10

640 62 7
                                    

Akashi Seijuro
x
Reader
.
.
.

Author Pov
Akashi mulai mendekatkan wajahnya pada wajahmu.
Dekat..
Semakin Dekat, Kau memejamkan matamu.
Dan hanya berberapa centi saja jarak di antara kalian, Lalu.
"Pfffttt... hahaha " Akashi tertawa. Kau membuka matamu.
"Akashi kenapa kau tertawa? "
"

ne (Name) apa ini pertama kalinya kau jatuh cinta? " tanya Akashi dengan sedikit gelak tawa yang dia tahan.
" Apa maksudmu? Dan kenapa kau masih tertawa? Apa ada yang aneh dari wajahku " kau bertanya balik sembari meraba wajahmu. Akashi mulai terdiam dan memasang wajah serius.
" Apa Kau bodoh? Ah sepertinya aku tak perlu bertanya. " jeda sebentar, Kau masih menunggu Akashi melanjutkan ucapannya.
" Menyukaiku? Pfftt.. Kau lebih mudah dari yang aku bayangkan, ne (Name) Bagaimana kalau kita Akhiri sandiwara percintaan ini, Aku sudah muak Memainkan peran ini " Akashi menatapmu dengan tatapan seriusnya.
" Hah? " Kau melongo mendengar perkataan Akashi.
" Jadi... yang kau Ucapkan tadi itu bohong? ".
" Ya! Apa yang kau tau tentangku? Mana mungkin aku mengatakan hal itu Dan bukan Hanya ucapan tadi tapi semua hal yang kulakukan selama ini ".
" Tapi kenapa? ". Matamu mulai berkaca-kaca
" Kenapa? Hmm Kurasa karna kau cocok untuk di jadikan mainan " ucap akashi dengan sedikit tawa.
*plaak
Kau menampar pipi akashi.
" Menjijikan! Kau manusia menjijikan! Kuharap Kau mati! KUSO OTOKO " Air mata mu sudah tak bisa kau bendung dengan semua kekesalan yang kau luapkan, pergi meninggalkan Akashi sendirian.
Kau berjalan menyusuri Jalan lalu, mampir ke toko Yukata yang kau singgahi dan menukar Yukata yang kau kenakan, Setelah itu kau pulang menuju rumahmu.

*Skip #Home

Kau berbaring, mencoba untuk tak menangis, tapi air matamu tak mau berhenti.
" Kenapa aku begitu bodoh? " menyembunyikan wajahmu di balik bantal, menangis dan terus menangis meluapkan semua kekesalan dan rasa sakit mu, hingga Akhirnya kau tertidur.

Reader Pov
Aku terbangun dengan keadaan Mata yang sembap.
" Akhir libur Musim panas yang buruk " aku mendengus lalu beranjak dari tempat tidurku dan bersiap untuk bersekolah kembali.
Aku bersyukur Semua berjalan seperti semula tak ada yang berbeda, Ku kira akan ada kejailan yang akan di lakukan Akashi lagi, Ya mengingat aku menamparnya dan menyuruhnya mati waktu malam itu.
Pelajaranpun di mulai seperti biasa tak ada yang terlalu peduli dengan keadaan Mataku toh memang pada dasarnya aku bukan siswa populer di kelas.
Ku kira semuanya akan berjalan seperti biasanya hingga pulang, tapi saat aku sedang membereskan bukuku seseorang menghampiriku.
" (Name) kau piket kan Hari ini? " tanya seorang Gadis namanya Ayumi dia Ketua kelas dikelasku.
" Hmmm " gumamku yang masih fokus membereskan bukuku.
" Ne.. Aku bisa minta tolong? Tolong Kumpulkan Laporan bulanan tentang daftar Siswa kelas di Ruang Osis " dia menyodorkan beberapa lembar kertas.
Tunggu ruang Osis?
" Ruang Osis? Kenapa tidak kau saja yang mengumpulkannya? ".
" Aku sudah kesana tadi tapi ruangannya Tutup, Tadi ibu ku menelfon katanya Adikku masuk rumah sakit, jadi Aku harus pulang cepat... Yah ku mohon " dia memohon padaku.
" Kalau begitu besok saja kau kumpulkan " Ucapku mencari alasan.
" tak bisa, Seharusnya ini sudah di kumpul sebelum libur musim Panas, Pihak osis sudah memperingatkan kalo hari ini terakhir di kumpulkan.. Yah ku mohon (Name) " Dia menunjukan wajah memelasnya.
" Baiklah " dengan berat hati ku menerima tawarannya.
" Woaah arigatou (Name), Ini yah laporannya kalo begitu aku duluan, Jaa Nee " Dia berpamitan padaku.
" Dari semua Ruangan kenapa harus ruang Osis? " aku hanya pasrah dan bergegas menyelesaikan tugas Piketku lalu pergi ke ruang Osis.

#RuangOsis
Aku mengumpulkan semua keberanianku lalu Mengetuk pintu.
*tok tok tok
" Silahkan masuk " jawab seseorang di dalam ruangan.
Kuharap Manusia menjijikan itu tak ada di ruangan, aku membuka pintu dan ku dapati seorang Pria tinggi bersurai Hijau sedang duduk di salah satu meja diruangan itu, Ah bukankah Pria ini yang pernah ku tabrak waktu itu dan Lucky hanya ada dia di ruangan, Aku berjalan mendekati Mejanya.
" Oh (Name), Ada perlu apa? "
Eh Dia mengetahui namaku? Aku masih belum menjawab pertanyaannya, lalu dia melanjutkan ucapannya.
" (Name), jika kau mencari Akashi? Akashi sedang- " aku membanting setumpuk kertas di atas meja membuatnya berhenti dan tak melanjutkan ucapannya.
" Aku hanya ingin menyerahkan laporan dari kelasku " ucapku ketus dia Hanya terdiam melihat tingkahku.
" Aku permisi " aku membungkuk dan berbalik meninggalkan ruangan osis.
Huh kenapa dia harus membahas manusia menjijikan itu dan kenapa juga dia tau namaku padahal aku tak mengenalnya, apa akashi yang memberitahunya? Aah apa peduliku.
Aku berjalan menyusuri koridor menuju loket sepatu, hingga di ujung koridor tanpa sengaja aku menabrak seserorang dan itu membuatku terjatuh.
" Oh kau rupanya " Suara itu tak asing bagiku, aku mengangkat kepalaku untuk melihat orang yang kutabrak dan benar Orang itu adalah Akashi.
" apa kau baik-baik saja ? " ucapnya mengulurkan tangan, aku menepis tanganya dan berdiri lalu berlalu tapi sebuah tangan menahanku.
" Kau mau kemana? " tanyanya dengan santai.
" lepaskan tanganku " ucapku ketus sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan akashi tapi nihil.
" Dingin sekali? Dimana sopan santumu? Apa kau tidak mau meminta maaf padaku ? " ucapnya tak kalah dingin sambil mengecangkan gengamannya.
" Minta Maaf katamu? Atas kesalahkan apa aku harus meminta maaf padamu " ucapku dengan nada sinis.
" Menampar dan menyuruhku mati " ucapnya dengan santai dan tanpa dosa.
" kau pantas menerima itu Sampah! " aku tak bisa menahan emosiku lagi.
" apa Katamu? " dia sedikit kesal.
" lepaskan tanganku! " dia masih enggan melepaskan gengamannya.
" minta maaf baru ku lepaskan " tawarnya.
" Aku tak akan meminta maaf, Itu bukan salahku, Kau yang memulainya Akashi " ah gawat mataku mulai berkaca-kaca emosiku benar-benar memuncak.
" Dan juga kau pantas menerima itu, kau manusia menjijikan yang dengan mudah memainkan perasaan orang dan mengatakan bahwa aku hanya Mainanmu " lanjutku dengan suara sedikit memelan.
" KAU MENJIJIKAN, AKU MENYESAL BERTEMU DENGAN MU DAN AKU MENYESELAH KARNA JATUH CINTA PADAMU " teriakku dengan di ikuti butiran-butiran bening yang sudah tak mampu ditahan oleh kelopak mataku. Dia tersentak mendengar ucapanku dan melepaskan gengaman tanganku. Aku berlari meninggalkan nya menuju loket sepatu. sesampainya di sana aku masih tak bisa berhenti menangis setidaknya aku bersyukur karna keadaan sekolah sudah sepi.
" Menyebalkan " ucapku dengan nada kesal dan sedikit isakan, lalu sebuah suara mengagetkanku.
" Apa kau baik-baik saja? " suara seorang pria.

#TBC

Hoho maaf baru Update :'DDichapter slanjutnya aku akan memunculkan orang ketiga untuk sedikit bumbu saja :'vAda yang bisa nebak siapa Pria itu? Cluenya Yang pasti ganteng :'v Doyan baca Manga, dan dia seorang Kage *bukanHokageyah :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoho maaf baru Update :'D
Dichapter slanjutnya aku akan memunculkan orang ketiga untuk sedikit bumbu saja :'v
Ada yang bisa nebak siapa Pria itu?
Cluenya Yang pasti ganteng :'v
Doyan baca Manga, dan dia seorang Kage *bukanHokageyah :v

Sebelumnya Author mau mengucapkan
Selamat Natal bagi yang merayakan dan Selamat tahun baru 2018  ^^

Mohon maaf jika ada typo, kesalahan dan kegajean lainnya. :)
Mohon saran dan kritik ^^
Jangan lupa vote yah 😉
Sampe ketemu di chapter slanjutnya..
Ja nee...

Akashi Seijuro x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang