pirang ini sahabat dan temen band gue, Bagian drum. Alvin memiliki darah orang Indonesia dan Amerika, tapi lebih suka menetap di Indonesia. Anaknya ganteng kayak gue. Baik kayak gue. Pintar... kayak gue lah pastinya// plak. Pokoknya dia cowok idaman lah. Tapi sayang nya dia rada-rada.... 'aneh'.

(Kira-kira mukanya kayak gini lah)

(Kira-kira mukanya kayak gini lah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehhh Dan.. gue boleh gak megang perut lo? "

"Ma-Mau ngapain lo?! G-gak boleh! Ntar gue dikira homo lagi!"

"Ayolah. Gue gak ngambil keperjakaan lo kok. Gue cuma pengen megang otot lo."

"Woy!! Menyingkir lah dari ku ,cowok mesum!!.... Kyaaa!! Jangan sentuh gue!...."

-30 detik kemudian-

"Lo mengambil keperjakaan gue. Lo harus tanggung jawab, Vin" kata ku

"Jangan sedih di pojokan gitu lah. Gue kan cuma megang aja" katanya seperti orang tak bersalah

"Tapi gue syok, Vin. Hati gue masih blom siap dengan semua ini" T_T

"Ya sorry deh, yuk ke lapangan. Sebagai permintaan maaf gue, lo gue traktir makan 'Mie Ayam Pak Ijo' deh" kata Alvin sambil menarik tangan ku

"Beneran nih?! Horeee! Makasih ya Vin. Lo sahabat terbaik gue. Yuk, ke lapangan. Gue gak sabar liat yang 'boing-boing' "

"Woy, pikiran lo itu isinya cuma mie ayam sama 'boing-boing' ya? Tobat sana"

"Hehehehe"

"Ehhh.. tentang 'itu' ,apa gapapa?" tanya Alvin

"It's okay kok. Yuk balapan ke lapangan. Gue duluan ya. " Kataku sambil berlari ke arah lapangan

"Woy, curang lo nyet"

Meskipun dia aneh dan menyebalkan, tapi dia adalah sahabat gue yang paling terbaik (soalnya gue ditraktir, makanya dia yang terbaik. Hehehe)
//plak

Bersambung...

Never Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang