Tik, tik, tik, hujan rintik
Suara suari beradu menggelitik
Tanpa sengaja membentuk sebuah alunan musik
Pendengar tampak tak terusik
Sebab tidur terlalu asikHujan, hujan, hujan, air yang jatuh tanpa undangan
Mereka bagaikan kumpulan para mantan
Saling bersikut tak bersekawan
Berebut dalam deretan masa depan
Unjuk upaya menjadi yang terdepanAngin berbisik ke arah telinga sang pemimpi
Menelisik wajah yang tengah tersenyum damai
Ini hanya sekadar delusi
Ini hanya sekadar ilusi
Ini hanya sekadar imanjinasiSesaat terasa begitu nyata
Meski mereka datang sebagai angan-angan belaka
Tiada lain kesan semata
Melukis kenangan palsu di jiwa
Membuat hal indah berubah menjadi buruk rupaKini hujan malam menjadi tetesan kelam
Suram, sunyi, senyap tanpa harmoni
Bagi dia pemilik mimpi malang ironi
Saksi bisu penerang hati telah diredupkan kembali
Oleh kenangan pahit masa lalunyaMakassar, 2 Oktober 2017