Ini hari ke 20 gue di jakarta, gue sangat bosan sekali dengan kehidupan gue yang sekarang
Untung saja 5 hari lagi sudah masuk sekolah
Gue gatau bisa beradaptasi dengan sekolah gue yang baru atau tidak
Pagi ini cukup mendung dan lumayan sejuk, walaupun memang masih sejukan di bandung
Dan suasana nya juga sangat bertolak belakang
"Selamat pagi non" ucap bi ilah
"Selamat pagi juga bi"
Jawab gue dengan wajah ceria"Makanan nya non sudah bibi siapkan di atas meja makan"
ucap bi ilah sambil menunjuk ke arah meja makan"Makasih ya bi" jawab gue dengan semangat
Gue di jakarta tinggal bareng bi ilah dan mang iyas
Mereka adalah suruhan dari nenek gue buat menemani gue tinggal di jakarta ini
Dan selama gue disini semua kebutuhan gue di tanggung tante gue yang kebetulan juga dia tinggal di jakarta
--
"Akhirnya kenyang juga, ko gue bosen ya di rumah terus"
Ucap gue"Non bibi tinggal dulu ya mau ke pasar mau beli belanjaan yang di dapur sudah habis"
Ucap bi ilah"Oh iya bi, hati hati yaa"
Jawab gue dengan senyum lebar gueGue memang bukan termasuk anak yang bisa beradaptasi dengan lingkungan baru
Hanya dengan orang orang terdekat nya saja gue bisa memberikan senyum lebar gue ini
--
Beberapa menit kemudian gue memutuskan untuk duduk di bangku teras halaman rumah
Sambil menyantap chesse cake dan ditemani dengan secangkir teh
Gue hanya bisa memandangi halaman gue yang sangat berantakan ini
Karna sudah lama rumah ini tidak di huni
Dulu rumah ini adalah rumah orang tua gue dan gue tinggal bersama mereka
Sejak mereka berpisah rumah ini tidak lagi ada penghuninya
mereka berpisah karna setiap hari nya mereka bertengkar terus
Seseringkali gue melihat mamah gue di pukuli papah gue setiap hari nya
Akhirnya mereka berpisah dan di putuskan gue tidak tinggal dengan salah satu dari mereka, melainkan gue harus tinggal dengan nenek gue
Ya salah satu alasan gue males buat tinggal lagi di jakarta karna itu
Gue sempat trauma dengan kejadian itu
karna se waktu itu gue baru duduk di sekolah dasar kelas 4
anak seperti gue yang seharusnya mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua
Tapi tidak dengan gue yang setiap hari nya hanya melihat perlakuan biadab
--
Gue duduk sembari membaca koran yang baru saja datang
Ya halaman rumah gue memang cukup dibilang sangat luas
tetapi tidak di gunakan apa apa hanya saja pepohonan tinggi yang ada di sekitar halaman rumah gue
Tidak lama kemudian terbunyi suara injakan dedaunan kering yang mulai mengganggu di telinga gue
gue mulai menghiraukan itu semua
Tapi tak lama kemudian suara itu mulai sangat terdengar jelas di telinga gue
Setelah gue menaruh koran yang sedari tadi gue baca ke atas meja
Gue bergegas untuk mencari tau darimana suara itu berasal
Sedikit demi sedikit langkah gue menuju di hadapan 2 pohon yang memang sangat besar
Kedua pohon itu letak nya di belakang rumah gue
Gue teringat semua kejadian gue waktu masih kecil, gue melihat semua nya itu terjadi kembali gue bertemu dengan mereka
Gue sangat terkejut dan sekarang gue berada di hadapan mereka dan gue berfikir apakah semua akan terjadi lagi seperti 9 tahun yang lalu?
Terus ikutin cerita nya ya gais.
Jangan lupa vote dan Komen cerita ini !!
Kechup basyaah dari author 👄👄
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Unseen
HorrorIni bercerita tentang gadis remaja yang di dalam hidupnya tidak sekalipun merasakan kebahagiaan yang sesusungguhnya. hidup nya berubah saat bertemu dengan teman nya yang tak kasat mata.