That Eyes

55 4 0
                                    

Sudah mendekati waktu malam lebih kurang dua jam terhitung mundur, Hanbin dan Jennie merealisasikan deklarasi pertemanan yang hanya diciptakan Hanbin tanpa persetujuan dari Jennie, iya apapun macam nya laki-laki sepertinya benci penolakan dan gemar memaksa.

Jennie dan Hanbin memijak tanah yang sama, area yang sama dengan Squad mereka masing-masing yang berkumpul bergabung menjadi satu.

"Jadi nanti kalian tetap perform enggak sih Jiss"

Pertanyaan Sana kekasih Yoyo yang sedang mengepang rambut Jisoo dijawab angkat bahu dari Lisa.

"Sayang kalo gak jadi"

Gumam Lisa yang menikmati kepalanya yang diusap-usap Jisoo.

Sisanya bercanda, membuat kekonyolan dan kegaduhan disenja hari membuat mereka enggan pulang seperti biasa.

"Hanbin"

Tiba-tiba suara kecil seorang perempuan mendadak terdengar memanggil Hanbin.

"Hayi"

Hanbin tersenyum kearah sumber suara.

"Kalian belum pulang?"

Hayi mendekat lalu berdiri disebelah Hanbin

"Belum Yi"

Pertanyaan Hayi dijawab Bobby.

"Ikut gue sama Hanbin aja yuk"

"Emang kita mau kemana?"

Hanbin bingung lalu yang lainnya mencibir dalam hati.

"Ke karnaval belakang sekolah kita ayo bin"

"Oh karnaval dilapangan tembak itu loh yang"

Hayi menarik-narik tangan Hanbin, lalu Sana tampak menyetujui dengan bicara pada Yoyo.

Yang lainnya saling pandang, teman satu sekolah yang santai sore beberapa saat kebelakang tadi kini membubarkan diri.

Tidak untuk pulang setelah bubar dari lingkaran abstrak, Selanjutnya mereka berjalan bersama semua termasuk Jennie yang sebelumnya lumayan sulit untuk melangkahkan kaki berjalan ke karnaval bersamaa mereka.

Karnaval, acara yang kabar nya akan berjalan satu bulan itu dipenuhi dengan serba serbi ramai khas pesta rakyat.

Wahana permainan yang didedikasikan untuk manusia kecil hingga besar telah memenuhi sudut lapang tembak yang jaraknya memang tidak jauh dari sekolah mereka, tidak ada larangan karena mereka hanya akan buka senja hari, seperti senja ini.

Berjalan beriringan muda mudi berpakaian sekolah dibalut jaket dan sweter memasuki pintu masuk karnaval yang sudah ramai.

"Acara puncaknya itu nanti jam 7 malem yang, kayak pembukaannya gitu"

Sana tanpa memandang Yunhyoeng bergumam.

"Nanti pembukaannya itu kembang api super gede dan lama Mbin, pasti indah banget deh"

Hayi disamping Hanbin tidak pernah jauh dari Hanbin.

Memasuki tengah-tengah adrenalin mereka meningkat, berpencar dan berjanji akan bertemu dititik yang telah ditentukan dilakukan Hanbin dan kawan-kawan.

Menyebar mereka yang berpasangan mereka yang tidak membawa gandengan, namun tetap menikmati karnaval yang memang akan sangat memanjakan juga anak muda.

Jennie, dirinya berdiri memperhatikan bagaimana panah dan busur beradu menghunus apel lalu gagal dan tidak dapat hadiah, iya itulah yang ditemukannya sejak tadi.

Pasangan-pasangan yang gagal mendapatkan hadiah akibat pasangannya tidak berhasil memanah apel kecil.

"Jenn"

That EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang