one.

29 4 0
                                    


Hari ini sudah senja, tetapi Gadis bernama park chaeyoung itu atau biasa dipanggil Rosè itu masih setia menunggu dibalik loker yang sekolahnya sediakan untuk setiap murid-nya.

Menatap Sebuah post-it berwarna biru dan menuliskan beberapa kata, lalu ia tempelkan di satu Susu Pisang-nya yang akan ia berikan kepada Koo Junhoe.

Sebelum itu, Mari kita mengetahui Seorang Koo Junhoe terlebih dahulu. Karena disini ia adalah sosok utama disini.

Koo Junhoe, Si Pria dingin dengan tinggi badan yang terbilang tinggi itu, biasa dipanggil June Disekolah, dan Anggota Team Basket inti. Meskipun ia bukan Kapten, Seperti Mingyu atau pun Center seperti Jungkook yang setiap pertandingan 70% Penggemar di sekolahnya membawa banner serta teriakan yang Menyemangati Jeon Jungkook, Dan bukan seorang yang kalem seperti Eunwoo dan Jaehyun, Tetapi tatapan dinginnya membuat seseorang gadis berteriak kencang.

Koo Junhoe, Lelaki yang tak biasa para gadis takluk-an karena tingkat kecuekan benar-benar diatas rata-rata, melebihi Alumni Sekolahnya dlu yang bernama Oh Sehun.

Lelaki Cuek itu memang jarang membuka loker pribadinya yang berada dikelasnya, Tapi tanpa seseorang ketahui, June sering menaruh barang-barang atau seseuatu yang penting di Loker Ruang Ganti Baju Anak Basket, Dan Loker Tempat Band-nya latihan.

Tidak ada yang mengetahui-nya, Kecuali si Gadis yang sedang menempelkan lem itu lembar post-it itu. Ya, Park Chaeyoung yang biasa disapa Rosè.

Entah harus senang atau apa, Rosè yang Saat itu sedang pulang terlambat karena diminta bantuan oleh Pak Eunhyuk- Si guru olahraga terlebih dahulu karena membantu sedikit membawa seragam latihan anak Basket dan Meletakkan di Ruang Ganti.

Rosè yang saat itu memasuki Ruang Ganti untuk yang pertama kali-nya langsung terkejut tanpa suara melihat June yang sedang melihat Kalung didepan Loker ganti yang isinya berisikan baju ganti setelah tanding atau latihan. Melihat June yang ada disana, secepat mungkin ia menaruh Seragam latihan di Meja, Tempat Pak Eunhyuk memantau Anak-anaknya mengganti baju, Lalu pergi.

Selangkah lagi Rosè keluar dari Ruang Ganti itu, June melihatnya dan memanggil.

"Woi" Panggil June, Membuat Rosè berteriak keras didalam hatinya, memiringkan kepalanya- kebiasaannya ketika ketahuan oleh seseorang, hanya berhenti tidak Menatap June, Oh Ayolahhh.. Tidak ada yang berani menatap June, Kecuali guru-guru dan teman-teman terdekatnya.

"-Ngapain?" Tanya June, yang mau tak mau ia harus menjawab menatap June.

"Itu Pak Eunhyuk.. Nyuruh gue- eh, Saya buat naruh seragam Kostum basket yang baru dimeja ganti" Jawab Rosè, membuat June tertawa kecil melihat gadis Didepan pintu ganti itu.

"Sans kali, Gua ga bakal gigit" Sahut June berjalan, membuat Rosè setengah mati menahan gugupnya.




"Thanks udah bawain kesini"

Satu Hal. Satu fakta yang harus Rosè ketahui saat ini, Lelaki Dingin ini tak susah mengatakan terimakasih tidak seperti Gosip-gosip yang mendesis dikalangan sekolah.

"I-iya, Sama-sama" Jawab Rosè memukul keningnya karena gugupnya.

"Kalo misalkan nanti pak Eunhyuk nyuruh lagi, Dan ada gue. panggil gue aja, biar gue yang naroh kemejanya. " Ucap June lagi tetapi masih melihat Kostum-nya, takut ada yang salah.

"Iya." Balas Rosè singkat, kehilangan kata-katanya.

"Gue balik dulu" Sambung Rosè beranjak pergi, namun June mengintruksi.

"Bentar, gua liat dulu ini kostum-ny ada yang salah atau enggak. Kalo ada yg salah gue minta tolong lo buat bilangin pak Eunhyuk."

Oke, Jantung-nya tak baik-baik saja saat ini. Bahkan melihat punggung June saja rasanya ia ingin melebur.

"Lah anjir nomor punggung-nya hyunbin 69" Ucap June, tetapi masih bisa didengar Rosè, Gadis itu malah tertawa kecil mendengarnya.

"Goblok nih anak, 9 ke 69 jauh bat anjeng." Sambung-nya kemudian Membawa kostum seragam milik Hyunbin, dan berjalan menuju Rosè, sementara gadis itu mencoba menetralkan Jantung nya.

"Tolong ya, kasih ke pak Eunhyuk, bilang kata June nomor punggung-nya Salah, bukan 69 tapi 9. Tolong, oke?" Ucap June pada Rosè, bahkan Rosè tidak menyangka lelaki dingin ini menghargai perempuan dengan nada bicaranya.

"Iya." Ucap Rosè mengangguk-an kepalanya, lalu mengambil kostum seragam milik Hyunbin.

June tersenyum.

Rosè tak karuan.


"Gue duluan....." june menggantungkan kalimatnya sembari menatap Rosè. Sementara gadis roseanne park chaeyoung itu menganga sampai tersadar jika june menanyakan namanya secara tak langsung,

"Roseanne" kata Rosè,

"iya, gua duluan ya, roseanne" Pamit-nya menepuk pundak Rosè, lalu pergi meninggalkan Rosè. Rosè langsung melayang ketika June menyebut namanya.

Sejak saat itu, Rosè jadi mulai memberikan post-it biru kepada June diloker Band dan Gantinya.

Rosè yang saat itu menyangka bahwa lelaki itu tak membalasnya, ternyata salah besar.

Lelaki itu bahkan dengan senang hati membalasnya. Tidak, June tidak membalas untuk yang kedua ketiga keempat kelima dan keenam. Lelaki itu membalas ketika post-it nya itu sudah mencapai ke angka lima belas.

Sejak saat itu, Rosè jadi rajin memberikan post-it ke June. Karena nyatanya lelaki itu menerimanya dengan baik, bahkan ia membalasnya walau tak semuanya. Ketika hari demi hari, Rosè lebih sering mengirim hanya lewat loker ruang band, sesaat ia tak pernah mengirimnya lewat loker ganti June, bagaimana yaaa..

Loker ruang ganti June itu diujung Berung jauhdari pintu, juga Biasanya anak basket banyak yang nongkrong disitu. Kalo di ruang Band, loker June malah sebaliknya. Loker June malah disamping pintu Masuk. Juga, Ruang Band biasanya hanya rame pada hari Sabtu, karena memang jadwalnya latihan. Makanya, dengan leluasa tidak haya Rosè, banyak yang keluar masuk Ruang Band. Ada yang sekedar ingin menumpang bolos atau malah cekrak-cekrek soalnya ruang band-nya neomu neomu aesthethic. Gimana ga Aesthethic, wong yang dekor ngubah tampilan Anak Band sendiri, walau pada akhirnya diomelin kepala sekolah. Ga banyak, hanya dua atau tiga setiap Rosè masuk. Ah iya, Rosè juga mengaku Loker June, loker miliknya karena June memintanya untuk tidak memberi tahu Lokernya di band. Cukup loker kelasnya saja yang rame.

Dan mulai Disini, Rosè berharap June tidak mengenal nama asli-nya.


























" hehe, Halo Junhoeeee.
Susu pisang dari gue, diminum ya<3. Gue liat tadi lu telat ya? Jangan telat lagi ya. Udh tau Pak Yifan galak, btw. Soreeeee Junhoeee. Semangat Latihan Basketnya!<3

-pcy "



---

gatau, saia ngetik apa:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

butterfly ;junrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang