2

10 3 0
                                    

Tiba tiba Lia teringat sesuatu. Ia menepuk dahinya. Ia ingat bahwa...

***

Ia ingat bahwa ia belum makan dan ini udah malam. Jadi,Lia meminta Kirana untuk membantunya memasak makan malam.

"Assalamualaikum Lia. Emm mereka siapa kok tidur disini. Ehh ada Kirana juga."

Ayah Lia bersama ibu tirinya baru pulang dari kantor.

"Mereka sahabat Lia"jawab Lia singkat."

"Ohh sahabat. Tapi Lia,bawa sahabat cowok kerumah tu nggak baik lo"kata mama tiri Lia,Yila.

"Maaf ya ma. Mama itu cuma mama tiri aku. Nggak usah kaya gitu! Sok ngatur ngatur. Emang mama dapet ijin dari aku untuk nikah sama papa. Mama nggak inget? Mama loh yang ambil hati papa dari mama aku dan ngambil nya..wa mamm..a dari aku. JAHAT TAU NGGAK!!"

Lia langsung pergi kekamarnya meninggalkan Kirana yang beku ditempat karena ulahnya barusan. Lia marah bukan main. Hatinya teriris ketika ia merasa disindir oleh mama tirinya. Ia ingat,sangat ingat bahwa mamanya meninggal karena stress memikirkan papanya yang selingkuh. Lia memutar kembali memori indah bersama papa dan mamanya dalam kepalanya. Semakin ia ingat,semakin deras pula air matanya jatuh.

"Lia buka pintunya nak. Nggak seharusnya kamu begitu. Bagaimanapun juga dia mama kamu. Kamu nggak boleh bentan mama kamu sendiri. Kamu kok berubah sayang? Lia buka pintunya Lia" ujar ayah Lia dengan lembut tapi memaksa.

"Ohh jadi gitu pa. Papa ngebela mama tiri aku daripada aku. Dah beruntung aku masih manggil dia pake mama. Kalo papa kaya gitu terus,aku akan memanggil mama dengan nama atau kalo perlu aku pergi dari rumah"jawab Lia bergetar namun mengancam.

Papa Lia sudah kehabisan akal mau bagaimana lagi merayu anak semata wayangnya agar menghormati mama
barunya

***

Disisi lain,Kirana hanya berdiri tegak di dapur layaknya sedang upacara bendera karena melihat pertengkaran antara mama dan anak tiri secara live alias langsung didepan mata. Padahal menurutnya itu adalah masalah pribadi keluarga Lia yang tidak seharusnya ia ketahui. Setelah Lia pergi kekamar lalu disusul papanya dan mama tiri Lia hanya mendesah kecewa lalu pergi ke kamarnya,Kirana membangunkan Leo dan Laxa. Leo dan Laxa hanya menggeliat malas. Karena lelah mengguncang ngguncangkan 2 sahabat pemalasnya itu,Kirana menjewer kedua telinga sahabatnya itu dengan keras dan berhasil membuat mata mereka melek seketika.

"Kyaaaa ampun ampun... Telinga gue sakit coeg,lepasin oyy"teriak Lexa yang diikuti anggukan cepat dari Leo.

"Makanya dibangunin tu cepet bangun. Kita pulang yuk cepetan kalian cuci muka. Eneg gue liat muka lo lo pada"

"Emang kenapa sih!" jawab Leo setengah dongkol.

"Jadi gini,tadi gue sama Lia mau masak makan malem. Eh ortunya pulang. Trus Tante Yila liet kalian berdua tidur trus bilang ke Lia kalau nggak baik bawa temen cowok kerumah. Alhasil Lia marah lalu menangis dan go to bedroom" jelas Kirana panjang kali lebar kali tinggi.

Leo dan Laxa hanya mengannguk mengerti. Lalu mereka berdua pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Setelah itu mereka pergi ke kamar Lia untuk menenangkan sahabatnya itu sekaligus pamit pulang.

"Lia buka pintunya woiii. Ini kita."ujar Laxa tak sabaran sambil mengetok pintunya keras keras. Lia langsung membuka pintu dan menjitak kepala Laxa dan sukses membuat yang dijitak mengatakan aduh.

"Kampret lo ya. Orang lagi sedih gangguin aja. Apa?"

"Kita mau pulang,lo yang sabar ya. Sorry gue gak jadi bantu lo masak gak enak ma ortu lo"ujar Kirana.

"Ohh yaudah hati hati"jawab Lia sekenanya. Lalu Lia berpelukan dengan Kirana,begitupun dengan Leo dan Laxa karena mereka kan sahabat dari kecil.

Setelah 3 sahabatnya pulang Lia membenarkan ikat rambutnya,menghapus air mata di pipi dan pergi menuju dapur untuk memasak.

***

Mata Lia memang tertuju pada nasi goreng didepannya. Tapi pikirannya melayang jauh ke masa lalu. Pikirannya seolah olab ingin memutar kenangan masa lalunya bersama sang ibu kandung. Tak terasa air mata mengalir begitu saja di pipi Lia. Dengan cepat ia menghapusnya dan kembali fokus memasak.

"Ih Lia apaan sih. Itu kan masa lalu. Nggak uaah diinget nanti tambah sakit hati loh. Mendingan lo masak trus makan daripada mikirin hal gak mutu kaya gitu. Dasar kebanyakan micin. Makanya makan tuh yang sehat sehat malah ngonsumsi micin."ujar Lia kepada dirinya sendiri berusaha agar hatinya tertawa sebentar.

Setelah matang,Lia menaruh nasi goreng buatannya yang tidak mengandung banyak micin tentunya ke dalam mangkuk besar dan membawanya ke atas meja makan. Karena aromanya yamg harum menyebar kemana mana mungkin, orang tuanya keluar bersama dari kamar.

"Wuiihh ada yang masak enak nih. Siapa ya? Makan ahh"ujar ayah Lia.

Karena Lia malas menjawab,ia hanya menengok sekilas lalu melanjutkan acara makannya. Meskipun sudah berkali kali diajak bicara oleh kedua orang tuanya,Lia tetap enggan bicara dan menanggapi ucapan ortunya dengan kata 'hm' yang entah makna sebenarnya apa. Setelah selesai makan Lia langsung beranjak ke kamarnya untuk tidur dan tidak lupa ia bicara dengan ketus
"Yang makan terakhir mberesin semuanya"

Ayah Lia hanya mengelus dada akan kelakuan anak perempuannya yang lebih mirip laki laki ndugal alias bad boy. Ia hanya khawatir,anak satu satunya yang sangat disayanginya itu berubah sikap atau melakukan hal yang tidak tidak karena pernikahannya dengan istrinya yang baru tidak meminta izin dari sang anak. Namun cepat cepat dirinya menepis dan mengenggam erat tangan Yila seolah berkata ini akan cepat berakhir.
Yila merasa bahwa dadanya sesak tapi dia berusaha selapang mungkin menerima semua kelakuan Lia.

***

Kringg..... Kringg.... Kringg...
Dengan malas Lia memencet tombol pada alarm nya yang berteriak dengan keras seperti sedang demo karena Lia tidak bangun bangun

"Alarm laknat!. Nggak tau apa gue lagi mimpiin Lexa di bully dengan wajah ngenesnya yang cumyll! Dasar kamprett!" omel Lia kepada sang alarm sambil memegangnya.

Saat Lia hendak pergi mandi,dia sempat melirik kasurnya. Lia melihat ada sesuatu di kasur dan selimutnya. Lia mendekat dan melihat apa yang terjadi. Seketika Lia melotot dan berteriak mengejutkan mama dan papanya

Ketika mama dan papanya dateng. Lia langsung duduk untuk menutupi yang ada di kasurnya itu.

"Kenapa Lia? Ada apa"heran mama tirinya.

"Papa bisa keluar sebentar gak? Ini masalah perempuan" jawab Lia malu malu. Papanya hanya mengangguk tanda setuju dan tidak keberatan. Mama Lia mendekat dan mengelus puncak kepalanya lembut.

"Kenapa nak? Cerita aja gak papa kok"

"Anu... Aku....."

***

Eakss ceritanya dibuat kaya gitu. Gpp lah biar kalian setia baca cerita abal abal dari author. Ada yang tau visual Laxa,Leo,dan Kirana??. Yang tau komen ya. Jangan lupa taburan bintang nya ditunggu.

Salam eakss
Dari author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang