Part 1

32 2 1
                                    

"Arini, bangun, Rin. Rianti udah nunggu loh diruang tamu, Rin." bujuk mama Arini, sambil mengetok ketok pintu kamar Arini pelan.

"Iyaa, mah. Arini udah bangun, bentar lagi ambil jilbab!" sahut Arini dari dalam kamar.

"Mamah turun ya, kamu cepetan kasian Rianti nungguin kamu lama banget."

"Iya, mamah bawel deh." Arini keluar dengan pakaian mainnya, kemeja berwarna krem, celana jeans dan jilbab kuning-mustard.

"Sorry yaa, gue tadi keramasan dulu hehe makanya lama." kata Arini.

"Halah, lo gak keramas aja 2 jam mandinya." jawab Rianti dengan muka setengah kesal.

"Hahaha, sorry yaelah, yaudah yuk kita cau aja sekarang!" ajak Arini.

"Iya, iya. Ayo! Tante Ara, kita keluar dulu yaaa!"

"Iya, Rianti. Kalian hati hati yaa!"

"Iya!" jawab mereka serempak.

"Kita mau kemana nih?" tanya Rianti sambil menyalakan mobilnya.

"MOI aja MOI, Ri!" jawab Arini semangat.

"Buset. Mainnya ke Mall of Indonesia. Gak ah, gila. Balik dari sana gue ga boleh main main lagi kali, Rin!" sambar Rianti. Arini tertawa.

"Gandaria City? Atau mau kulineran aja?"

'Gancit aja dah, yok cau.'

Rianti melaju dengan mobilnya dengan kecepatan 60km/jam. Hari ini Jakarta agak sepi. Lalu, Arini memulai pembicaraan lagi.

"Eh, rencana ke Magelang kapan deh? Gue jenuh nih, Jakarta gini-gini doang."

"Oh iya! Kapan ya? Minggu depan?"

"Minggu depan? Boleh. Tar lo bawa mobil?"

"Enggaklah, gila. Demi apa. Jakarta ke Magelang itu jauh bray. Kalo Jakarta Bandung sih gue masih berani bawa mobil berdua kita." kata Rianti sambil tetap melaju.

"Kereta?"

"Kereta aja ya? Kayanya seru aja haha, berdua naik kereta."

"Oke, tar gue booking tiketnya ya, berdua kan ya, hotelnya mau dimana?"

"Emang nginep?"

"Iyalah. Gimana sih. Sehari ga cukup, Ri."

"Yaudah lo atur aja semuanya deh gue makmum."

"Ih lo, terima beres doang yeu."

"Gak gue bayarin makan ah tar."

"Iya, iya! Hahaha"

"Can, tar lo ikut gue ke Magelang ya! Minggu depan nih. Fajrihan gak bisa ikut, dia ada acara sama temen temen SMA-nya." kata Fajar di telepon.

"Iya, kalo gue ga ada acara juga, ya. Gue ga bisa janji" jawab Candra.

"Ya harus bisa dong, akomodasi gue yang bayar deh."

"Oke siap bos"

"Dibayarin aja langsung mau!"

"Gue lagi ga ada duit, Jar. Lo tau kan gue kemaren kemaren di copet?"

"Oh iya lupa."

"Yaudah tar disambung lagi, Jar. Gue mau ke rumah omah dulu ya!"

"Yoi, Can. Ati ati!"

Fajar menghela nafas. Ia memikirkan betapa sibuknya nanti saat sudah menjadi Taruna Akmil. Jauh dari orang tuanya yang ada di Malang, jauh dari saudara saudaranya. Dan terutama, jauh dari Icha, seseorang yang ia kagumi dari kelas 10 SMA.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 21, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARMY LOVE STORYWhere stories live. Discover now