Di batas Senja

86 8 5
                                    

Bandung, aku menyusuri sudut kota ditemani motor tua. Takala hari mulai sore sang mentari perlahan mulai meredup berganti menampakkan warna jingga di langit nya seperti biasa, berjalan jalan menyusuri kota kembang dan duduk di sebuah taman ditemani setjangkir kopi dan buku catatan pribadiku telah menjadi rutinitas ku di waktu senggang.

ABSTRAK
Aku merasa tenang dikala senja menerpa menampakan keindahan nya di temani setjangkir kopi dan buku catatan di sampingnya setiap sore aku selalu menulis entah itu penggambaran tentang mu atau bahkan sebuah hal tabu.

~Aku selalu ingin
Menulis apapun itu
Ya meskipun tidak jelas

HUJAN

Lagi lagi setjangkir kopi dan buku catatan yang menemaniku di sudut kota ini . Sebenarnya hari cukup cerah entah mengapa air dari langit bergegas turun. Mungkin ia ingin mengingatkan ku terhadap kenangan dan semua cerita yang pernah ada ketika ia turun membasahi bumi dan menemaniku.

~ Hujan turun membasahi bumi
Engkau datang mematahkan
Hati

TOKO BUKU
Kali ini aku menyusuri salah satu toko buku tua di Bandung entah apa yang menarik ku sehingga membawa ku ke toko buku tua ini . Ah .. tapi sudahlah kali ini aku bosan harus bercengkrama dengan aroma kopi dan suasana taman , kali ini aku bercengkrama dengan tumpukan rak buku , buku berdebu , dan Novel novel remaja penuh cinta . Tiba tiba ada seorang wanita memecahkan suasana ia berbicara " hmm aku boleh minta tolong ? .. " tentu selagi saya bisa saya akan menolongmu " .... "Maaf tolong ambilkan buku di rak atas sana " ..  " Ini yang berjudul setelah hujan ?". Tanyaku padanya.sambil menyodorkan buku   ... " Ia terima kasih(sambil tersenyum)  ya oh iya nama kamu siapa ? "Hmm nama saya Agra kamu sendiri siapa ? ...... " Aku April oh iya terimakasih yaa saya duluan mau bayar buku . Entah mengapa wanita yang berkenalan dengan ku seakan menarik semestaku untuk menggapai nya . Ah tapi sudahlah aku selalu ingat kata pepatah " Kalau jodoh tak akan kemana " .

Selalu saja ada hal baru
Yang akan kau temui
Mau tidak mau siap tidak siap
Kamu harus
Siap , misalkan
jatuh cinta & patah hati .


ENTAH
Bertemu lagi atau tidak dengan wanita itu aku serahkan semua kepada takdir , takdir tidak akan membohongi atau menduplikasi
Manusia hanya menginginkan tetapi, Tuhan.Yang mengizinkan. Aku harap kau dan aku bisa di pertemukan.Ya.. meskipun kita baru begitu kenal bercengkrama saja tidak. tapi,tidak masalah mencintai dalam diam itu biasanya memiliki rasa yang lebih lama dan tanpa batas.

Aku rela menunggu
Aku rela bertahan
Seperti pelangi
Terhadap hujan
~

BERCENGKRAMA
Menjejaki trotoar Braga melihat pelukis jalanan, ternyata sangat  mengasikan. Seni bisa di dapat di jalanan dengan penuh kebebasan seni merupakan ekspresi dari diri itu sendiri . Ketika aku mulai melangkah untuk kembali menyusuri Braga sepasang mata ku tertuju kepada wanita yang kemarin berkenalan dengan ku. Aku membuka pembicaraan terlebih dahulu " Kamu April kan ? Kita kemarin yang bertemu di toko buku itu " april tersenyum " ia aku April kamu sedang apa disini ? .. " sedang menikmati sudut kotq hehe.. " kalau begitu gimana kalau kita ke kedai kopi di sekitar sini ya biar sedikit akrab " April berkata kepada Agra . "Hmm boleh juga " Agra " hmm kamu suka kopi ? " Hmm gak terlalu si aku bukan pecandu kopi seperti mu " Agra didalam hati nya berbicara " aku pecandu senyum manis mu "
Sore itu diakhiri dengan melihat renjana yang membiru .

Kamu bagaikan
kopi , Pahit
Tapi aku suka
~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis TerdepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang