Bonus Part

4.9K 35 3
                                    

Cahaya masuk kedalam kamar Seumin dan Jiyoung melalui celah jendela mereka yang sedikit terbuka..

Seumin mengerjapkan matanya, tanda bahwa dia mulai bangun dari tidurnya.

Semalaman dia tidak bisa tidur karna perutnya yang sudah besar membuatnya sulit tidur nyenyak sejak 2 bulan terakhir..

Kandungannya yang sudah dibulan ke 9 mengharuskannya ekstra hati-hati dalam melakukan kegiatan apapun.

Saat Seumin berniat menurunkan kakinya dari  ranjang untuk pergi ke kamar mandi, tiba-tiba Jiyoung berteriak, Seumin yang kaget langsung jatuh terduduk di lantai dengan mengeluarkan sedikit erangan yang membuat Jiyoung bangun dari mimpi buruknya, entah mimpi apa?yang pasti dia khawatir dengan keadaan Seumin saat dia sadar istrinya terduduk dilantai sambil memegang perutnya..

Dengan cepat Jiyoung bangun lalu mengangkat Seumin dari lantai ke ranjang mereka.

"Sayang, maaf aku mengagetkanmu, aku mimpi buruk, apa kamu merasa sakitt??" ucap Jiyoung seraya memegang perut Seumin

"Aku hanya kaget, jngan berlebihann! Hanya saja perutku sedikit sakit" jawab Seumin sambil memandang perutnya

"Maafkan aku sayang" Jiyoung memeluk paha Seumin sambil mengucapkan maaf berkali-kali

"Cutilah kerja, aku ingin ditemani olehmu hari ini, aku ingin mendapat cocolanmu sayang"

"Tapi kandunganmu sudah sebesar ini, aku takut melukai bayi kita"

"Hhhh, baiklah! Pergi sana!!" Seumin mengerucutkan mulutnya lalu mengalihkan pa dangannya ke dinding

"Marahh?? Baiklahhh.. Ayoo kita lakukan"

"Sudahlah! Lupakan!! Kerja sana!" Seumin tetap tak mau memandang wajah Jiyoung

"Sayang, kau ingat ini hari apa?"

'Ini hari?? Hari minggu😩suamiku libur' Seumin malu saat dia tau jika hari ini suaminya memang sedang libur kerja..

Lalu Seumin mencoba menghindar dari suaminya, karena saat ini dia sangat malu dengan ucapannya minta dicocol tadii, dia berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi tanpa mendengarkan pertanyaan suaminya..

"Sayang, mau ngapain?"

"Aku minta maaf"

"Jangan marah"

"Sayang, mau aku mandiin?"

Begitulah suaminya bertanya, tapi pertanyaan terakhirlah yang membuat birahi Seumin seakan naik ke awang-awang

Seumin langsung berbalik dan menjawab

"Aku bisa mandi sendiri!!"

Jiyoung hampir tertawa saat melihat Seumin menjawab pertanyaannya dengan ketus, tapi Jiyoung tau jika Seumin sedang naik birahi, karena pipi Seumin tadi benar-benar merahh..

Begitu Seumin memegang gagang pintu kamar mandi Jiyoung langsung memeluk Seumin dari belakang..

"Sayang jangan marahh, aku minta maaf"

"Aku tidak marah, aku hanya ingin me-" ucapan Seumin dipotong oleh Jiyoung

"Ayo kita lakukan"

Sebelum Seumin menjawab, Jiyong sudah mengangkat tubuh Seumin ke ranjang mereka, lalu merebahkan tubuh Seumin pelan, Jiyong membuka baju Seumin perlahan sambil sesekali mengelus perut Seumin yang sudah sangat besar..

Saat baju Seumin sudah terbuka sepenuhnya dia mulai membelai kedua bukit kembar milik Seumin yang menimbulkan rintihan nikmat dari bibir Seumin..

Jiyoung selalu bisa membuat Seumin menggeliat tak berdaya saat tangan nakalnya membelai tubuh Seumin..

Pagi itu mereka melakukannya dengan sangat hati-hati.. Hingga merekapun mencapai puncak nikmat pada saat yang bersamaan..

Setelah itu mereka yang kelelahan langsung mandi bersama dan berendam selama 1 jam..

Keesokan harinya..

Tepat jam 5 pagi Seumin merasakan perih yang amat sangat dibagian bawah perutnya, semperti ada yang merobek isi perutnya, dia mengerang kesakitan hingga membangunkan Jiyoung yang masih tidur lelap..Jiyoung yang bangun langsung khawatir.. Dia langsung berfikir jika anaknya mungkin akan lahir.. Jiyoung langsung menggendong Seumin ke luar rumah lalu menuju parkiran mobil, dengan cepat Jiyoung melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat..

Sesampainya di rumah sakit Jiyoung berteriak kepada suster untuk segera menyelamatkan istrinya yang sudah pingsan.. Seumin dibawa ke ruang persalinan..

2 jam berlalu, Jiyoung merasa khawatir dengan istrinya yang sedari tadi belum melahirkan, dia takutttt akan terjadi sesuatu pada istri atau anaknya..

Setelah hampir 3 jam menunggu akhirnya terdengar suara bayi menangis, setidaknya suara itu menandakan jika anaknya selamat, tapi bagaimana dengan istrinya..

Selang beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan dan mempersilahkan Jiyoung masuk ruang persalinan..

Lalu terlihatlah Seumin yang lemah tak sadarkan diri dengan infus di tangan kirinya..

"Istri anda akan segera sadar, tadi dia kehilangan banyak darah, mungkin karena sebelum melahirkan dia sempat mengalami benturan, apa memang benar?"

"Benar dok, dia jatuh dari ranjang kami, waktu itu dia sempat bilang jika perutnya sedikit sakit"

"Baiklah, sekarang semuanya baik-baik saja, anak anda ada di box itu" ucap dokter sambil menunjuk box bayi disamping tempat tidur Seumin

"Anak anda perempuan, saya permisi dulu" lalu dokter itu berlalu meninggalkan ruangan

Jiyoung yang sedang bahagia langsung melihat anak pertamanya, dia tidak menyangka jika dia akan menikah dengan Seumin yang dulu hanya COUPLE di grup RP,. ..

"Yang, aku ingin menghabiskan malam ini denganmu"

"Aku juga, tapi ingat! Jika anak kita menangis jangan halangi aku menyusuinya, bagianmu nanti setelah anak kita kenyang"

"Iya iya aku tau, ayoo sekarang sayang, aku sudah tidak dapat menahannya lagi"

.
.
.
.
.

The End😍..

Berawal dari ROLE PLAYER [NC21+] "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang