pertemuan

15 4 0
                                        

Maaf sebelumnya, aku udah terlalu lama tidak melanjutkan cerita ini, aku pikir tak akan ada yang nungguin, eh ternyata sahabatku setia nungguin jadi ya aku nggak tega, yaudah aku usahain deh buat update lagi jadi ya ini hasilnya, mian jika banyak typo okay
Yap langsung saja tak perlu banyak cakap ini dia silahkan dibaca
Cekidot 👇👇

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Sudah hampir sebulan ayha tinggal bersama kakaknya tapi dia semakin merepotkan jadi zaza berfikir untuk memulangkan adiknya itu ke Indonesia

Jelas ayha akan menolak, tapi apa boleh buat, dia sangat merepotkan. "Aku tak mau pulang kak, kumohon jangan pulangkan aku kak zaza, aku janji tak akan merepotkan lagi sungguh" ayha memohon dengan puppy eyesnya.

"Tak bisa sayang, kau harus pulang, kasihan kan temanmu disana pasti merindukanmu" zaza sudah menahan kekesalannya sejak tadi tapi masih menahan untuk tidak berkata kasar pada adiknya yang keras kepala itu. Ayha terdiam memikirkan perkataan kakaknya

Ayha berfikir pasti temannya akan merindukannya karna mereka sudah lama tak bermain bersama, setelah lama berfikir akhirnya ayha memutuskan "baiklah kak, aku akan pulang besok" "bagus, kakak akan mencari tiket untuk untukmu".

Nurrey pov

Taman ini sangat indah, tapi sayang sekali zaza tak bisa ikut pergi denganku, huft benar2 menyebalkan pergi sendirian seperti ini

Aku ini tidak terlalu suka pergi sendiri, tapi apa boleh buat. Aku terus saja memperhatikan orang2 yang sedang bermain dengan teman maupun keluarga mereka, aku duduk dibangku dekat pohon besar jadi meski matahari sudah tinggi aku tidak terlalu kepanasan

Yaaah aku tau ini siang menjelang sore, jadi aku berniat untuk jalan2 sebentar. Oh tunggu, bukankan dia.. ." seokjin oppa?!" nurrey memanggil orang yang sepertinya ia kenal itu dengan sedikit ragu karna takut salah orang.

Orang itu menoleh dan terkejut, "oh kau.. .bukankah kau nurrey?" nurrey mengangguk senang karna seokjin masih mengingatnya.

Flashback

"Oppa, jangan pergi yaa aku tak bisa jauh darimu" nurrey menangis tanpa henti saat temannya yang dianggap kakak karna umurnya yang jauh lebih tua itu ingin pergi ke luar negeri.

Jin terdiam

"Apa oppa akan melupakanku nanti? Kumohon jangan pergi oppa" "mian nurrey, oppa harus pergi, oppa harus mencari sesuatu yang hilang" jin berhenti sejenak untuk menahan diri agak tak ikut menangis

"Oppa tak akan melupakan mu, oppa janji nurrey" jin mengelus lembut rambut nurrey " tapi apa yang kau cari oppa? Kenapa jauh sekali?" jin tak langsung menjawab dia berfikir sejenak untuk memikirkan jawaban apa yang pantas " oppa tidak bisa memberi tahumu sekarang, tapi nanti jika oppa telah menemukannya oppa akan memberitahumu" setelah menjawab jin mencium kening nurrey dan pergi

" oppa! Oppa! Seokjin oppa!" nurrey terus berteriak memanggil jin tapi jin tak sekalipun menengok kebelakang lagi

Flashback end

"Hay oppa apa kabar?" tanya nurrey " aku baik, bagaimana denganmu?" jin merasa canggung sekarang

"Yaa seperti kelihatannya oppa, aku baik2 saja setelah kau tinggal pergi 2 tahun yang lalu" aku menjawab dengan sedikit mengejeknya

"Mianhe nurrey" jin oppa terlihat sangat sedih saat mengucapkannya " tak apa oppa, aku sudah melupakannya okay, jadi oppa waktu itu pergi ke sini? Ke korea?" aku benar2 penasaran sekarang

"Ne, memangnya kenapa dengan korea?" " oppa, aku selalu bermimpi agar bisa ke korea dan sekarang akhirnya aku bisa ke sini juga, dan kau mendahuluiku" aku sedikit cemberut

cerita pendek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang