tiga

10K 375 14
                                    

Masih lanjut konten 18+
Kali ini sedikit panjang dari part sebelumnya.

**

Perlahan namun pasti kelopak mata onxy itu terbuka, mengerjap sebentar untuk menyesuaikan cahaya yang menerpa melalui jendela yang memang berada di arah samping tanpa memiliki penutup sama sekali sehingga memudahkan cahaya masuk ke dalam. Cho Kyuhyun, menoleh ke arah samping menatap seorang wanita yang masih terlelap menghadapnya dengan tubuh polos yang tertutup selimut. Mencoba bangkit, Kyuhyun duduk ditepi ranjang. Memandangi tubuhnya yang juga sama polosnya.

"sepertinya semalam setan telah merasuki tubuhku...", desah Kyuhyun yang mengingat betapa gilanya dia semalam. Dia bahkan tak kuasa untuk menolaknya. Desahan gusar terus meluncur dari sela bibirnya karena frustasi, dia tak akan sefrustasi ini jika mengetahui bahwa dirinya telah merebut keperawanan seorang wanita tanpa ikatan pernikahan. Di saat Kyuhyun sibuk dalam kegusarannya, Jaera baru saja sadar dari alam tidurnya. Pandangannya langsung menatap punggung polos seorang pria yang duduk ditepi ranjangnya. Tanpa menimbulkan suara dan gerakan sedikitpun, Jaera duduk bersandar pada headboard ranjangnya, memejamkan matanya sejenak.
"pasti dia telah memandangku rendah sekarang...", batin Jaera kesal pada dirinya sendiri karena kecerobohannya semalam sehingga tak mengetahui niat jahat pria yang ditemuinya di klub malam.

Jaera turun dari ranjang sehingga membuat Kyuhyun sadar bahwa wanita yang tadi masih tertidur telah bangun. Tanpa peduli dengan pria yang bersamanya itu, Jaera berjalan mendekati dimana saja tempat pakaiannya tergeletak dan memakainya tanpa ragu dihadapan Kyuhyun. Sebenarnya bukan dihadapan pria itu juga, tetapi pria itu yang memang tak sengaja meliriknya dan terus memperhatikannya. Kyuhyun menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya ketika Jaera berjalan mendekatinya setelah selesai memakai pakaiannya. Jaera duduk di samping Kyuhyun diiringi desahan keluar dari mulutnya.

"apa yang kau pikirkan tentangku mulai sekarang setelah kejadian semalam?", Kyuhyun menelan ludahnya sedikit sulit ketika Jaera mulai membuka pembicaraan.
"aku tidak memikirkan apapun, sajangnim", Jaera berdecih kesal. Mengapa pria ini tak jujur saja kepadanya? Dia sudah tahu apa yang dipikirkannya, pasti dia mulai berpikir bahwa dia adalah seorang pelacur yang selalu tidur dengan pria lain.
"kau tak mengatakannya padaku, tetapi kau mempersiapkan semua itu untuk kau sebarkan pada karyawan lain?", Kyuhyun sontak menoleh dan detik itu juga matanya langsung terkunci oleh tatapan terluka Jaera.
"sajangnim...", Jaera membuang pandangannya kemudian membuang nafas kasar. Air matanya hampir meleleh dan dia dengan sekuat tenaga harus menahannya karena dia tak ingin semakin terlihat lemah dihadapan Kyuhyun.
"baiklah! Aku tak peduli apa yang kau pikirkan tentangku dan kau tenang saja, perihal semalam bahwa kau telah mengambil kegadisanku, aku tak akan mengungkitnya padamu lagi. Aku akan menganggap semua ini tak pernah terjadi antara kita berdua", Jaera bangkit lalu melangkah menuju kamar mandi, namun terhenti tepat di depan pintu kamar mandi saat mendengar ucapan pria yang masih enggan beranjak dari ranjangnya.
"kau tetap menjadi seorang CEO yang membuatku takjub, itu yang kupikirkan. Justru aku yang merasa brengsek karena telah mengambil hak yang seharusnya tidak kuambil sebelum sebuah tali pernikahan terjadi. Maafkan aku, sajangnim", tubuhnya berputar agar dapat menatap Kyuhyun yang memandangnya sendu. Apakah benar pria itu berpikir seperti itu tentangnya? Atau pria ini hanya berakting saja?
"aku siap kapan saja untuk bertanggung jawab jika ada hal buruk terjadi padamu, bisa kuambil contoh. Hamil",

DEG

Jaera merasa jantungnya berhenti mendengar satu kata itu. Dia benar, itu kemungkinan bisa terjadi walau mereka hanya melakukannya sekali. Tetapi, kita tidak tahu apakah dia nanti akan hamil atau tidak. Jaera terus diam seraya menatap Kyuhyun datar.

"kau sepertinya pria yang baik dan jujur, Kyuhyun-shi. Entah mengapa hatiku lega jika kaulah yang telah 'merebutnya'. Hatiku berkata, kau adalah pria yang harus kupercaya mulai saat ini, jadi kumohon jangan hianati diriku",

S(HE) MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang