Hanna POV
Berhari - hari aku memikirkan sesuatu ini. Sesuatu tentang bagaimana menghilangkan sebuah perasaan? Perasaan aku pada Yuda. Tiba-tiba muncul ide di kepala ku untuk menceritakan kepada yuda tentang keinginan ku ini padanya. Bukan dengan blak blakkan bilang bahwa aku ingin menghilangkan perasaan pada yuda,tetapi memakai istilah orang lain supaya seperti curhat padanya saja. Dengan begini mungkin aku bisa lebih tenang dan bebanku akan sedikit berkurang. Karena dengan demikian aku secara tidak langsung menyampaikan perasaan ku padanya bukan? Aku akan mengirimkan pesan padanya. Aku tidak berani curhat masalah ini secara langsung padanya,aku takut dia tahu. Poor me.
Rasanya malam ini terasa lebih dingin. Apakah keputusan ku tepat? Menghilangkan perasaan ku dan melupakan nya?.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 tepat. Tapi aku masih terbaring di kamar tepatnya di tempat tidurku yang nyaman sambil menatap atap kamar tanpa bergerak.
Aku benar-benar lelah dengan perasaan tak terbalas ini.
Apa yang harus aku lakukan? Padahal aku tinggal mengambil hape di sebelah ku dan mengirimkan pesan padanya. Seperti yang sudah aku rencanakan.I need you girl
Wae honja saranghago honja Soeman ibyoelhae
I need you girl
Wae dachil goel almyoenseo jakku niga piryohae
"Oppaa!! " aku berteriak kaget mendengar dering hapeku sendiri.
Aku membelalakkan mataku membaca nama yang ada di layar hapeku.
" yu....da" bacaku pelan seketika aku menjadi gugup.
"aduhhh bagaimana ini, aku angkat tapi suara pasti bergetar karena gugup ". Dan akupun memilih mematikan panggilan dari yuda.
" Arghhhhh aku tidak bisa ". Aku pun menbenamkan wajahku ke bantal dan berteriak-teriak karena merasa bodoh.-----------
Yuda POV" kenapa di matiin? ". Menatap layar hape ku yang bertuliskan nama Siput dengan bingung.
" apa dia ada masalah? ". Aku termenung di tempat tidurku. Aku pun melihat ke jam di sebelah tempat tidur ku di atas meja kecil di samping lampu tidur ku.
" baru jam sembilan itu anak kan tidur pasti lewat jam sepuluh". Aku semakin mengerutkan kening ku.
"lebih baik aku chat aja ".To Hanna :
Kenapa nggak di angkat? (read)
Hanna (read)
Hanna (read)
Han, jangan di baca aja dong (read)
Bales han (read)
Hanna! (read)
Oy siputt!!
Untuk pesan ku yang terakhir cuma ada tanda centang yang berarti hanna sudah menonaktifkan WA nya. Aku mengusap wajah ku kasar.
"kenapa lagi sih dengan kamu han? Kamu itu memang nggak pernah bisa aku pahami".
Aku mengusap wajah ku lagi kali ini dengan pelan. Aku lagi - lagi di buat bingung dengan nya. Hanna dia spesial bagi ku,dia cinta pertama ku. Dan. Sahabat ku. Kadang aku benci kata sahabat ini. Karenanya aku tidak bisa memiliki nya.
Selama ini aku pacaran dengan orang lain karena hanyar ingin melihat reaksi nya.------------
Hanna POVAku hanya menatap pesan yuda di hapeku, aku benar-benar tidak sanggup dengan ini. Melupakan yuda.
"maaf yud".
Air mata tidak dapat aku bendung lagi. Aku benar-benar tidak bisa melupakan nya maupun perasaan ini pada nya. Bagaimana bisa melupakan kalau dia masih berada di sekitar ku dan sering melakukan hal manis padaku.
Yang membuat ku ingin melupakan dan pergi adalah karena dia selalu mengenalkan semua pacar pacar nya seolah olah aku suka. Padahal aku tidak suka, aku benci, marah, dan kecewa dengan nya.
Cewek yang jadi pacar nya juga selalu bersikap seperti ingin menyingkirkan aku, seolah olah aku ini hama yang harus di basmi.
Malam ini aku pun menghabiskan waktu ku dengan menangis,tidak terasa aku pun tertidur karena lelah menangis.
Tidak terasa pagi hari pun menyambut pada hari rabu ini, aku yang kurang tidur semalam masih asik bergelung di tempat tidur di bawah selimut ku yang empuk.
Tok Tok Tok
Suara dari pintu yang di ketuk. Tapi aku tidak menghiraukannya. Dan malah semakin menenggelamkan diriku kedalam selimut.
"hanna sayang bangun dong! "" hanna! "
" hanna bangun dong sayang, kamu nggak sekolah? "
Kata ibuku semakin menguat kan ketukan pada pintu kamarku." emmm... Hoammmmm". Aku pun memutuskan untuk bangun dan bersiap untuk mandi.
"iya hanna udah bangun ". Kataku sambil terus menguap menuju kamar mandi, aku mendengar ibu menjauh dari depan pintu kamar ku. Mungkin ibu mau melanjutkan acara memasak nya.
Setelah setengah jam berlalu aku pun siap untuk berangkat ke sekolah tapi sebelum nya aku sarapan pagi terlebih dahulu.
"pagi ibu. "kataku pada ibu sambil mencium kedua pipinya." pagi juga sayang, ayo cepat makan nanti telat udah jam setengah tujuh ".
" iya bu ".Kami berdua pun makan dengan tenang, aku menikmati masakan ibu yang selalu enak menurut ku.
Akhirnya aku pun selesai sarapan pagi.
" hanna berangkat dulu yah bu ". Kataku sambil mengambil tas yang ada di meja makan.
" iya hati hati, maaf yah papamu nggak bisa mengantar ke sekolah ".
" nggak papa kok bu, hanna kan udah besar jadi bisa sendiri. Papa juga kerja buat hanna. "
Akupun mencium tangan ibu, dan keluar dari rumah sebelum nya terlebih dahulu aku mengucapkan salam.
" itu kayak... ". Aku menggantungkan kata kata ku sambil terus mendekat ke objek yang ada di depan rumah ku.
" mala!!".
"kakak! ".Sapa mala padaku.Aku bingung Mala ngapain dia disini. Mala tetap pada posisi nya duduk di motor serba pink sambil tersenyum yang memperlihatkan dua lesung pipinya.TBC
================
Yeeee!! Welcom to MALA 😂😂😂😘😘Maafkan saya yang sloww up 😥😥🙏
Saya harap kalian suka 😊 Part ini.
Sekian dari saya...
Salam tercinta dari bini enchim 💕😘.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Hati
Short StoryTakdir yang begitu rapuh terjadi pada dua anak manusia yang sama-sama menyimpan rasa . Akankah mereka bisa bersama atau takdir yang sudah rapuh itu patah ? Memang Semesta kadang suka bercanda .