30

2K 69 17
                                    

" Jadi semua ini ulah kamu Natalia." Vino menatap tajam Natalia yang saat ini berada di hadapannya sementara Natalia nampak terkejut dengan kehadiran Vino sempat tadi sebelum Vino masuk ke dalam Ruang Rawat Shani Vino mendengarkan semua Ucapan Natalia dan sekarang Vino sudah tau kalau penyebab Shani sampai seperti ini itu karna ulah Natalia."

" Sa-saya mi-nta maaf Pak Vino." Natalia terlihat gugup berbicara dengan Vino."

Vino memijit pelipisnya kepalanya terasa berdenyut kali ini." jadi benar kalau kamu yang menyebabkan Istri Saya sampai seperti ini kenapa kamu lakuin ini Natalian KENAPA." Vino meninggikan nada bicaranya."

" Saya melakukan ini semua karna Saya Cinta sama Pak Vino."

deg...

Vino terkejut bukan main mendengar penjelasan Natalia.

" selama ini Saya mencoba untuk bisa menahan perasaan Saya sama Pak Vino tapi Saya ga bisa Pak Saya mencintai Pak Vino sejak Saya bekerja di Perusahaan Pak Vino Saya hanya ingin Pak Vino membalas perasaan Saya." Natalia meraih tangan Vino lalu menggenggamnya." Cintai Saya Pak seperti Pak Vino mencintai Istri Pak Vino."

Vino melepaskan kasar tangan Natalia yang menggenggam tangannya." Cukup Natalia Cukup Saya sudah muak mendengarnya dan Saya peringatkan sama kamu untuk tidak mengganggu keluarga Saya lagi apalagi sampai kamu berani mencelakai Istri Saya kamu akan tau akibatnya Ingat itu."

" tapi Pak Vino Saya mencintai Pak Vino."

" Lupakan perasaan kamu itu dan sekarang kamu keluar dari sini satu lagi Saya sudah tidak mau liat kamu bekerja di perusahaan Saya lagi."

" maksud Pak Saya di pecat."

" Saya rasa tidak perlu saya menjelaskan lagi kamu sudah mengerti arti ucapan Saya tadi sekarang kamu KELUAR." emosi Vino makin memuncak saat Ia Melihat Natalia di hadapannya saat ini."

Natalia menghentak-hentakkan kakinya kesal lalu kemudian Natalia pergi meninggalkan Ruangan Shani, tatapan Vino langsung beralih pada Shani yang sampai saat ini masih belum sadar, Vino langsung mengusap rambut Shani lalu mencium kening Shani.

" Syukurlah kamu baik-baik aja Sayang."

***
sepulang sekolah tadi Aya meminta Shania untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit untuk bertemu Shani sementara Yupi Ia tidak bisa ikut karna harus mengikuti les di sekolahnya Shania hanya mengantar Aya sampai depan Ruang Rawat Shani karna Shania harus buru-buru pergi ke Butik.

ceklek...

" Papa." Aya berlari ke Arah Vino, Vino terkejut dengan kehadiran Aya di lihatnya Aya masih mengenakan seragam sekolahnya."

" Aya kamu ko ada di sini kamu sama siapa ko sendirian." Vino mengusap lembut puncak kepala Aya."

" tadi aku sama oma Pah kesini tapi oma cuma anter aku sampai pintu kata oma, oma harus pergi ke butik." Aya menatap Shani yang masih memejamkan matanya di raihnya tangan Shani kemudian di letakkan di pipi Aya." Mah, Mama kapan bangunnya sih kata dokter Mama udah sembuh tapi ko Mama belum bangun juga Aya kangen Mah sama Mama, Mama ga kangen ya sama Aya, Aya pengen di bacain dongeng lagi sama Mama bangun Mah Aya kangen hiks.."

air mata Aya jatuh di punggung tangan Shani Vino tak kuasa melihat Aya yang terus berusaha membangunkan Shani Vino mencoba menahan air matanya tidak menetes Ia tidak mau sampai Aya melihatnya menangis.

" Papa tangan Mama bergerak Pah." Aya merasakan jemari tangan Shani bergerak."

Vino yang memang sedang duduk di kursi samping ranjang Shani langsung bangun dari duduknya." Shani Sayang kamu udah sadar bangun Shani buka mata kamu Sayang liat aku, aku sama Aya di sini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Kecil VinshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang