Evander Felix Leandre

124 3 2
                                    

Andre POV
*
Hari ini adalah hari peringatan kepergian seseorang yang sangat berarti untukku. Tepatnya dua tahun yang lalu kekasihku pergi untuk selamanya. Saat itu, hidupku terasa benar - benar hancur. Bagaimana bisa ia meninggalkanku secepat itu? Semenjak saat itu, aku mulai menjadi pribadi yang berbeda. Dingin dan tak tersentuh. Aku seolah membangun dinding penghalang dari orang - orang disekitarku. Hidupku terlihat semakin suram. Tampak sangat gelap meski di tengah terik matahari yang begitu cerah.
Apa yang aku pikirkan? Sialan! Dia sudah tenang disana. Tapi kenapa? Kenapa aku masih tak bisa menerima kepergiannya dan melanjutkan hidupku dengan tenang?
Aku selalu mencoba melelehkan es yang kian membekukan hatiku. Tapi semua selalu berakhir sia - sia . Setidaknya begitulah menurutku.

*Author POV

Ohayou nakama, udah kenalan belum sama Andre?
"Author somvlak -_-' Cepetan kenalin gue sama para readers yang udah pada kepo. Dari tadi gue udah nyerocos sendirian."
"Eh?? Iya iya maaf biar author ganteng ini yang ngenalin ke teman teman yang baik hati ini :v wkwkw"
Yosh. Yang diatas itu namanya Andre , Evander Felix Leandre. Meski namanya seperti amerika latin banget, tapi tampangnya sangat asia. Dia berumur 17 tahun dan sebentar lagi dia akan menyelesaikan masa putih abu abunya. Dua tahun lalu, Andre memiliki pacar untuk pertama kalinya. Sasha namanya. Ia sangat mencintai gadis itu lebih dari apapun. Baginya, Sasha itu seperti mentari yang mampu merubah kehidupan Andre 180°. Andre yang dulunya dingin dan pendiam perlahan mulai bersikap hangat dan terbuka dengan orang disekitarnya setelah mengenal gadis itu. Sayangnya hal itu tak berlangsung lama. Dua tahun lalu Sasha mengalami kecelakaan. Hal itu membuat Andre kembali ke kepribadiannya yang dulu. Bukan kembali, tapi menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Tatapannya saja mampu membuat orang yang melihatnya langsung membeku karena ketakutan.

***

Tettt... Tett... Tett...
Suara bel pulang sekolah membuyarkan Andre dari lamunannya tentang Sasha.
"Eh, Ndre. Gue boleh bonceng
lu nggak?" Tanya Danang yang duduk di bangku depan Andre. Andre yang ditanya seperti itu hanya diam dan menatap pemuda itu dengan tajam tanpa memberikan secuil katapun. Melihat reaksi Andre itu, membuat Danang langsung bergidik ngeri. "Nggak jadi Ndre, gue udah dapet tumpangan" Danang lantas lari keluar kelas secepat kilat dari hadapan Andre setelah mengatakan itu.

Seperti itulah keseharian Andre. Namun, dibalik sifat dinginnya itu dia merupakan salah satu anak yang jenius di sekolahnya. Dia selalu mendapat peringkat pertama di angkatannya tiap semester.
"Sial! Bodoh! Nggak berguna! Kenapa rasanya masih begitu sakit setiap aku mengingat wajahnya? " Maki Andre dalam hati sambil menekan nekan dadanya yang semakin terasa sesak. Andre kemudian bangkit dari kursinya dan mengambil tas punggungnya yang sedari tadi tergeletak diatas meja dengan kasar. Dia berjalan keluar kelas lalu menuju atap gedung sekolahnya yang selalu menjadi tempat pelariannya tiap mengingat Sasha. Langkah kakinya mulai melemah ketika bayangan bayangan masa lalunya mulai muncul satu persatu di depan penglihatannya. Hatinya terasa seperti tertusuk benda yang sangat tajam. Jantungnya mulai memompa darah dengan sangat cepat seperti sedang lari marathon. Pandangannya mulai kabur dan setelahnya semua terlihat gelap.

Next chapter bakal mengungkap apa dan siapa.. Don't forget vomentnya :v

Arigatou gosaimasu

My Indigo And My Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang