➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hari ini sekolah Sana melaksanakan ulangan akhir semester. Sana sudah belajar dari jauh-jauh hari.
"Oppa.."
"Hmm"
"Oppa doakan aku supaya aku bisa menjawab ulangan nanti"
"Oppa selalu mendoakanmu ssaengii.. minta doa juga sama eomma appa dan GOD"
"Ne oppa"
-
-Ya tuhan semoga aja aku bisa menjawab semua soal ulangannya.
Sana melangkahkan kakinya dengan tenang. Ia menuju kelasnya. Ia melihat bucket bunga di atas mejanya. Ia menghampiri mejanya dan mengambil bucket bunga itu.
Ia menoleh ke kanan ke kiri tapi tak ada satu pun orang yang mencurigakan.
"Eh eh.. lo tau siapa yang naruh bucket bunga ini dimeja gue?"
"Hmm.. gue ga tau.."- Annun
"Oh ok"
Siapa sih yang ngasi bucket bunga ini?
Sana melihat secarik kertas. Ia pun mengambil kertas itu dan membacanya.
dear Sana..
Semangat ya jawab ulangannya.
Semoga kamu bisa.
Fighting chingu.siapa sih orang ini?
gak isi namanya lagi.
Ah bomat.Sana menaruh bunga itu di dalam tasnya. Ia memutuskan untuk belajar. Tak lama kemudian bel masuk kelas pun bunyi.
-
-"Bro lo udah semangatin Sana?"- Chen
"Udahlah bro"
"Baguslah"-Chen
-
-akhirnya ulangannya selesai juga.
sampai rumah, istirahat bentar habis itu belajar.
pulang ah!Sana keluar dari kelasnya. Saat ia hendak berjalan tiba-tiba ia di hadang oleh Rae.
"Lo? Ngapain disini?"- Sana
"Gue mau ngomong sesuatu ke lo.."
"Ngomong sesuatu? Apa?"
"Ikut gue"
Sana pun mengikuti Rae. Tiba mereka di taman sekolah.
Rae duduk di sebuah kursi panjang dan menyuruh Sana duduk di sampingnya.
"Cepetan lo mau ngomong apa ke gue?"- Sana
"Gini.. gue mau minta maaf ke lo.."
"Minta maaf ? Soal?"
"Masalah yang kemarin.."
"Udahlah Rae lo ga usah minta maaf ke gue.. gue tau kalo lo itu juga suka sama dia, dia pun sepertinya juga suka sama lo.. jadi jangan mikirin soal kemarin lagi.. gue udah lupain semuanya tentang kejadian kemarin.."
"Tapi San.. gue kan udah--"
"Stop Rae.. gue ga mau bahas itu lagi.. gue pulang duluan.. jaga diri lo baik-baik dan jaga dia juga"
Sana pun meninggalkan Rae.
"San.. Sana.."- Rae
-
-Sana masuk ke kamarnya. Ia mengingat pertemuannya tadi dengan Rae.
kenapa rasanya nyesek banget?
apa gue harus ninggalin dia demi Rae?
oh Tuhan.. tolong bantulah hambamu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Macaron
FanfictionSuatu kebahagiaan yang di berikan oleh seseorang. warn: * baku * typo berseliweran * kurang nyambung (mungkin)