HARI PERTAMA

4 1 0
                                    

Halo para readers semoga menikmati hasil karya saya. Walaupun tulisannya ya gitu dehh..

Jangan lupa vote...

. . . . . . . . .

Hari ini adalah hari pertama Rara masuk kekelas sebelas. Dia terlihat sangat bersemangat. Rara bangun pagi pagi sekali demi mengecek peralatan sekolahnya.

Setelah bersiap siap, Rara menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. Disana terlihat Mama, Papa, dan Sandi sang kakak.

"Tumben lu bangun pagi Ra, biasanya masih ngebo" ujar sang kakak sambil menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"Bener banget tu " sambung sang mama.

"Lu tau lah bang, gua kan udah kelas sebelas. Jadi,  pengen buat perubahan gituuhhh!!!"  jawab sarah.

"Akhirnya sadar juga lu Ra.. Ra.." ujar sang kakak.

"Apaan sih, gaje lu," Ujar Rara menatap sinis sang kakak.

"Udah udah cepet sarapan ntar nasi gorengnya dingin, pagi pagi udah mau ribut aja." Ayah dari kakak beradik itu akhirnya mengeluarkan suaranya.

Mereka sekeluarga akhirnya memakan sarapan mereka.

Setelah terasa kenyang, sandi dan Rara berangkat menuju sekolah. Sebelumnya mereka telah pamit kepada orang tua mereka.

Mereka berangkat menggunakan sepeda motor milik sandi yang sengaja di beli sang ayah untuk mereka berdua pergi ke sekolah.

Sandi dan Rara bersekolah di sekolah yang sama yaitu SMA HARAPAN hanya saja sandi kelas 12 dan sarah kelas 11.

Banyak orang yang mengira mereka adalah sepasang kekasih. Karena mereka terlihat seperti itu. Hanya orang orang terdekat saja yanga mengetahui bahwa mereka bersaudara. Hal ini terjadi karena mereka baru saja pindah semester lalu. Sehingga banyak orang yang tak mengenali mereka.

Mereka pindah dari Ibu Kota menuju kekota kecil ini.

...........

Tak terasa mereka telah tiba di sekolah. Mereka mencari kelas mereka dengan mendatangi papan pengumuman. Di papan pengumuman akan tertulis nama serta kelas yang akan dimasuki siswa.

"Bang gua masuk kelas 11.ipa.3 nih. Lu?"

"12.ipa.1 lah. Gua kan pinter"

"Pinter pala lu. Hoki aja itu mah"

"Udah deh ga usah ngiri, ngaku aja kalo lu itu bodoh. Adek terbodoh yang gua miliki"

"Terbodoh? Emng lu punya adek berapa peakk"

"Hmmm.. udah deh gua antar lu ke kelas"

"Mengalihkan pembicaraan"

"Udah ayo," ujar Sandi sambil menarik tangan Rara masih saja sibuk mengganggunya.

-------

"Dadahh.. Belajar yang bener. Masuk sana" ujar Sandi sambil melambaikan tangannya.

"Pergi gih.. huss huss." Rara mengibas-ngibaskan tangannya.

Rara masuk kedalam kelas yang sudah terpasang papan nama bertuliskan 11.ipa.3.

"RARA..... kangenn" Kata dua orang siswi sambil memeluk Rara. Mereka adalah Teman dekat Rara. Namanya adalah Bella dan Tyas.

"Ga usah peluk-peluk dehh.. bukan muhrim" ujar Rara sambil melepaskan pelukan kedua sahabatnya.

"Kok jyjyk ya dengernya" kata Bella.

"Udah deh masuk kekelas aja deh. Hari pertama sekolah ga boleh berantem dulu" Tyas membuka pembicaraan. Diantara mereka bertiga. Tyas lah yang paling normal. Normal diantara mereka bertiga saja sih.

Dikelas mereka menuju kursi agak pojok belakang. Disana, Bella dan Rara sudah memilih bangkunya. Namun, Tyas belum memilih.

"Yas, pokoknya lu duduk sama gue" ujar Rara sambil menarik tangan tyas.

"Loh.. kok gitu, Tyas yang duduk sama gue," Bella menarik tangan Tyas.

"Kan gue yang bilang duluan," ditarik lagi tangan Tyas oleh Rara.

"Stopp.. Biar adil kalian suit aja, gimana?" Akhirnya Tyas mengeluarkan suaranya.

"Oke!!" Jawab mereka serempak.

"Su...it.."

"Yeeee.. gue menanggg.." ucap Bella sambil lompat-lompat.

"Yahh.. Trus, aku duduk sama siapa donk" - Rara

"Nanti kan ada murid lain Ra"-Tyas.

Rara menunggu dibangkunya sendirian. Sesekali mengobrol dengan Tyas dan Bella yang berada didepannya. Semua murid sudah banyak yang datang. Tapi tidak ada yang berniat duduk dengan Rara.

"Woi, gue ga mau duduk sendirian ni. Tyas pokoknya duduk sama gue!!" Rara membuka pembicaraan

"Tunggu aja kali Ra, ntar kan ada murid yang duduk ama lo" Jawab Bella.

"Ga. Ma-" ucapan Rara terputus karena ucapan salam dari guru.

"Assalamualaikum" salam guru didepan.

"Waalaikumsalam" jawab seluruh murid.

"Jadi, perkenalkan nama ibu bu sri selaku walikelas kalian tahun ini dan disebelah ibu ada murid baru pindahan dari jakarta, perkenalkan dirimu nak," kata ibu didepan.

"Murid baru? " pikir Rara.

"Perkenalkan nama saya, Fajar Ilyas Riandi" Murid baru tersebut memperkenalkan dirinya.

"Wait, Fajar Ilyas Riandi?" Diangkatnya kepala Rara yang sedari tadi ditunduk malas. Betapa terkejutnya Rara melihat wajah itu. Wajah yang coba ia lupakan beberapa bulan ini.

"Fajar, kamu bisa duduk di... oh itu sebelah Rara dibelakang pojok"

"Mampus gue, mampus"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang