One - Pagi milik Jihoon

605 82 22
                                    

JALAN CERITA DIPERBARUI
MOHON DIBACA ULANG

Pagi hari yang cerah di pertengahan musim dingin, matahari pun perlahan mulai menampakkan cahayanya, menerangi pagi untuk mengawali hari.

Beep Beep Beep Beep Beep

Terdengar bunyi alarm dari jam digital diatas nakas, Jihoon pun sedikit terbangun dari tidur cantiknya, tangannya meraba raba nakas disebelah tempat tidurnya untuk mematikan bunyi yg mengusik tidur nyenyaknya itu, setelahnya Jihoon pun duduk dipinggiran ratempat tidurnya, melakukan sedikit peregangan otot kecil miliknya, kemudian segera bangun untuk membuka tirai dikamarnya, lalu Jihoon pergi menuju kamar disebelah Kamar miliknya.

cklek

suara kenop pintu terbuka, Jihoon lalu berjalan menuju samping ranjang berukuran king size dimana seseorang sedang tidur dengan nyenyaknya tanpa terusik dengan keberadaan jihoon "guan bangun, ini sudah pagi, satu setengah jam lagi kau harus pergi ke kantor" namun orang yang dibangunkannya pun tetap tidak terbangun.

Jihoon pun menggoyang goyangkan tubuh seseorang yang tetap betah dengan bedcover berwarna merah maroon miliknya itu "Eeuuungh" yang dibangunkan Jihoon hanya mengubah posisi tidurnya "guaaanliiin banguuun ini sudah jam tujuh lewat empat puluh lima menit, kau akan terlam-" bukannya terbangun orang yang dipanggil Jihoon dengan nama Guanlin itu malah menarik Jihoon kedalam pelukannya, berpeluk manja seakan akan Jihoon adalah kekasihnya.

"Sebentar lagi Seonho sayang" ucap Guanlin, mengira yang ada dipelukannya itu adalah Seonho, Kekasihnya.




DEG


Jihoon menatap wajah Guanlin miris, dadanya sakit tidak karuan "tapi aku bukan Seonho, aku Jihoon guan" ucapnya bergetar.

Guanlin yang mendengar suara Jihoon pun membuka kedua matanya lalu dengan segera mendorong Jihoon dari pelukannya, Guanlin dengan cepat bangun dari ranjang besarnya dan langsung masuk kamar mandi tanpa mengatakan apa-apa.

Jihoon kini hanya terdiam duduk di pinggir ranjang, menggit ujung bibir bawahnya, mencoba menahan bulir air matanya yang akan menetes, ini sakit sekali pikirnya.

Dua bulir air mata mengalir indah di pipinya, lagi dan lagi setiap pagi Jihoon harus meneteskan air mata karna ulah Guanlin. Seharusnya Jihoon sudah terbiasa, tetapi tetap saja menyakitkan.

Dengan kasar Jihoon menghapus air matanya yang keluar tanpa ia minta. Jihoon lalu berjalan ke arah lemari dan mengambil pakaian kerja milik Guanlin yang sudah Jihoon siapkan sejak tadi malam, Jihoon keluar dari kamar dirinya dan Guanlin, lalu berjalan menuju dapur menyiapkan sarapan pagi untuk Guanlin yang berstatus sebagai suaminya.

Sebagai istri yang baik, Jihoon selalu memasak makanan enak untuk Guanlin. meski dadanya begitu sesak karna kejadian yang di alaminya Jihoon tetap memasakkan makanan yang enak dan bergizi untuk Guanlin.

cklek

Jihoon tersenyum melihat penampilan Guanlin yang sudah rapi, tapi Guanlin hanya menatap Jihoon dengan tatapan datar. Tidak tahukah Guanlin kalau ia sudah menusukkan beribu jarum di hati Jihoon pagi ini.

Hanya terdengar bunyi denting perlatan makan sendok yang beradu dengan piring, Guanlin menikmati sarapannya dengan santai, sedangkan Jihoon hanya tersenyum tipis memperhatikan aktivitas makan Guanlin, tanpa berniat sedikitpun untuk memakan makanan yg sudah ada didepannya, Guanlin yang merasa dirinya diperhatikan oleh Jihoon merasa aneh.

"Kenapa?" tanya Guanlin masih dengan nada datar. Jihoon menggeleng pelan "tidak apa apa hehehe" ucap Jihoon hambar "apa uang belanja yang kuberikan sudah habis? cih.. matre sekali kau ini.." tebak Guanlin asal yang sukses membuat hati Jihoon lagi-lagi di serang beribu jarum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[RE-EDIT] Careless Tears -てもでもの涙- [ PanWink | LaJi | GuanHoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang