Kenapa harus berubah?! -1

2 1 2
                                    

Satu jam kemudian...

Fuh, ternyata hanya membahas negri sihir seberang. Tentang mereka bersiap akan perang. Apa asyik nya sih perang? Hanya mengeluarkan darah dan membuat terjadi nya suatu peristiwa 'awal kepunahan manusia'. Yah, kakek ku meninggal saat ikut perang. Dan sejak saat itu aku selalu membenci perang.

Akan kucoba suatu saat nanti menghentikan perang dan mengganti nya dengan perdamaian. Ya, PERDAMAIAN!

®®®
Perang tak bisa dihindari. Perang adalah takdirku. Lawan perang nya adalah sekolah kakakku. Tak mungkin akh menyia - nyiakan kesempatan ini bukan? Aku ingin melihat wajah kakakku, saudaraku yang masih hidup, saudara kandung yang walaupun aku membenci nya, tapi aku tetap saja mencintai nya. Tidak apalah jika dia salah satu lawan yang aku hadapi. Aku ingin membawa kakakku kembali ke White Citty, tempat tinggal kami yang dulu. Bersemayam di kuburan mom and dad. Ingin... Hanya ingin...

" Rin, kata nya kau salah satu peserta yang ikut peperangan ya? Kau yakin ingin ikut? " Tanya Hiko - chan. Dia salah satu teman baikku. Aku hanya mengangguk jika ditanya begitu. Dia menatapku sedih. " Berjuanglah. Berjuanglah... Hey, tinggal satu tahun lagi aku masuk ke perguruan. Aku ingin berperang bersamamu. Ingin... Oya, ini-"

Cring! Sebuah kalung biru yang dari dalam terlihat sinar merah. Kalung yang indah! Pasti harga nya mahal. Sekitar 100 ZIoC. Itu sama saja uang jajanku selama 1 tahun, mungkin lebih 5 bulan. Mungkin lebih. Yah, yang pasti mahal. Dia dapat dari mana kalung sebagus dan semahal ini?

" I-ini-"

" Pakailah. Ini aku patungan sama Drenz dan teman yang lain. Kita tak akan melupakanmu. Hey, kita temankan? Pastilah! Wkwk" Hiko menepuk pundakku. Lalu dia beranjak pergi. " Sayōnara! Aku harus ke kelas. Mau mulai nih 5 menit lagi. Bye Rin - Chan!"

Aku tetap mematung tak mengerti. Tetapi lamunanku terhenti karena baru sadar kelasku juga akan memulai. Aku akan mengajar. Bahaya kalau aku telat.

®®®
Dan akhir nya selesai juga belajar-mengajar nya. Aku berjalan menuju lapangan. Aku ingin melihat anak anak yang sedang bermain. Anak anak ini memiliki kehidupan yang masih panjang untuk dilalui. Berbeda denganku. Perasaan yang selalu menghantuiku. Kadang itu juga membuat pekerjaanku mengganggu.

Waktu silih berganti. Hari menjelang sore. Aku kembali kepenginapan. Yah, biasa. Mandi, makan, lalu kalau bosan membuka cendela melihat bulan yang mulai terbit. Indah bagiku. Karena ini moment ketika aku dan mom and dad melihat bulan bersama.

Fukai fukai mori no oku ni ima mo kitto
Okizari ni shita kokoro kakushiteru yo

Sagasu hodo no chikara mo naku tsukarehateta
Hitobito wa eien no yami ni kieru

Chisai mama nara kitto ima demo mieta ka na

Boku-tachi wa ikiru hodo ni
Nakushiteku sukoshi zutsu
Itsuwari ya uso wo matoi
Tachisukumu koe mo naku

Aoi aoi sora no iro mo kidzukanai mama
Sugite yuku mainichi ga kawatte yuku

Tsukurareta wakugumi wo koe ima wo ikite
Sabitsuita kokoro mata ugokidasu yo

Toki no RIZUMU wo shireba mo ichido toberu darou

Boku-tachi wa samayoi nagara
Ikite yuku doko made mo
Shinjiteru hikari motome
Arukidasu kimi to ima

Boku-tachi wa ikiru hodo ni
Nakushiteku sukoshi zutsu
Itsuwari ya uso wo matoi
Tachisukumu koe mo naku

Boku-tachi wa samayoi nagara
Ikite yuku doko made mo
Furikaeru
Michi wo tozashi
Aruiteku eien ni

Tachisukumu koe mo naku ikite yuku eien ni

( InuYasha Fukai Mori)

Aku yakin aku bisa membawa kakakku kembali. Pasti...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Witch WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang