Hati yang Mulai Tertaut

4K 348 22
                                    

Tim Shikamaru yang beranggota Sakura, Sai, Hinata, dan Naruto serta Hanabi – selaku pihak terculik – telah kembali ke Konoha dengan selamat setelah menyelesaikan misi di Bulan, misi penyelamatan Hanabi. Mereka telah berhasil menghentikan Bulan yang ingin menghancurkan Bumi serta menunjukkan kepada Toneri Otsutsuki bahwa 'Dekrit Hamura' yang Toneri maksud salah.

Saat ini Shikamaru, Sakura, Sai, dan Naruto berada di kantor Hokage untuk melaporkan misi mereka, sedangkan Hinata mengantarkan Hanabi ke Rumah Sakit Konoha karena kondisi Hanabi yang masih lemah pasca Byakugannya yang sempat direbut oleh Toneri.

"Shikamaru, Sakura, Sai, Naruto terimakasih untuk laporan kalian. Sampaikan juga rasa terimakasihku untuk Hinata. Dengan ini misi penyelamatan Bumi dari Bulan dan misi penyelamatan Hanabi dinyatakan sukses. Sekarang kalian bisa beristirahat." Kata-kata dari Kakashi sang Rokudaime Hokage sekaligus menutup misi mereka kali ini.

Ketika mereka semua berbalik dan hendak keluar, langkah mereka terhenti karena suara Kakashi. "Naruto, kuucapkan selamat. Kau sudah dewasa ternyata." ucap Kakashi dengan pandangan mata bahagia – seakan menunjukkan senyum lebar dibalik maskernya.

Naruto hanya tersenyum lebar dan mengangguk menyetujui kata-kata Kakashi.

"Yattaaa! Akhirnya misi ini selesai," seru Naruto ketika mereka berempat keluar dari gedung Hokage.

"Oi Naruto, tidakkah kau ingin menemui Hinata dan memastikan keadaannya? Jangan katakan saat ini kau hanya ingin makan ramen atau melakukan hal bodoh lainnya," tanya Sakura sambil menghela napas kasar. Seluruh tubuhnya terasa remuk. Dia membutuhkan istirahat untuk memulihkan chakranya yang sempat diberikan kepada Naruto selama menjalankan misi.

Shikamaru menepuk pundak Naruto sebentar dan segera beranjak pergi sambil melambaikan tangan. Sedangkan Sai tersenyum sekilas dan pamit pulang. Mereka percaya pembicaraan seperti ini akan lebih efektif jika mereka pergi – toh mereka tidak mengerti soal percintaan.

"Aku bingung apa yang harus aku lakukan, Sakura-chan. Kau tau sendiri aku bukanlah pria yang peka. Apalagi Hinata adalah gadis yang sangat lembut dan sopan. Aku takut sedikit saja berbuat salah dan akan berujung menyakitinya. Selama ini tanpa kusadari aku sudah sering menyakitinya. Dan sekarang, jujur aku ingin melihat dan memastikan keadaannya, tapi aku takut akan mengganggu waktu istirahatnya karna keegoisanku. Apa yang harus aku lakukan Sakura-chaaan?"

Sakura tertawa kecil mendengar penjelasan panjang Naruto.

"Aku tak menyangka kau akan berpikir sejauh itu, Naruto. Kurasa untuk kasus ini, jadilah Naruto yang biasanya, yang melakukan apapun berdasarkan apa yang kau rasakan."

Sakura menatap Naruto dan menunggu balasan tapi tampaknya Naruto masih sibuk berpikir – kegiatan yang sangat tidak Naruto sekali. Jeda beberapa saat sampai Sakura menghela napas lelah. Mencoba bersabar dan mengerti bahwa sahabatnya itu memerlukan penjelasan lebih.

"Kegiatan menggunakan otak secara berlebihan sangat tidak cocok untukmu, Naruto. Jadilah Naruto apa adanya. Naruto yang sangat berisik, bodoh, bersemangat, dan melakukan apapun untuk temannya agar temannya tersenyum. Ikutilah apa yang ada di hatimu. Itulah yang disukai Hinata darimu. Bahkan dia sudah menyukaimu sebelum kau menjadi pahlawan dunia shinobi. Kuberi kau satu petunjuk, saat ini yang dibutuhkan Hinata bukan hanya obat untuk fisiknya tetapi juga obat untuk hatinya. Jangan sia-siakan kesempatan yang telah kau perjuangkan selama di Bulan."

Naruto hanya tersenyum lebar menanggapi saran penuh ungkapan sarkastik dari Sakura.

"Arigatou, Sakura-chan. Sekarang aku tau apa yang harus aku lakukan. Jaa!"

Hati yang Mulai Tertaut | CanonWhere stories live. Discover now