Bab 7

269 34 2
                                    

Sharla dilanda kebimbangan, sudah satu minggu Elina tidak kelihatan batang hidungnya di kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sharla dilanda kebimbangan, sudah satu minggu Elina tidak kelihatan batang hidungnya di kampus. Nomor ponselnya juga tidak pernah aktif, gadis itu bertanya-tanya ada apa dengan Elina? Mereka terakhir bertemu saat Elina cerita akan kencan dengan Deon. Setelah hari itu, Sharla tak pernah melihatnya lagi. Awalnya gadis itu kira mungkin hanya kebetulan saja dia tidak berpapasan dengan Elina. Meskipun jelas hal ini sangat janggal untuk terjadi jika tidak ada apa-apa.

Sore hari, sekitar pukul 17.15, Sharla tiba di depan kediaman Elina. Dia terlihat ragu untuk menekan bel, khawatir yang muncul adalah sosok yang tidak dia harapkan untuk ditemui. Sepintas ada niatan untuk mengurungkan niat menemui Elina, tapi ketakutan Elina kenapa-kenapa membuat tekad Sharla semakin bulat hingga akhirnya bel gerbang itu pun berbunyi.

"Semoga aja mas Andres lagi enggak ada di rumah, aamiinn," batin Sharla penuh harap.

Baru saja dia berdoa demikian, tiba-tiba gerbang dibuka dan memunculkan sosok pria yang untungnya bukan Andres. Gadis itu bernapas lega. Ternyata itu adalah mang Diman, sopir keluarga Elina.

"Eh, Neng Sharla, silakan masuk, Neng."

"Oh iya Mang, makasih. Elinanya ada?"

"Ada, masuk saja langsung Neng, nanti diarahkan sama bi Inah."

Sharla mengangguk lalu masuk ke area pekarangan depan, lantas ke ruang tengah dan benar saja di sana dia disambut oleh bi Inah dengan ramah.

"Non Elina sakit udah seminggu, alhamdulillah hari ini dia mendingan, tadi juga udah bisa jalan-jalan lagi ke dapur," jelas bi Inah ketika naik tangga diikuti Sharla.

"Elina sakit apa, Bi? Kok dia enggak menghubungi aku?"

"Gejala tipes, Neng, sempet dirawat tiga hari di Rumah Sakit abis itu dia minta pulang karena enggak betah."

Sharla kaget bukan main, kenapa Elina tidak cerita sama sekali tentang kondisi kesehatannya?

"Silakan Non, boleh langsung masuk saja. Tadi sih non Elina lagi tidur, enggak tahu kalau sekarang."

"Iya Bi, makasih ya."

"Sama-sama Non, Bibi ke bawah dulu ya."

Sharla mengangguk, selepas kepergian bi Inah, gadis itu pun mengetuk pintu. Tiga kali percobaan hingga akhirnya suara pelan Elina menyuruhnya masuk.

"Masuk aja Bi, enggak dikunci kok," sahut Elina mengira yang mengetuk pintu adalah bi Inah.

"Assalamualaikum El, ini aku," kata Sharla sambil mendekati ranjang Elina.

Sontak gadis itu bangun dengan cepat, tidak menyangka yang datang adalah sahabatnya.

"Sharla?"

"Iya, ini aku, tega banget kamu El, sakit kok enggak bilang-bilang ke aku. Mana nomor kamu enggak aktif."

The Way You Love Me (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang