Senin pagi itu seperti biasanya, Jalu melaksanakan ritual membuat teh tawar sebelum mandi. Katanya biar badannya anget dulu.
"Mot, semalem pulang jam berapa deh lu?" Jalu bertanya pada teman seberang kamarnya.
"Barusan nih balik, palingan udah sejam lah gue dikosan."
"Set dah, kaga ada kelas apa?"
"Apa gunanya temen banyak deh, Jal. Bobok dulu ya gue." Moti bergegas memasuki kamarnya yang jarang dipakai di malam hari.
"Biasaan lo, gue bilangin ndoro putri kalo berkunjung ye" sahut Jalu "Habis ini mandi, terus kelas satu makul doang, habis itu pulang aja mandiin Vici" Jalu bergumam sendiri. Btw, Vici adalah nama motor kesayangannya yang jauh-jauh dibawa dari Bekasi.
"Ngapain lu ngomong sendiri, serem amat anjeng." Jo tiba-tiba sudah berada di meja makan yang letaknya bersatu dengan dapur.
"Sempak gue yang kaget, nebeng nggak nih ntar?"
"Nggak deh gue mau ke tempat Saka ntar, ada bisnis"
"Bukanya Saka masih di Bali ya?"
"Masa sih? Mampus pratikum arus dasar listrik gue sama dia"
"Yaudah, good luck lo praktek solo sama Pak Pras!" Jalu menyebut satu nama dosen perfeksionis yang tidak sanggup kalau dihadapi sendirian saat pratikum. Kemudian ia melenggang ke kamar mandi, meninggalkan Jo yang kemudian sibuk menghubungi temannya.
Sehabis mandi Jalu bergegas pergi ke kampus meninggalkan Jo yang ternyata pergi menjemput teman prakteknya ke bandara saat dia mandi.
Sesampainya di kampus dia masih sempat mengobrol dengan teman-temannya di selasar sebelum kelas pertama dimulai.
"Ei, Lu!" panggil seorang mahasiswa dengan celana model baggy, kemeja putih dan dia memakai headband merah hati.
"Tom! Sini buruan!" Jalu memanggil temannya itu untuk mendekat.
"Udah belajar kan lo?" tanya teman Jalu yang bernama Tommy.
"Sipli ini mah, semalem belajar sama Jo. Lo udah siap kan? Nggak takut lagi sama Pak Pras kan? Hahaha ada-ada sih lo pake tidur pas kelas dia.
"Udah minta maaf gue ke beliau, santai." jawabnya "ke laborat sekarang aja yuk, ngitung kabel"
🎡🎡🎡
Usai kelas, Jalu ditemukan sedang gegoleran di sekretariat klub fotografi bersama Jo dan teman Jo, Saka. Mereka menunggu Satya yang sedang ada urusan dengan anak arsi.
Tiba-tiba pintu sekre terbuka "Hey guysss, udah lama ya? Jepun yuk!" Satya ditemukan sudah bertengger di pintu sekre, lengkap dengan cengiran lebarnya.
"Males banget kolesterol mulu!" sahut Jo.
"Yaudah Jalu sama Saka aja yuk gue traktir" tawar Satya.
"EH NGIKUT LAH KALO TRAKTIR!" Jo tiba-tiba sudah bangun dan bersiap.
"Palingan traktir parkir, yakan Sat?"
"Bener banget Jaluu, emang paling mengerti!!!"
"Sialan lo!" Jo mencoba menoyor Satya yang dihindari dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
gobat gabit
Fanfiction"KATANYA BROS BEFORE HOES???" - SATYA Tentang lima pemuda biasa aja yang kebetulan terjebak dalam satu atap untuk beberapa tahun.