-- Creepy House 4: Kumpulan Kejanggalan 1 --

3.7K 317 119
                                    

1. Terakhir

Halo, namaku Park Jimin. Ujian nasional sebentar lagi. Jadi aku belajar keras hingga lupa waktu di perpustakaan sekolah. Penjaga perpustakaan sampai mengenaliku saking seringnya aku belajar hingga larut baru pulang ke rumah.

Untuk ujian kali ini, aku sangat lemah dalam pelajaran literatur. Malam ini aku berusaha keras mempelajarinya. Penjaga perpustakaan meninggalkanku sendirian sebab ia tak mau mengganggu acara belajarku dengan perbincangan panasnya bersama sang pacar di dalam telepon. Lagipula ia bosan hanya mengawasiku seorang.

Namun hari ini aku merasa sangat lelah dan tak enak badan. Jadi aku memutuskan untuk pulang saja ke rumah. Setelah membersihkan meja belajar dan memasukkan semua buku ke dalam tas, aku pun beranjak dari kursiku lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Jangan lupa tutup pintunya," ujar seseorang. "Baiklah," sahutku sambil kembali menutup pintu dan pulang ke rumah.

2. Telepon

Malam itu, Jung Hoseok sedang menonton acara favoritnya di TV sambil mengunyah popcorn. Tiba-tiba listrik pun padam. Ruangan menjadi gelap seketika.

Hoseok pun beranjak dari sofa sambil mengarahkan cahaya layar ponselnya untuk penerangan. Saat ia sedang mencari lilin tiba-tiba saja telepon rumahnya berdering. Ia pun bergegas untuk mengangkatnya.

"Rumah keluarga Jung, hallo,"

"Hei! Kau dimana?" ujar suara di seberang.

"Aku di rumah,"

"Terdengar sepi. Kemana semua orang?"

"Oh, orang tuaku pergi liburan ke Hawaii lalu kakakku menginap di rumah temannya,"

"Baiklah, tunggu aku! Aku akan menemanimu!"

Telepon pun terputus. Beberapa detik kemudian tubuh Hoseok menegang. Lelaki itu segera berlari ke kamarnya dan mengurung diri disana.

3. Gadis Cantik

Seok Jin merupakan pria tertampan di kampusnya. Wajar saja jika banyak gadis yang sangat menggilainya. Bahkan mereka rela walau hanya menjadi gadis satu malam Seok Jin.

Namun meskipun sangat populer, Seok Jin tak begitu beruntung dalam masalah percintaan. Bukan karena ketidakcocokan ataupun dicampakkan. Sudah dua kali ia memadu kasih, namun kedua gadisnya menghilang begitu saja saat ia sedang dimabuk asmara. Menghilang dalam arti sesungguhnya. Kedua gadis itu bahkan tak kembali ke rumah mereka. Mereka seolah lenyap di telan bumi.

Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, Seok Jin pun melabuhkan hatinya pada seorang gadis yang juga teman sekelasnya dalam mata kuliah seni.

Setelah satu bulan berpacaran, Seok Jin ingin merayakan hari jadi mereka dengan mengundang gadisnya makan malam di apartemennya.

Pukul 19.00 malam gadisnya datang dengan wajah penuh cinta membawa sebotol anggur putih untuk mereka nikmati bersama.

Seok Jin memasak makananya di dapur sedang gadisnya membantu menata meja makan. Gadisnya pun berjalan mendekati kulkas mengambil beberapa es untuk mendinginkan anggur agar terasa lebih nikmat.

Saat sang gadis membuka kulkas, ia begitu terkejut melihat betapa banyaknya daging di dalam sana. Gadis itupun tersentak saat Seok Jin tiba-tiba saja sudah berdiri di belakangnya.

"Kau mengejutkanku sayang," ujarnya sambil menghela nafas.

"Maafkan aku." Seok Jin tersenyum manis.

Gadis itupun lanjut meraih kotak penyimpan es batu. "Sepertinya kau sangat menyukai daging."

"Sangat! Apalagi daging-daging dari wanita cantik."

Gadis itu menegang lalu mengalihkan pandangannya ke Seok Jin yang sedang menatapnya serius.

Lalu tiba-tiba saja tawa Seok Jin membuncah.

"Hahahah! Aku hanya bercanda. Ayo kita makan sekarang. Aku sudah membuatkan steak yang enak untukmu," ujarnya sambil merangkul bahu gadisnya, menekan jari yang tersembul dari balik tumpukan daging lalu menutup kulkasnya.

4. Playboy

Kim Namjoon sangat menyukai dunia malam di Seoul. Ia begitu paham klub-klub mana saja yang paling asik untuk menghabiskan malam.

Seperti biasa, malam itu ia hendak pergi bersenang-senang dengan teman-temannya. Tapi sialnya ketika ia akan pergi, ibunya datang berkunjung ke rumah tiba-tiba.

Ia pun harus rela untuk makan malam di rumah bersama istrinya yang lugu dan juga ibunya yang telah membawakan kimchi serta daging panggang kesukaannya. Cukup sepadan dengan penundaan jadwal bersenang-senangnya.

Saat sedang makan bersama, ia di omeli oleh ibunya karena tidak memakai cincin perkawinan. Demi menghentikan ocehan ibunya ia pun terpaksa memakai cincin kawin tersebut. Namun sang ibu tetap tak berhenti-henti mengomelinya hingga kesal. Namjoon pun pergi begitu saja keluar karena tak tahan dengan omelan ibunya yang hanya berusaha menasehati.

Ia pun mengendarai mobil ke salah satu klub favoritnya. Disana teman-temannya telah menunggu. Seperti biasa, mereka akan menghabiskan malam dengan menari dan mabuk-mabukkan. Tak terkecuali Namjoon yang telah menegak empat gelas vodka. Ia bersantai di kursi bar sambil melihat teman-temannya menari. Kepalanya sedikit pusing. Sepertinya ia sudah setengah mabuk.

Malam ini dewi amor nampaknya sedang berpihak padanya, seorang gadis cantik dengan dress berpotongan rendah pun duduk tak jauh di sebelah Namjoon.

"Margaritha satu," pesannya kepada bartender.

Suaranya sangat seksi terdengar di telinga Namjoon. Ia pun tak kuasa menahan gejolak untuk duduk tepat di sebelah gadis itu.

"Berikan satu juga untukku." Namjoon ikut memesan.

Tak berapa lama minuman pun disuguhkan untuk mereka. Namjoon masih mencari celah untuk memulai pembicaraan. Disaat minuman gadis itu telah habis, Namjoon pun menawarkan untuk memesan lagi. Lelaki itu yang mentraktirnya. Gadis itupun tak menolak.

"Aku tak pernah melihatmu disini." Namjoon memulai pendekatannya.

"Ini memang kali pertamaku ke klub," jawab gadis itu.

Kesempatan, ujar Namjoon dalam hati. Gadis polos seperti ini merupakan mangsa empuk untuknya.

Mereka pun berbincang-bincang hingga akhirnya si gadis jatuh dalam rayuan maut Namjoon.

Mereka pun berciuman panas hingga memasuki kamar yang di sediakan dalam klub.

Tiba-tiba saja gadis itu mendorong Namjoon ke ranjang. Gadis itu mengeluarkan lipstick dari tas nya lalu mengoleskannya di bibir dengan gaya yang sensual.

"Setidaknya aku ingin tampil cantik di hadapan pria yang tak pernah menikmati kesucianku." Gadis itu melempar tas dan lipsticknya kasar ke lantai lalu menerjang Namjoon dengan ciuman panas.

Kali ini ia membiarkan Namjoon mengecup bibirnya, mengulumnya dan menjilatinya dengan penuh gairah. Namjoon menggigiti bibir gadis itu buas sedang tangannya bermain di bokong seksi milik si gadis.

Beberapa detik kemudian Namjoon kejang-kejang tanpa alasan. Busa pun mengalir dari dalam mulutnya.

Si gadis duduk di perut berotot Namjoon yang sedang kejang-kejang sambil mengelap bibirnya dengan selimut.

"Kutunggu kau di rumah duka, Suamiku,"

***HY***

Mampus ngerdus ae lo mon! 😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang