¹. the extreme always seems too make an impression.
***
Kim Seokjin cuma tertawa, kecil―matanya jadi segaris kurva tipis, munculkan kerut-kerut kecil di pelipis dan alisnya yang hitam. Cowok itu sunggingkan bibir, lalu tatap Taehyung lamat-lamat (Taehyung pura-pura batuk, sekali deheman, angkat cangkirnya yang ternyata sudah kosong, lalu merutuk dalam hati karena; astaga, sialan. Ia tak mau kolaps untuk yang kedua kalinya hari ini―dalam arti harfiah maupun tidak, karena, sungguhan, Kim Taehyung baru saja terkapar lemas dua jam yang lalu.)
Cowok itu lalu urungkan aksi malu-malunya dengan sebuah senyuman simpul, kentara sekali kalau ia sedang sangat sangat salah tingkah sekarang.
Jadi, Taehyung cuma bisa alihkan pandangan setelahnya; entah ada beban transparan yang menapaki pundaknya atau karena ocehan Jungkook serta Jimin di meja seberang (tentang animasi yang baru mereka tonton, tentang Min Yoongi yang galak―iya, orang yang gatel ke Seokjin itu―tentang rencana Tahun Baru mereka, atau tentang kakak sepupu Jungkook si Wonwoo yang akhirnya pacaran. Taehyung sebenarnya agak lupa tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Jungkook, si mantan pacar. Lalu, Taehyung ingat mendadak akan sosok seorang cowok tinggi berkulit cokelat yang acapkali nimbrung dengan Jihoon dan Jisoo, gengnya Wonwoo.)
Oh, dia toh.
"Tae-ah? Kok malah bengong? Painya tidak enak, ya?"
Taehyung sontak mendongak, yang langsung disesalinya karena, oh, bagus. Wajah cowok Kim itu hanya berjarak sejengkal dari tempatnya; napas berbau mint, kayu manis―bibirnya punya bentuk yang lucu dan―Taehyung baru sadar kalau Seokjin punya mata yang cantik sekali (mirip punya Jungkook, tapi lebih halus dan lebih dalam.)
"En-enak kok, Hyung." Taehyung bilang begitu sambil melahap potongan pai terakhirnya, perlahan menunduk (demi apapun, ia benci rasa aneh yang seenaknya merayap ke pipinya ini) walau ia yakin Seokjin Hyungnya punya intuisi yang cukup tajam untuk melihat merah samar yang melekati pipi.
"Benarkah? Kalau gitu, besok Hyung bikinkan untukmu lagi, ya."
(Kakak tingkatnya itu terkekeh dan, Taehyung rasa, Seokjin seperti baru dijejali sekarung gula karena tawanya terdengar manis sekali.)
