Mentari pagi hari terasa mulai panas dan keringat mengucur di dahiku. Tapi ku tak sanggup lagi tuk berdiri, sebab masih empat lagu yang belum kubawakan. Hingga akhirnya acarapun telah selasai, setelah kupaksakan diri ini tuk menghibur ratusan orang.
Setibanya di rumah , aku langsung terkulai lemas menunggu saat ku menutup mata . Akhirnya akupun terlelap . Kicauan burung membangunkanku di pagi itu . Kurasakan perutku berirama keroncong ingin di beri makanan . Lalu ku berjalan melangkah tertatih menuju meja makan .
Aku kaget ketika melihat meja makan yang penuh dengan makanan . "Siapa ya yang memasaknya ?" aku tertegun bertanya dalam hati . Kemudian hadir sesosok wanita dengan rambutnya yang panjang berbaju putih muncul dari balik pintu dapur . Oh ternyata wanita itu adalah kekasihku .
Dia adalah Raisa , wanita yang begitu kucintai . Orangnya sabar , jujur , sangat perhatian dan selalu setia adalah sifatnya . Banyak lagu yang telah aku ciptakan karena terinspirasi dari dirinya . Dari bidadari yang dulu hinggap dihatiku hingga sekarang menjadi kekasih dalam kehidupnku .
"Sejak kapan kau ada disini ?", aku bertanya
"Sejak kau masih tidur tadi.", ia menjawab dengan senyuman manis
"Mengapa tadi tak dibangunkan sekalian ?", aku bertanya
"Kulihat kau begitu lelah dan sangat menikmati tidurmu.", ia menjawabKarena dari tadi belum ada yang aku makan, lalu aku memakan roti keju yang ada di hadapanku . melirikku dengan senyum manisnya .
"Lapar ya ?", tanya Raisa dengan nada manja .
"Iya, hehe.. ", jawabku dengan menganggukkan kepala .Selanjutnya aku mendapat telepon dari produser agar nanti menghadiri meeting dengannya . Padahal di hari itu juga aku berjanji pada Raisa untuk pergi bareng ke rumah orang tuanya di Puncak . Hilang sudah rencanaku dan Raisa tidak jadi pergi ke Puncak karena aku harus menghadiri meeting dan mngerjakan suatu project dengan produser . Maka aku pun berjanji pada Raisa bahwa bulan depan aku akan pergi dengan dia ke Puncak .
Beberapa malam berikutnya aku menciptakan beberapa lagu untuk mempersiapkan album baru yang akan ku dirilis bulan depan . Sehingga tidak ada waktu luang hanya untuk membuat lagu dan waktu untuk Raisa jadi selalu terundur . Setiap kali Raisa meminta untuk bertemu denganku, akupun selalu mengelak dengan alasan pekerjaan .
Sudah tiga minggu lamanya aku tidak berjumpa dengan Raisa . Hatiku sedang dipenuhi oleh rasa rindu . Namun ketika aku bertemu dengan Raisa , ku lihat sifatnya sedikit agak berbeda dari yang biasanya . Dia tampak jadi pendiam dan lebih pasif . Tidak seperti biasanya yang selalu riang dan murah senyum . Mungkin dia agak marah sebab aku selalu sibuk dengan pekerjaanku . Namun hal tersebut tak kutanggapi dengan serius .
Sehari sebelum launching album , saat itu produser mengadakan meeting singkat yang diakhiri dengan check sound . Hari yang kutunggu-tunggu pun akhirnya tiba . Aku berharap pada launching album ini berjalan akan lancar dan album yang ku kerjakan pun laris dipasaran .
Tepat di awal acara aku mendapat telepon dari kekaksihku Raisa, sepertinya ingin segera pergi bareng denganku ke Puncak . Namun kemudian kuputuskan supaya Raisa berangkat sendiri lalu akan kususul besok hari . Tidak ada suara jawaban dari dia dan langsung memutus telepon . Namun lagi-lagi hal itu tak kutanggapi dengan serius . Hingga acara ini pun berjalan lancar dan sukses .
Tiba-tiba saja ada kabar yang memberitahukan bahwa Raisa telah mengalami kecelakaan lalu lintas . Aku pun tersentak dan langsung bergegas menuju rumah sakit . Tetapi kehadiranku sudah terlambat . Raisa telah pergi sebelum aku tiba di sana .
Tak terasa air mataku jatuh membasahi pipiku, disaat ku melihat sosok bidadari yang sangat kucintai telah terbujur kaku di hadapanku . Samar ku lihat wajahnya seolah tersenyum menyambut kehadiranku . Menyambut kedatangan beberapa orang yang tak mempunyai mata hati .
Kulihat secarik kertas yang ada di samping tubuh Raisa, ternyata kertas itu adalah pesan terakhirnya . Dalam pesan itu Raisa menuliskan tiga kata yang sungguh telah membuatku sangat menyesal . " Kutunggu Kau Disana " pesan dari kekasihku Raisa sebelum ia pergi ke Puncak .
Mungkin , batu nisan telah memisahkan dunia kita , namun dirimu akan selalu ada di hidupku . Saat-saat bersamamu adalah hal terindah yang kurasakan . Air mata dan penyesalan yang selalu datang di akhir takkan membuatmu kembali . Tapi aku yakin seyakin-yakin nya bahwa kau telah bahagia di dalam surga .