Cho Tae Il menjambak rambutnya keras selagi melangkahkan kakinya keluar dari pintu kedatangan. Perjalanan dari Korea menuju Paris baginya adalah perjalan paling panjang yang pernah dirasakannya. Ramainya orang-orang berlalu lalang di sekitar Bandara membuatnya kesal.
Sakit dikepalanya tak mau hilang sejak kemarin. Malah semakin memburuk. Dia melangkahkan kakinya dengan terseok sambil menyeret kopernya menjauh dari hiruk pikuk keramaian.
Dia butuh ketenangan. Tapi, beberapa menit lalu, dia sadar bahwa Paris bukanlah kota yang tenang.
Taeil mempercepat langkah kakinya agar dapat bisa secepat mungkin keluar dari Bandara yang penuh sesak dengan orang-orang yang menyambut atau melepaskan kepergian rekan maupun keluarga. Pandangan matanya menangkap sepasang kekasih yang sedang berpelukan erat.
Huh. Perpisahan? Dia muak melihat keromantisan yang ada pada mereka.
Secepat mungkin ia melangkahkan kakinya. Taeil ingin cepat-cepat menuju hotel dan tidur.
Ditengah keramaian, Taeil terombang ambing menyenggol beberapa orang. Dia tak peduli sampai pada akhirnya, dia menyenggol sesorang yang membuat orang tersebut terjatuh.
"Maaf." Katanya datar. "Aku tidak sengaja."
Wanita yang ditabraknya terlihat tak perduli dan berdiri sendiri lalu pergi menyeret kopernya. Wanita itu berjalan tergesa-gesa menuju pintu keluar.
Sakit kepalanya kembali menyerang. Kali ini sangat sakit hingga pandangannya berkunang-kunang. Ia berjalan sempoyongan menuju pintu keluar.
Keadaan diluar gedung bandara pun sangat ramai. Dia benar-benar butuh pergi dari sini secepatnya.
"Taxi!" Taeil berteriak memanggil taxi dan berjalan membuka pintu sampai seseorang menahan lengannya.
"Maaf tuan, bisakah aku duluan? Dadaku sakit aku butuh kerumah sakit."
Taeil mencoba melihat dengan jelas sosok wanita di hadapannya.
Wanita tadi. Wajahnya pucat. Tangan yang menahan lengan Taeil terasa dingin dan berkeringat.
Tiba-tiba saja wanita itu jatuh tak sadarkan diri.
Apa pula ini.
Pikirnya kesal.🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
RandomAku mengerti. Aku bukanlah kebahagiaanmu. Tapi kamu, kamu adalah kebahagiaanku.