Serulimu menutup hari menghabisi jemu
Tatkala awan menepis kalbu, gegap perlahan sembari menungguDi dalam bis kota aku membidikmu
Dengan arloji besi yang ku pesan saat senja mengantarmuKupaksa roda itu berjanji
Menjagamu sembari menghibur diri
Membiarkanmu melirik mimpi
Walau jalan telah lama bersembunyiTepat saat senja sirna nanti
Pastikan bintang pertama yang kau lihat adalah cantikmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak senja untuk perempuan bis kota
Poetrypuisi untuk perempuan abad dua puluh satu