"Freiya! lari!?"
"Tidak! kalo papa tidak ikut aku maka aku tidak akan lari!"
"Sven Tolong kau bawa dia keluar dari istana ini! jagalah dia walau nyawa taruhannya!"
"Baiklah yang mulia!"
"Istriku, ikutlah dengan Sven agar ia dapat menjagamu!"
"Tidak suamiku, izinkan aku mendampingi dirimu hingga maut memisahkan kita."
"Istriku...."
"BOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM"
"Jangan biarkan yang mulia lari! tangkap dia hidup - hidup!"
"Para pembelot itu sudah sampai rupanya, Sven cepat bawa anakku keluar dari istana ini!"
"Ayo nona mari kita pergi!"
"Tidak! aku tidak mau pergi tanpa papa!"
"Ayolah nona ini demi ayahmu juga!"
"Tidak! tidak akan aku beranjak dari tempat ini tanpa papa!"
"*suara tamparan kecil* ikut aku sekarang!"
"*terdiam tanpa suara*"
"Yang mulia raja, ku doakan keselamatanmu!"
"Pintu ini tidak akan bertahan lama! cepatlah pergi!"
"Papaaa! Mamaaa!"
"Istriku berdirilah dibelakangku"
"*pintu ruang utama terbuka* tangkap yang mulia raja!?!?"
"Majulah kalian para penghianat!"
"Seraaaaang!?!?"
***********************************************************************
"Nona hati - hati, di sini gelap dan begitu licin"
"Sven, kau tidak akan meninggalkanku kan?"
"Tidak nona, bahkan nyawa taruhannya."
"Terima kasih, Sven."
"Jalan rahasia ini hanya diketahui oleh ku dan raja saja, seharusnya setelah belokan ini kita dapat melihat pintu keluar dan kita dapat berlindung di tempat persembunyian yang telah ku siapkan untuk nona"
"Tempat persembunyian?"
"Tempat itu adalah rumah yang terpencil dari sudut kota, cocok untuk orang yang sedang melarikan diri ataupun mengasingkan diri lagipula di sana ada temanku yang sedang menunggu"
"Apakah ia dapat dipercaya?"
"Dia memang terlihat sedikit sedikit kejam, tetapi hatinya halus seperti sutra."
"Orang macam apa itu? aneh."
"Pintu keluar sudah terlihat nona."
"Wah benar! ayo Sven, ku harap papa dan mama dapat menyusul."
". . ."
"Kenapa Sven?"
"T-tidak apa - apa"
"*sedikit terdiam* nona tunggu sebentar"
"A-ada apa?"
"*Melihat sekeliling daerah pintu keluar* Cih! mereka sudah mengepung kawasan ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek - Freiya's Liberation ~ Queen of Hope ~
Short Story"Berapa banyak lagi orang yang akan kau bunuh demi nafsu bejatmu? Berapa banyak dosa lagi yang akan kau perbuat demi keingkaranmu? Berapa banyak lagi masa lalu yang akan kau lupakan?" "Akulah Nafsumu! Akulah Dosamu! Akulah Masa lalumu! Akulah Freiya...