Two Desires, Real And Imagination

Perubahan perilaku Hawli

Setelah kejadian Itu, Perilaku Hawli perlahan berubah, tapi hanya Hawli Dan Tuhan Yang Tahu.
Hawli kecil menjalani hari harinya seperti biasa, bermain dengan anak - anak lainya, namun Hawli yang baru berumur 7 tahun itu, belum menyadari perubahan perilaku dan imajinasinya..

Tepat 3 bulan, setelah kematian kakak ke 3 Hawli, kesedihan kembali berulang di keluarga Hawli.
Kakak pertama Hawli, kembali di pangkuan Tuhan.. kakaknya meninggal akibat serangan jantung yang sudah cukup lama kakaknya derita.
Saat itu jam 1 malam, Hawli melihat dengan jelas kakaknya menjemput ajal, itu pertama kalinya Hawli melihat seorang yang benar benar sedang menjemput ajal, saat itu Hanya Hawli yang masih kecil di antara orang tua lainnya, sebab kakaknya yang lain masih tertidur pulas, Hawli benar benar menyaksikan perlahan nyawa kakaknya itu, terlepas dari jasadnya hingga menghebuskan nafas terahir.
Pecahlah tangisan Ibu dan Ayah dan membangunkan tetangga dan kakak kakak Hawli.
Hawli ikut menangis, tapi dia masih sangat kecil untuk memahami kematian ini, seolah tak percaya bahwa kakaknya telah pergi..

Malam mulai berganti pagi, Hawli tidak kembali tidur, Hawli menunggu pagi bersama keluarga yang duduk membacakan ayat ayat suci di samping Mayat kakaknya.
Pagi itu sanak saudara dan tentangga mulai memenuhi rumah, tidak ada yang menyangka , baru 3 bulan lalu mereka berkumpul di rumah itu , karna kematian gadis SMP yang ramah dan cantik , kini mereka kembali berkumpul karna kematian pemuda kelas 3 SMA , yang beberapa bulan lagi akan menghadapi ujian semester pertama .

Seluruh keluarga sangat bersedih terutama Ayah dan Ibu Hawli , belum hilang kesedihan 3 bulan lalu , kini kembali bersedih untuk kematian anak pertama mereka , Dan Seandainya saja mereka tahu , di antara waktu 3 bulan itu , putri kecil mereka telah hancur masa depannya, karna kakeknya sendiri , mungkin hati mereka akan sangat sangat hancur....

Yah...tapi tuhan sudah mengatur semaunya , hanya tuhan yang tahu segalanya, semua sudah terjadi.....
Hanya Hawli dan tuhan yang tahu apa yang ada dalam pikiran Hawli kecil....

Hari berlalu semakin cepat...semua sudah menjalankan aktifitas seperti biasa, begitu juga dengan Hawli.

Tapi ada yang berbeda dengan pikiran Hawli saat itu , pikirannya mulai ber Imajinasi tentang sexual saat dia menonton filem di TV, antara pria dan wanita , dia merasakan perasaan aneh tapi dia sendiri tidak tahu perasaan apa itu , beberapa adegan di TV , hanya menayangkan seseorang yang akan di perkosa , tapi tidak benar benar di perkosa , hanya adegan wanita yang tangannya terikat dengan tali dan ada seorang pria yang mengancam dan mulai menggoda , tapi imajinasi Hawli sudah sangat jauh , dia berfantasi dengan pikiranya sendiri yang keluar dari adegan di TV , dia melanjutkan adegan itu di imajinasinya sendiri , dia mulai ber khayal , tentang sentuhan sentuhan pria di vagina wanita di TV itu , ciuman ciuman di sekujur tubuh wanita itu, dan sentuhan penis di bagian vagina wanita itu...

Oh..sungguh malangnya Hawli yang baru berusia hampir 8 tahun , bahkan dia tidak mengerti apa yang ada dalam pikirannya sendiri.

Hari terus berlalu , pikiran aneh itu terus hidup bersama Hawli.
Setiap sentuhan atau pelukan dari pria dewasa Hawli merasakan perasaan aneh walaupun orang orang dewasa tidak melakukan hal aneh kepada Hawli , karna mereka berpikir Hawli hanya anak anak yang manja .
tapi tidak dengan Hawli , pikiran Hawli.... jika dia bertingkah lucu dan selalu mau duduk di pangkuan pria dewasa , atau sering menggoda kakak sepupunya itu artinya dia suka dan persaan anehnya itu pasti sedang bermain di otaknya..

Ok..ceritanya kita lanjutkan nanti yah...
Saya berharap cerita saya akan menjadi sebuah pelajaran buat pembacanya, dan saya minta maaf kalau ada yang salah dalam penulisan saya😁
Harap maklum karna ini pertama kalinya saya nulis cerita

Nantikan sambungan cerita ini yah..karna dalam cerita ini ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil tapi yang buruknya kita buang yah😅