Chapter 2 : Lai Seogun

52 17 7
                                    


" Permisi. Tuan Lai, tuan muda Seo-"

" Ada apa lagi dengan anak itu " serobot Guanlin cepat. Anak satu itu selalu saja membuat kenakalan, padahal dulu saat Guanlin kecil ia merasa tidak senakal itu tetapi Seogun berbeda, dia sangat nakal, keras kepala dan susah diatur.

Guanlin memijat pangkal hidungnya, ia sedang jengkel sekarang.

" Tuan Seo, pergi meninggalkan sekolah lagi. Tuan " ujar sekertarisnya kembali.

" Hah..." Matanya terpejam sebentar lalu memberi isyarat tangan, agar sekertarisnya itu keluar dari ruangannya.

" Saya permisi Tuan "pria itu membungkuk sebentar sebelum menghilang dibalik pintu.

Masih dalam keadaan memijat pangkal hidung, Guanlin mengambil handphonenya yang berada djatas meja menggunakan tangan lainnya yang bebas, kemudian mendial nomor urutan pertama dikontaknya.

Seonho

" Hallo? "

" Kau dimana? Anakmu membuat masalah lagi "

" is, dia itu anakmu bodoh! Aku sedang hangout bersama teman teman lama ku, jangan ganggu aku. Sudah baik aku hanya meminta libur satu hari seminggu, aku lelah, aku juga butuh refreshing kau tau? urus saja urusan mu sendiri dan anakmu itu, jangan ganggu aku dulu. Ok "

Pip

" Brengsek! "

Brak!

Guanlin melemparkan handphone nya dengan keras keatas meja, tidak perduli kalau nanti handphone itu akan rusak atau terjatuh, saat ini ia sedang dalam mode kesal.


Ditempat lain...

Pip

" Ada apa Seonho? Apa kau baik baik saja? Memangnya siapa yang menelfon mu? Kau terlihat kesal " ujar salah satu teman Seonho dengan nada menggoda yang sangat menyebalkan.

Seonho hanya membalasnya dengan senyuman manis yang terkesan dipaksa dan mengatakan kalau dia tidak apa apa.

Dasar Guanlin!





Bodoh dia bilang? Sialan! Berani sekali dia.

Guanlin mendengus sebal. Seonho semakin hari semakin ngelunjak kepadanya, dia bahkan sudah berani mengatakan kalau Guanlin bodoh. Cih, yang benar saja.

Rumah tangganya dengan Seonho memang tidak berjalan dengan baik, mereka akan berlagak seperti seorang Suami dan istri kalau didepan orang orang dan Seogun saja, tetapi jika tidak ada orang didekat mereka, mereka akan bertengkar seperti ini. Memang susah kalau menjalin hubungan atas dasar pilihan orang tua, sangat menyebalkan! Guanlin dan Seonho memang menikah bukan berdasarkan suka sama suka tetapi karena paksaan dari orang tua mereka berdua.

Guanlin yang saat itu baru menduda dipaksa menikah lagi dengan Seonho yang sedang labil labilnya.

Tidak jarang kata kata kasar dan umpatan mereka selipkan saat berbicara berdua. Nama panggilan pun berubah dari penuh cinta menjadi penuh penghinaan. Sejujurnya keadaan rumah tangganya kali ini kembali berantakan, sama saja, tidak ada yang berbeda, semuanya sama.

Sama seperti saat bersama 'dia' dulu.

Guanlin menghempaskan punggungnya kesandaran kursi, kepalanya ia tengadahkan keatas menatap langit langit ruangannnya.

Hening. Hanya jarum jam yang terdengar didalam ruangan itu, sang pemilik ruangan masih terjebak dalam lamunan masa lalu.

Sekelebat bayangan muncul dikepalanya. Guanlin tau ia sedang berhalusinasi sekarang, tapi entah mengapa ia menyukainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMORE. pjh.lgl.pjlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang