1. GALISA

35 9 3
                                    

Seorang gadis dengan rambut sepugung sedang menatap ke arah cermin. Sesekali gadis itu merapikan rambut coklat miliknya. Ia kemudian mengambil tas yang terletak di samping meja belajar. Gadis itu kemudian melirik ke arah jam yang tertera di kamar miliknya. Ia harus cepat-cepat pergi sebelum terlambat ke sekolah.

Hari ini adalah hari pertama Alisa masuk ke SMA. Sudah sangat lama gadis itu menunggu hari ini. Hari dimana Ia akan memakai seragam putih abu-abu. Pasti banyak pengalaman yang akan Ia dapatkan saat SMA.

Gadis itupun keluar dari kamarnya. Ia kemudian pergi ke ruang makan. Disana terdapat Ibunya yang tengah menyiapakan sarapan untuk anak-anaknya.

"Selamat pagi Ma." ucap Alisa yang mengambil alih tempat duduk di samping seorang pria yang memakai seragam persis seperti dia.

"Tumben kamu keliatan senang gitu." Anisa Mama Alisa itu menatap heran ke arah putrinya sambil memberikan sepiring roti bakar kepada Alisa.

"Gimana nggak seneng sih Mah, kan hari ini hari pertama Lisa masuk SMA." ucap pria yang duduk di samping Alisa. Anisa yang mendengar itu menganggukan kepalanya dan tersenyum ke arah putrinya.

Mereka bertiga larut dalam sarapan pagi itu. Kali ini, Papa Alisa tidak bisa ikut sarapan karena harus pergi subuh tadi untuk menyelesaikan pekerjaanya di Bandung. Alisa mempunyai dua kakak laki-laki. Yang pertama bernama Galeno atau biasa disapa Galen. Galen tengah sibuk melanjutkan kuliahnya di Spanyol. Tepat di kampung halaman Papa mereka. Sedangkan yang kedua bernama Elano. Elano sendiri masih duduk di bangku SMA tetapi sudah memasuki kelas ujian.

Setelah selesai sarapan, Alisa dan Elano pamit untuk pergi ke sekolah. Baru saja ingin memakai tas miliknya, Alisa dipanggil Anisa.

"Kamu kok sering sih kelupaan minum vitaminnya." Alisa hanya tersenyum. Ia kemudian meminum vitaminnya dan setelah itu pamit kembali kepada sang Mama.

Selama di perjalanan El membawa motornya dengan pelan, Ia tidak mau membahayakan adik perempuannya ini. Mereka pun sampai di parkiran SMA Tunas Harapan. Saat Alisa turun dari motor El, Ia mendapati orang-orang tengah menatapnya. Mulai dari tatapan sinis sampai tatapan yang bertanya-tanya siapa Alisa.

"Sini helmnya. Gak usah diliatin. Nanti juga mata mereka yang pegel liat kamu." El membantu Alisa melepaskan helm. Baru saja mereka ingin masuk ke sekolah, tiba-tiba langkah mereka di cegah oleh dua gadis.

"Selamat pagi Alisa. Selamat pagi juga Bang El." ucap gadis dengan tas pungung yang warnanya mencolok.

"Pagi juga Ca. Yaudah abang tinggal ya.  Ntar kalau udah istrahat chat abang." Alisa mengangguk, setelahnya tersisa tiga gadis yang masih melepas kerinduan akibat libur panjang.

•••

Hari ini masih diawali dengan perkenalan antar siswa dan guru. Alisa memilih duduk di bangku kedua bersama Nadine sedangkan Ica berada di belakang mereka berdua dengan bangku kosong yang belum terisi.

Nadine dan Ica adalah sahabat kecil Alisa. Nadine merupakan sepupu jauhnya sedangkan Ica merupakan teman SMPnya. Mereka sudah cukup lama saling mengenal bahkan saling mengetahui perasaan dan juga rahasia satu sama lain.

"Ke kantin yuk." Ucap Nadine kepada dua sahabatnya tersebut. Kedua gadis itupun mengangguk dan segera ke kantin. Untuk pergi ke kantin, mereka harus melewati koridor milik kelas 11. Dalam perjalanan, Nadine dan Ica saling bertukar cerita tentang idola mereka, sedangkan Alisa tengah sibuk mengetik pesan kepada Elano.

Saat sedang mengetik pesan tersebut, bahu Alisa ditabrak oleh seseorang dari arah belakang sehingga membuat gadis itu sekaligus ponsel miliknya terjatuh. Ia meringis kesakitan karena tangan gadis itu memerah akibat jatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang