+

9K 648 27
                                    

"Anyeong! Taeil hyung, Ten hyung, Kun hyung dan Doyoung hyung!"

"JAEMINIE!!!" Seru mereka berempat bersamaan. Taeil dululah yang memeluk Jaemin.

"Kau sudah makin dewasa Jaeminie, semakin tinggi pula" Jaemin terkekeh mendengar hal itu.

"Ne gomawoyo, hyung. Ah hyung ternyata tidak berubah, semakin terlihat cantik" goda Jaemin.

"Kau tak sadar diri, eoh Na Jaemin?" Pelukan Jaemin ke Taeil beralih ke dalam pelukan Ten.

"Ani, karena aku tampan" Ten mengeratkan pelukan itu.

"Kenapa tubuhmu semakin kurus, Jaeminie? Apa kau beristirahat dengan baik?" Jaemin tersenyum dan mengangguk mantap.

"Ten, biarkan aku memeluk Jaemin!" seru Doyoung. Doyoung melebarkan tangannya untuk Jaemin.

"Aigoo kau semakin manis Jaeminie. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik hyung"

"Aku belum bertemu lagi dengan Jisung, bagaimana kabarnya?" Jaemin melepas pelukan itu perlahan.

"Baik hyung, ya walau agak rewel saat dia sedang banyak maunya. Tadinya, dia ingin ikut bersamaku, tapi aku menolaknya mengingat dia harus mengerjakan tugas-tugasnya itu. Di sana aja Renjun hyung yang akan menjaga Jisung dan Chenle. Mereka tidak akan rewel, soalnya aku membiarkan Chenle bermain psku dan Jisung sudah ku bantu dengan beberapa buku lamaku. Aku juga sudah menyiapkan makan siang, jadi mereka tinggal menyiapkan dan makan. Renjun hyung sudah aku berikan beberapa novel milikku, agar bahasa koreanya semakin fasih. Haechan, Jeno dan Mark hyung belum pulang"

Bukan hanya Doyoung yang terkejut dengan hal itu Taeil, Ten dan Kun juga sama terkejutnya dengan Ten. Mereka sangat mengingat dengan jelas, bahwa pemuda yang memiliki Smile Virus itu selalu bersikap kekanakan hampir 11 12 dengan Haechan. Namun, pemuda itu kini berubah. Sifat manisnya masih tetanam dengan baik, sifat dewasanya kini semakin terlihat dan lebih baik.

"Aigoo, kau memang sudah besar Jaeminie" Doyoung mengusak surai milim Jaemin yang halus itu.

Kini giliran Kun yang mendapat pelukan dari Jaemin dan Kun juga yang paling lama dipeluk oleh Jaemin. Jaemin tadi terlihat sangat dewasa dipelukan Doyoung, kini menjadi manja dipelukan Kun.

"Jaemin, untung kau anakku" ucap Taeil, yang mendapatkan tatapn tajam dari Ten, Doyoung dan Kun.

"Enak saja, Jaeminie anakku hyung!" Seru Ten.

"Anakku!" Seru Doyoung tak mau kalah.

"Dia memiliki sifat dewasa dariku" kata Taeil.

"Dia memiliki senyum manis dariku!" Kata Ten.

"Dia memiliki jiwa keibuan dariku" kata Doyoung.

"Dia memilihku" kata Kun sembari terkekeh

Jaemin sendiri diam tak menanggapi, sesekali tersenyum mendengar perdebatan hyung-hyung yang sudah seperti ibunya itu. Menurutnya, mereka semua adalah ibunya di NCT, namun mereka memiliki perannya masing-masing.

Taeil adalah tempat untuknya berkeluh kesal dan tempat mendapat banyak nasehat dan masukan. Kun menjadi tempatnya untuk bermanja-manja. Doyoung menjadi tempatnya untuk menjadi yang lebih baik, dengan kecerewetan yang dimiliki Doyoung. Dan yang terakhir adalah Ten, dialah tempat Jaemin untuk terlihat lebih baik dengan penampilannya. Mereka semua memiliki tempat di hati Jaemin.

"Ada apa ini? Kenapa kalian malah ribut-ribut seperti ini, bahkan ada Jaemin sekalipun" itu suara Jhonny. Senyum Jaemin mengembang melihat Jhonny.

"Kau tak ingin memelukku, Jaemin?" Tanpa banyak berkata-kata Jaemin segera bangkit dari duduknya dan segera memeluk tiang itu a.k.a Jhonny.

"Bagaimana kabarmu, hyung?" Jaemin merasakan bahwa kepalanya tengah diusap lembut.

"Baik dan lebih baik saat kau kembali bersama kami. Kau seharusnya lebih sering menghubungi kami, Jaemin. Apa kau tau bertapa uring-uringannya Mark dan yang lainnya? Kau benar-benar menyebalkan bocah!" Jaemin terkekeh mendengarnya.

"Hei, apa yang kalian rebutkan dari Jaeminku ini?" Tanya Jhonny kepada uke-uke dihadapannya ini.

"Hyung, Jaemin anakku kan? Dia memiliki senyuman yang manis, sama sepertiku kan?!"

"Enak saja! Dia anakku! Dia memiliki sifat keibuan sama sepertiku! Jisung dan Chenle saja selalu melekat padanya. Sama seperti Jeno dan Mark yang selalu melekat padaku kan!"

"Hei diam lah, Jaemin itu anakku. Dia nyaman bersamaku!"

"Dia anakku, dia memiliki sifat dewasa dan manis sama sepertiku"

"Hyung, aku sebenarnya sudah punya ibu yang sebenarnya diluar sana" bisik Jaemin polos ke Jhonny. Jhonny terkekeh mendengarnya.

"JAEMINIEEE!!!!!!!"

"TAYU HYUNG~~~"

"YAK! NAMAKU YUTA!!"

"Hyung~~" rengek Jaemin dipelukan Yuta.

"Dongsaeng~" rengek Yuta dipelukan Jaemin.

"Astaga aku lupa, jika mereka sudah digabungkan akan menjadi apa" Jhonny menutup mukanya frustasi. Taeil terkekeh melihat adegan drama berlebihan yang dilakukan Yuta dan Jaemin.

"Hei! Biarkan aku ikutann" Ten ikut masuk kedalam pelukan drama itu. Mereka bertiga kembali melakukan adegan drama itu sembari berpelukan.

Taeyong yang barusan datang ke drom Rookies, terkejut dengan apa yang sedang ia liat. Kekasihnya sedang menangis bombay, bersama Yuta dan Jaemin.

"Apa yang terjadi disini?"

"Mereka sedang melakukan drama menjijikan Taey" jawab Jhonny.

Plakk

"Taeil hyung!"

"Apa kau pikir Jaeminku menjijikan, huh?!"

"Kau benar-benar menyebalkan Jhonny hyung" Doyoung mendekat kearah tiga manusia yang masih melakukan drama itu dan ikut melakukan drama.

"Doyoung hyung~~"

"Jaeminie~"

"Yutai~"

"Cepuluh~"

Mari kita tinggalkan mereka.

Real END 🤔

Miss UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang