Sinar matahari pagi yang menyusup lewat jendela kamar mulai mengusik tidur nyenyak seorang perempuan cantik.
"Ahh kenapa lampu kamar terasa terang sekali sih, menganggu tidur nyenyakku. Nggak tau aku masih ngantuk apa." racau perempuan cantik
Bagaimana tidak mengantuk kalo dia baru merasakan tidur cantik saat jam dinding menunjukkan pukul 04.00 pagi setelah adegan panas dia dan sang suami tadi malam. Tidak perlu di jelaskan lah. Yang sudah menikah pasti tau.. He he he
Dia adalah Kanya Kim istri dari seorang CEO dari perusahaan Oh Corp. Berpawakan tinggi, berkulit putih dan berparas cantik.
Banyak lelaki yang mengejar cintanya namun sayang sekali cinta dan hatinya hanya berlabuh untuk seorang CEO cuek bernama Oh Sehun. Pewaris tunggal Oh Corp.
Mereka resmi menjadi sepasang suami istri setelah melakukan prosesi pernikahan 5 bulan yang lalu.
Kanya menggeliat ke arah samping, tangannya meraba raba mencari sesuatu sepertinya dia sedang mencari suaminya. Kaget karena tidak merasakan seseorang tidur disampingnya Kanya langsung membuka mata.
"Oh astaga, ternyata ini sudah pagi. Sinar yang ku kira tadi datang dari lampu ternyata sinar matahari pagi." matanya melirik jam yang ada di atas meja samping tempat tidurnya. Bertambah syok ketika melihat jam menunjukkan pukul 09.00 pagi
"Oh My God, bodoh sekali aku. Bisa bisanya bangun terlambat. Bagaimana dengan suamiku. Apa dia sudah sarapan?? Apa dia sudah berangkat ke kantor. Arggh."
Tanpa berlama lama dia segera turun dari tempat tidur dan merapikannya.
Bergegas ke kamar mandi untuk membilas tubuhnya yang terasa sangat sangat lengket setelah aktivitasnya tadi malam.Setelah mandi Kanya langsung turun ke lantai bawah. Iya, kamar dia dan Sehun ada di lantai dua. Rumah ini sangat sangatlah luas dan memiliki banyak kamar. Hanya diisi oleh Kanya, Sehun dan seorang pembantu. Mereka memutuskan untuk pindah kerumah sendiri setelah berdebat panjang dengan kedua belah pihak keluarga mereka.
Bagaimana orang tua mereka menyetujui mereka untuk tinggal di rumah sendiri ketika posisi mereka sama sama anak tunggal. Sebenarnya Kanya bukanlah anak tunggal tetapi kakaknya harus tewas akibat kecelakaan yang menimpa mereka ketika berlibur di Swiss.
Menuruni anak tangga dengan pandangan menyusuri seluruh rumah. Dia berjalan ke arah ruang keluarga mungkin saja sang suami tercinta sedang menonton acara berita terlebih dahulu sebelum berangkat bekerja. Memang kebiasaan Sehun sebelum bekerja setiap pagi menonton acara berita di TV di ruang keluarga.
Merasa tidak ada kehidupan di ruang keluarga dia akhirnya pergi ke dapur. Mungkin saja suaminya sudah berangkat ke kantor. Tapi, Sehun tidak pernah tidak berpamitan kalo akan bekerja. Apa dia sedang marah ya.
Sesampainya di dapur Kanya disuguhkan oleh makhluk ciptaan tuhan paling sempurna yang hanya di takdirkan untuk mendampingi hidupnya. Siapa lagi kalo bukan suaminya Oh Sehun. Sehun sedang menuangkan kopi ke dalam cangkir.
Sehun belum menyadari bahwa Kanya melihat semua aktivitasnya. Tanpa ba bi bu Kanya langsung memeluk Sehun dari belakang. Sontak saja sehun kaget tapi dia sudah tau siapa pelakunya. Siapa lagi kalo bukan istrinya yang cantik Kanya Kim.
"Kau sudah bangun?"
"Emm, Maaf aku bangun terlambat. Kenapa tidak membangunkanku? Apa sudah sarapan?"
"Satu-satu donk tanyanya cantik. Aku tidak tega membangunkanmu setelah aktivitas kita tadi malam, aku tau kau pasti sangat kelelahan." semburat merah terbit di kedua pipi Kanya. Sehun yang melihat itu sangat gemas. Oh astaga istrinya ini masih saja malu malu kucing dengannya.
".. Dan aku belum sarapan, hanya meminum kopi ini saja dari tadi. Niatku menunggumu sampai kau bangun."
"Kenapa tidak sarapan dulu? Apa bibi belum memasak?"
"Ya karena aku ingin setiap pagi selalu bisa sarapan berdua dengan istriku yang cantik ini. Bibi memang niat mau masak tadi tapi aku larang. Nunggu kamu bangun. Jadi bibi lagi belanja bulanan sekarang."
"Bagaimana kalo aku bangun siang tadi? Ahh aku merasa jadi istri yang jahat." Tubuhnya mulai bergetar pertanda cairan bening akan segara meluncur indah dari kedua kelopak mata Kanya.
Menyadari tubuh istrinya mulai bergetar sehun membalikkan badan dan menarik Kanya ke dalam pelukannya. Mengelus pelan punggung istri cantiknya. Sehun paham sekali istrinya memang sangat sangat sensitif sejak kakaknya meninggal.
"Sudah jangan berpikiran begitu sayang. Aku tidak apa apa, kau tidak jahat padaku. Buktinya kau masih melayaniku tadi malam. Aauuw...." cubitan cukup keras melesat ke pinggang Sehun.
"Ish, bisa aja mengubah moodku."
"Aku kan memang moodbostermu sayang."
"Ya sudah kalo begitu aku saja yang akan menyiapkan sarapan kita, sepertinya semalam di kulkas masih ada cukup banyak bahan makanan. Supaya kamu tidak terlambat ke kantor." Kanya menguraikan pelukan mereka sambil menyeka bekas air mata dan segera menuju kulkas. Mengeluarkan bahan bahan makanan yang akan dimasaknya untuk sarapan.
"Aku tidak ke kantor hari ini sayang."
"Kenapa tidak ke kantor?" Kanya menatap Sehun dengan pandangan heran kenapa suaminya ini tidak ke kantor. Biasanya dia akan disibukkan dengan aktivitasnya di kantor setiap hari.
"Oh ayolah sayang. Kau tidak mungkin kan tiba tiba lupa hari? Ini hari sabtu dan sekarang kan weekend. Tentu saja aku tidak perlu repot repot untuk datang ke kantor dan menatap ribuan berkas berkas kerja yang menumpuk di atas mejaku."
"Astaga maafkan aku, aku lupa kalo hari weekend. He he" Kanya tersenyum sembari menampilkan deretan gigi putihnya.
"Kau tidak ada acara hari ini?"
Kanya tampak mengingat ingat apa dia sudah membuat janji dengan seseorang. Lalu dia menggeleng sebagai jawaban.
"Aku berencana akan mengajakmu kencan hari ini."
"Memangnya kita akan kencan kemana?"
"Its secret princess, nanti kau akan tau sendiri. Kita akan berangkat setelah sarapan."
Kanya mengangguk sebagai tanda bahwa dia setuju dengan ajakan suaminya. Kanya akhirnya memasak sarapan dengan dibantu Sehun. Menikmati sarapan dengan hati berbunga bunga. Penuh rasa syukur dia mendapatkan suami seperti Sehun. Dia awalnya memang cuek, cueknya Sehun hanya untuk orang orang tidak terlalu dekat dengannya. Dia bersikap cuek untuk menjaga hatinya dan tidak ingin memberikan kesempatan untuk perempuan lain yang mencoba merayu dan memikat hatinya. Di dalam pemikiran Sehun menikah hanya sekali dan menyakiti orang yang dia sayang dan cinta hanyalah tindakan bunuh diri secara perlahan. Hanya Kanya Kim lah perempuan pertama dan terakhir yang mengisi hatinya. Perempuan yang akan dia lindungi, perempuan yang akan mengandung dan melahirkan darah dagingnya.
Setelah makan mereka bergegas untuk pergi ke tempat yang Sehun rahasiakan. Tempat yang menurut sehun cocok sekali untuk mengajak istrinya menghabiskan waktu di hari weekend.
End
Ini adalah pengalaman pertamaku membuat cerita image
Semoga kalian menikmati ceritaku. Dan aku minta maaf kalo keromantisan Kanya-Sehun kurang dapat karena aku sendiri belum pernah melakukannya. He he . Autornya belum menikah 😁😁😁Happy Reading 📖
Jangan lupa vote dan comments yahh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine EXO
FanfictionKumpulan short story berisi khayalan-khayalan yang aku buat