PART 1

18 2 0
                                    

BRRUUUKKK

Terlihat seorang pria terjatuh begitu saja dilantai berwarna silver, dia tidak bergerak sedikitpun. Darah mengalir seperti coklat manis di lantai, rumah itu berantakan dan penuh darah. Orang yang tergeletak dan tak bernyawa itu terlihat menyedihkan, sekujur tubuhnya penuh luka membuat orang yang melihatnya akan muntah.

Orang yang melakukanya pastilah iblis yang tak mempunyai perasaan, dan pastilah penuh dosa.

Iblis itu terlihat senang, tapi tidak berekspresi. Dia sudah menyelesaikan tugasnya dan mendapat nilai plus. Tugasnya belum selesai, dia harus membersihkan rumah ini agar dia tak ditangkap. Iblis itu mengambil jerjen yang penuh dengan air, jika dicampur dengan sedikit api berubah menjadi sebuah permandian yang sangat panas.

" Sepertinya kau kedinginan tidur dilantai, jadi aku akan membuatmu hangat." Iblis itu menyebarkan air kesuluh ruangan, dan juga tubuh mayat itu.

"Aku tidak bisa mencarikanmu selimut. Disini terlalu gelap dan licin. Hanya cara ini yang paling sempurna"

Iblis itu mengambil sesuatu di kantongnya.

"Aku sangat suka benda ini. Kecil tapi sangat berbahaya. Persis sepertiku" sekilas iblis itu menatap manusia tak bernyawa yang ada dibawahnya. Detik berikutnya dia melemparkan benda kecil itu ketubuh manusia yang tak bersalah yang sudah dia bunuh tanpa ampun.

Seketika api mengelilingi rumah itu, iblis itu masih melihat manusia dibawahnya yang sudah berselimut api.

"kau sudah hangat? kau terlihat senang"

Iblis itu keluar dengan hati yang senang, karna sudah menyelesaikan tugasnya. Dia melihat kedalam rumah, terlihat api sudah menyebar menghiasi ruangan menyedihkan Itu. Saat dia ingin melangkahkan kakinya ponselnya berbunyi, seulas senyum tergambar dibibirnya.

"Apakah sudah beres cantik?" Suara bass pria itu terdengar senang, karna dia tau iblis bidadarinya tak pernah mengecewakannya.

"Tentu"

Tepat sekali, orang yang telah membunuh pria tadi adalah seorang wanita. Dia ditugaskan untuk membunuh, tak perlu khawatir dia sudah propesional. Sekian banyak manusia yang dia bunuh, di belum pernah tertangkap. Wanita yang luar biasa kan?.

"Cepatlah pulang. Aku sudah menyiapkan hadiah untukmu"

"Pastikan hadiah itu bagus" setelah memutuskan sambungan dengan bosnya dia langsung menuju mobilnya tanpa melihat kebelakang lagi.

Putih, ruangan itu terlihat rapi diisi dengan seorang pria yang duduk santai menunggu seseorang. Gelas yang sedang di pegangnya hanya dilihat, isinya tidak berkurang. Tak lama pintu ruangannya terbuka, senyum terukir dibibirnya saat seseorang mendekat.

"Ohhh kau benar-benar hebat Salya , ku harap kita selalu menjadi patner yang hebat!" kata pria itu pada Salya.

"Jangan terlalu berharap" Kata Salya dengan wajah yang datar.

"Kau akan rugi kalau tidak bekerja sama dengan Fantos Hammer, yang selalu memberi lebih apa yang kau minta" Fantos adalah orang yang sangat kaya, mafia adalah pekerjaan yang sudah lama dia tekuni. Tak heran jika anak buah satu-satunya itu sangat ia sayangi, bahkan lebih dari sayang.

"Apa aku pernah meminta sesuatu?" Mendengar perkataan itu Fantos berdiri dan mendekati Salya.

"Kau sudah kuanggap lebih dari parner, kau sudah tau itu. Setelah bertemu denganmu, aku merasa tidak hidup sendiri lagi­­..." Sebelum perkataan Fantos sampai ponsel Salya berbunyi.

"Tugasku sudah selesai, jadi aku akan pergi" Setelah itu Salya meninggalkan Fantos. Melihat kepergian Salya fantos kembali duduk di kursi kerajaannya. Fantos sudah terbiasa dengan sikap cuek Salya, tapi dia tetap menyayanginya.

guys itu bukan pemeran utamanya yah, itu ketosnya.

gue bakalan update 2 cerita sekalian.

ok jangan lupa vote, share. bye

ONE OR TWO?Where stories live. Discover now