"Hai.."
***
Lia gugup bukan main. Ia tak mengenal orang yang kini duduk disampingnya bahkan dekat dengan Lia. Ia hanya tau bahwa orang yang kini duduk disampingnya adalah siswa di SMA-nya yang terkenal akan lucu dan baiknya. Tapi sebagian teman temannya mengatakan bahwa orang yang disampingnya itu jail.
"Kenapa kau belum pulang?"
"Eh apa? Tadi kau bilang apa?". Lia merasa pipinya memerah karena malu. Ihh ngagetin aja,rutuk Lia dalam hati.Ia pun melepas earphone yamg tertancap di telinganya.
"Kenapa kamu belum pulang dan malah duduk disini?"tanyanya ramah.
"Oh,aku lupa bawa payung jadi berteduh dulu lah"
"Na kebetulan aku habis ini dijemput kakakku. Oh ya lupa,kenalin aku Andra"katanya sambil mengulurkan tangan kearah Lia.
"Lia"jawab Lia singkat."Eh anu... aku bisa pulang sendiri kok kamu duluan nggak apa apa" ujar Lia,berharap agar orang ini segera pergi dari hadapannya.
"Enggak papa kok daripada kamu kesorean. Itu kakaku ayo cepetan"kata Andra sambil menunjuk mobil Avansa berwarna silver.
Mau tidak mau Lia harus mengikuti Andra daripada ia tidak pulang? Ya kan?.
"Eh,pake lo-gue aja ya,kaku soalnya kalo pake aku-kamu. Lo tinggal dimana?"
"Gak sopan ah kak. Aku tinggal di perumahan Griya Sakti,rumahku nomor 7A"jawab Lia singkat.
Andra hanya mengangguk kecil tanda bahwa ia mengerti.
"Mang,nganterin ini dulu ya ke...,kemana tadi Li?"
"Griya Sakti nomor 7A"
"Na iya maksudnya itu. Agak cepetan ya mang dah sore"
Mereka bertiga hanya diam,tenggelam dalam pikiran masing masing. Andra sebenarnya ingin mencairkan suasana dengan mengobrol dengan Lia. Tapi niatnya itu ia urungkan karena gengsi yang tinggi dan rasa canggung yang menyelimuti mereka.
"Dah sampai neng Lia"ucap seseorang yaitu Mang Ade,sopir pribadi Andra membuyarkan lamunan Lia.
"Eh iya. Makasih Kak Andra atas tumpangannya."
"Sama sama. Bye Lia"ujar Andra yang sukses membuat Lia menarik bibirnya ke atas layaknya bulan sabit dan sukses membuat Lia salting alias salah tingkah.
"Iya kak". Setelah kata itu meluncur,Lia langsung kabur ke dalam rumahnya.
***
Lia langsung pergi ke kamarnya sambil mengipas ngipas wajahnya yang panas layaknya kepiting rebus. Sesampainya di kamar,Lia berteriak histeris,lompat lompat histeris,menenggelamkan wajahnya di bantal lalu mengambil napas karena lelah.
"Ihhh gue kenapa sih?!. Padahal kan gue gak ada hubungan apa apa sama kakak tadi. Tapi ganteng anjirr. Telfon Kirana. Kirana Ya Allah mana sih nomornya Kirana"Lia berbicara tanpa henti dan mengambil hp-nya untuk menghubungi Kirana,sahabatnya,lebih tepatnya,Lia akan membahas Andra dalam perbincangan mereka. Setelah ketemu,Lia langsung memencet nomor tersebut dan menempelkan benda pipih itu ketelinganya
"Halo Kirana"
"Eh halo Li,ada apa kok nadanya kaya lagi seneng gitu"balas suara diseberang sana
"Gak, b aja. Lo tau orang ya namanya Andra gak,kata..."
"APA?!!LO KETEMU SAMA KAK ANDRA?!!"balas Kirana heboh."Anjirr gak usah teriak teriak bego!! Budeng ni kuping. Emang dia kakak kelas kita?"omel Lia.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Teen FictionLia,seorang mahasiswi cantik namun berperilaku urakan layaknya laki laki. Meskipun begitu,kakak kelasnya Andra jatuh hati pada Lia dan mereka pun saling kenal dan memiliki hubungan istimewa. Banyak cerita berwarna menghiasi kehidupan mereka