Part III

23 3 0
                                    

"Kau akan kembali ke masamu?", tanya So Hyun penuh sesak karna menahan air mata yang ingin jatuh.

"em..", jawab singkat Jihoon. Dia juga merasa sedih dan berat untuk meninggalkan So Hyun. Hari semakin gelap, So Hyun meminta Jihoon untuk tinggal satu hari lagi disini. So Hyun mengajaknya untuk tinggal dirumahnya. Dia memberikan kamarnya untuk Jihoon, sementarg dia tidur disofa. Jihoon menolak dia merasa tidak enak kepada So Hyun. Tidak seharusnya pemilik rumah tidur di sofa sementara tamunya tidur di tempat tidur.

"tempat tidur ini luas kita bagi 2 saja, aku sebelah kiri dan kau sebelah kanan", kata Jihoon.

"mwo? Apa kau gila? Andwe!", teriak So Hyun yang sebenarnya juga ingin tidur bersama Jihoon. So Hyun sudah terlelap tidur di sofa sementara Jihoon masih terjaga. Dia melihat So Hyun meringkuk di sofa dengan selimutnya Jihoon merasa kasihan dan membawanya ke kamar tidur. Semakin lama Jihoon semakin menyadari akan kecantikan So Hyun. Jihoon melayangkan kecupan selamat tidur di pipi So Hyun. Esok paginya So Hyun mendapatkan dirinya telah tidur di sofa, dan melihat Jihoon diatas sofa. Sementara Jihoon masih tertidur lelap So Hyun ingin membuat sarapan pagi untuk Jihoon. So Hyun mengambil ponsel touchscrennya untuk browsing mencari resep masakan enak. Dan dia menemukan resep sup ikan rumput laut. So Hyun membaca resep sambil memasak dengan hati-hati. Wangi masakan sudah menyebar keseluruh ruangan, Jihoon pun terbangun dan mencari dari mana datangnya aroma tersebut. Dia melihat So Hyun yang sedang memasak dari belakang. So Hyun semakin cantik dilihat ketika sedang memasak, Jihoon sudah benar-benar sadar kalau ia sangat mencintainya.

"kau sudah bangun?",

"Hmm.. wah masakan mu enak sekali", Jihoon memuji masakan So Hyun. Mereka sarapan bersama di satu meja makan dan Jihoon tiada hentinya memuji masakan So Hyun.

"kau belum memberikan iPadku kepada Woojin kan?, kau menyimpannya dimana? Aku ingin memakainya", Tanya Jihoon di sela-sela sarapan pagi.

"O! iPadnya masih tertinggal di mobil mu, di mana kunci mobilmu biar aku ambil", Jihoon member kunci mobilnya dan So Hyun pergi mengambil iPad dan beberapa menit kemudian So Hyun kembali.

"Jihoon-ah sepertinya iPad mu sudah rusak",

"mwo? Coba aku lihat", ternyata benar iPadnya mengalami kerusakan, padahal dia ingin menggunakan iPadnya untuk mengirim email untuk Seong Wu heojang. Setelah sarapan pagi, Jihoon bersiap-siap untuk kembali ke masanya. Dengan sangat berat hati dan sambil menahan air mata So Hyun mengantarkan Jihoon sampai depan rumah.

"aku akan pergi dan mungkin tidak bisa kembali lagi", ucap Jihoon sambil membuka pintu mobil

"ng..semoga kau selamat", So Hyun tidak dapat lagi menahan air matanya. Jihoon masuk ke mobilnya menitikkan air mata dan dia pun pergi perlahan-lahan. Air mata So Hyun semakin mengalir, ingin sekali dia berterhak Jihoon jangan pergi tapi dia tidak bisa menghalanginya. Melihat So Hyun mengangis, Jihoon membanting setirnya dan kembali ke hadapan So Hyun, dan dia pun memeluknya.

"So Hyun-ah aku menyukaimu", ucap Jihoon sambil menangis.

"kalau kau menyukaiku mengapa kau meninggalkan aku? Babo", So Hyun menangis dalam dekapan Jihoon.

***

Jihoon kembali untuk menghabiskan satu hari lagi bersama wanita yang sekarang sedang berada dibahunya.

"So Hyun-ah",

"Ya?",

"kau tidak tanya aku, kenapa aku tidak membawa mu ikut bersama ku?", tanya Jihoon.

"o! Kenapa?",

"aku dan kamu hidup di dimensi yang berbeda, kau akan seumuran dengan kedua orang tua ku jika kau berada di masa ku". Tiba-tiba ponsel So Hyun berbunyi karna ada panggilan dari Woojin.

"yobseo?",

"YA! KAPAN KAU MEMBAYAR HUTANG MU?", teriak Woojin. Jihoon langsung merebut ponsel So Hyun.

"sekarang juga", ucap Jihoon lantang. Jihoon baru menyadari kalau So Hyun menggunakan ponsel touchscren dengan sistem gps yang dapat melihat semua seisi dunia, dan seingatnya ponsel seperti ini diciptakan pada sekitar tahun 2029, Jihoon mulai curiga.

"So Hyun-ah ponsel ini milikmu?",

"Ya?", jawab So Hyun

"jinjja?", Jihoon kembali bertanya kepada So Hyun untuk lebih meyakinkan.

"Ya, kenapa?",

"o. Itu ponsel pemberian Woojin!", lanjut So Hyun yang tiba terlihat gugup. Dengan sikapnya yang tiba-tiba gugup Jihoon merasa ada yang disembunyikan oleh So Hyun. Jihoon kembali teringat dengan iPadnya, dia merasa heran mengapa So Hyun tahu kalau punyanya rusak, bahwa artinya So Hyun mengerti dan bisa menggunakannya. Seharusnya manusia yang hidup ditahun So Hyun tidak dapat menggunakannya.

"aku hanya merasa iPadmu tidak berfungsi", bantah So Hyun ketika ditanya oleh Jihoon mengenai iPadnya. Jihoon semakin yakin kalau So Hyun menyembunyikan sesuatu. Kemudian tiba-tiba Jihoon bertanya kepada So Hyun dimana orang tuanya, So Hyun kembali gugup dia mengatkan bahwa orang tuanya sangat tidak memperdulikannya. So Hyun menangis.

"mianhae So Hyun-ah. Tidak seharusnya aku bertanya tentang ibumu", Jihoon menghapus air mata So Hyun. Kemudian Jihoon mengajak So Hyun kesuatu tempat.

"Kita mau kemana sekarang?", tanya So Hyun. Jihoon membawanya kesebuah gedung kosong dimana black hole berada.

"kita akan pulang", jawab Jihoon.

"apa maksud mu? Rumah ku bukan disini",

"kau mencintaiku kan? Kenapa kau membohongiku? Kau berasal dari masa yang sama denganku kan?", ucap Jihoon kecewa

"Bagaimana kamu tau?", tanya So Hyun.

"aku melihat kau mempunyai mobil yang sama dengan ku dan kau menyimpannya di gudang kosong, belakang rumah mu. Kenapa kau menyembunyikan ini? Kalau kau cinta padaku kau tidak akan berbohong!", Jihoon menangis. So Hyun tidak dapat berkata apa-apa, dia hanya bisa menangis dan wajahnya ketakutan. Jihoon menunggu penjelasan dari So Hyun.

"Aku mencintaimu Jihoon-ah", hanya itu yang bisa So Hyun ucapkan sambil menangis.

"kalau kau cinta aku, ayo kita pulang So Hyun-ah! jebal..", Jihoon memohon kepada So Hyun.

"miaenhae Jihoon-ah aku tidak bisa. Mianhae", So Hyun begitu serius dengan kata-katanya. Jihoon meminta alasan yang jelas mengapa So Hyun tidak ingin pulang tapi dia tidak menjawab. Jihoon menjadi serba salah karna dia harus cepat-cepat kembali.

"baiklah kalau mau kau begini kita akhiri saja", Jihoon memutuskan hubungan mereka dan kemudian dia masuk kedalam black hole untuk kembali. Jihoon pun menghilang sekejap dari pandangan So Hyun.

"Jihoon-ah!", teriak So Hyun sambil menangis.

******

Lanjut ke part akhir. To be upload soon :)
Jangan lupa komen+vote 💕

Future WorldWhere stories live. Discover now