Satu

106 9 37
                                    

Hanna POV
-------------------------
Yuda Aditama adalah sahabat yang menyebalkan, tukang palak makanan dirumah gue, resek, dan sifat dia yang paling paling menyebalkan adalah mempermainkan hati wanita. Salah satunya adalah gue. Perlu ditekankan GUE.

"Han ayolah.. Ajarin gue " rengek Yuda.

" nggak,aku nggak mau " kataku dengan datar.

" yaudah, kalau loe nggak mau ngajarin, Contekin aja " katanya sumringah dengan menaik turunkan alisnya yang tebal.

" nggak sudi, gila kali gue setiap kali ada tugas nyontekin loe. Usaha sendiri sana ". Kata gue dengan sok galak.

" tega loe han sama gue "

" emang ". Kata ku santai

" dasar siput ". Kata Yuda terus menarik ujung rambut ku,terus berlari pergi keluar rumah ku.

" dasar udah yolong makanan gue sekarang minta ajarin PR yang mungkin bakalan berakhir dengan gue yang ngerjain, nggak mau lah, emang gue gila apa? " menggerutu.

Memang benar aku suka dan sayang sama Yuda tapi aku bakalan tetap bersikap seperti teman, aku tidak mau Melakukan apapun untuk nya, apalagi kelakuan nya seperti ini. Aku menolak ketika dia mulai memanfaatkan aku. Tidak selamanya orang yang menyukai seseorang harus bersikap selalu menurut apa yang diinginkan orang yang kita sayangi kan? Ini menurut aku saat ini, entah kalau nanti.

*****

Setelah keesokan harinya di sekolah kamu terlihat murung, karena rasa tidak tega akupun ber inisiatif untuk mengajarimu namun langkah ku tertahan aku lupa bahwa kamu memilikinya. Akupun melangkah berbalik untuk keruang kelasku 12 AP 2.

"Hanna loe kenapa? "

Tata sahabatku yang selalu ada buatku yang selalu tahu apa isi hati ku, kadang aku bingung bagaimana dia begitu berperasa, aku selalu bertanya seperti itu padanya dan dia hanya menjawab 'kita sahabat' dan aku tersenyum mendengarnya.

"Maaf, aku yang mengaku sahabatmu ini masih tidak bisa membaca isi hatimu" ucapku dalam hati sedih.

"nggak papa kok Ta".Kataku sambil tersenyum lebar

"kok senyum kamu gitu sih, terlalu lebar ".kata Tata Tapi ikut tersenyum.

Begitu aku duduk dengan tenang, akupun mengeluarkan buku tulis pelajaran pertama yaitu HUMAS. Aku sebenarnya tidak suka pelajaran ini atau lebih tepatnya guru yang mengajarnya, cara beliau mengajar terlalu rumit kadang ketika beliau menjelaskan suaranya terlalu kecil sehingga kami sekelas semakin tidak mengerti dan berakhir dengan kelas yang ribut.

"Han, Yuda ngapel ke pacarnya yah? "

" iya, mungkin dia minta ajarin matematika soalnya kemarin gue tolak "

"Han kenapa nggak loe ajarin, harus gitu di tolak"

"seharusnya loe itu ajarin dia supaya kalian jadi deket, ini malah nolak".

"Ta gue nggak mau jadi perusak hubungan orang, gue memang berhak suka ataupun cinta sama dia tapi tetap dalam batasan karena dia Punya seseorang yang dia cintai. Dan gue yang hanya sebagai seorang sahabat untuknya hanya bisa berharap dia bahagia dengan pilihannya ". Kataku dengan senyum

" gue masih tidak habis pikir kok Yuda nggak peka banget sih sama perasaan loe ini,kalian kan deket. Dulu sebelum si bella itu muncul."dengan dengusan nafas yang terdengar jengkel.

Permainan Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang