A Repeat of The Past #2

1.2K 60 10
                                    

Akhirnya update TT. Maaf kalo ngga sesuai ekspektasi yah. I love you all❤

Vomment juseyo.
***

Ini sudah yang ke-15 kalinya Lascrea menguap dalam 30 menit terakhir. Ocehan dosen yang sedang mengajar di depannya itu benar-benar seperti angin lalu yang berhembus masuk-keluar telinganya. Lascrea itu bahkan tidak mengingat satupun materi yang diberikan pada kelas hari ini. Oh ya, dan jika saja pengawas tidak memilih untuk duduk di belakang tempat duduknya, wanita itu pasti sudah terlelap dengan sebuah buku yang menimpa wajahnya.

Sementara Raizel, pria itu duduk di bangku paling depan. Mendengarkan stiap kata yang keluar dari mulut sang dosen secara saksama. Mencatat bagian-bagian yang perlu, menjawab saat ada pertanyaan. Raizel benar-benar menjadi mahasiswa yang teladan. Berbanding terbalik dengan wanita yang duduk di barisan kedua paling belakang-dan mungkin sudah tidur dibalik bukunya saat ini.

"Baiklah, sekian untuk hari ini. Sampai jumpa minggu depan," ucap sang dosen sebelum mengakhiri kelasnya.

"Perhatian, beri hormat!"

"Terimakasih~"

Usai sang dosen keluar ruangan, kelas langsung menjadi rusuh layaknya pasar pagi. Semua orang mengemasi barangnya kemudian berlomba untuk menjadi juara satu dalam lomba Keluar Kelas Setelah Mata Kuliah Selesai. Dan tentu, Raizel dan Lascrea tak tertarik untuk menjadi bagian dalam lomba itu. Kedua orang itu masih diam di tempatnya, membiarkan mahasiswa-mahasiswa lain keluar lebih dulu.

Dua menit setelah kelas itu benar-benar hanya menyisakan mereka berdua disana, Lascrea baru mengemasi barang-barangnya. Ia berdiri, menghampiri Raizel yang sudah siap dengan tas yang tergantung sebelah di lengan kanannya.

"Kau siap?" tanya Raizel.

"Ya. Ayo," jawab Lascrea.

Kemudian seperti biasa, mereka berdua meninggalkan kelas itu bersama-sama.

***

"Apa yang ingin kau katakan?" ucap Shinwu to the point.

Mereka berdua sekarang berada di sebuah gudang rusak, gelap, dan tak terpakai di bagian paling belakang wilayah kampus. saling melempar tatapan membunuh satu sama lain, hanya saja Taemin terlihat lebih santai dan terkesan meremehkan.

"Kudengar kau membuat Kyungsuk babak belur di pertandingan Kantin dua hari lalu. Apa itu benar?" tanya Taemin.

Shinwu terdiam. Ia mengingat dengan jelas bagaimana Ia menghajar lelaki bernama Kyungsuk itu hingga wajahnya dipenuhi oleh lebam. Entahlah, Shinwu rasa ada sedikit patah tulang.

Semua itu berawal dari seorang gadis yang tak sengaja menjegal kaki Kyungsuk hingga jatuh, kemudian setelah meminta maaf pun Kyungsuk tetap membentak dan berlaku tak sopan kepadanya. Shinwu awalnya cuma ingin membantu gadis malang tersebut, tapi Kyungsuk malah meninju wajahnya. Shinwu tentu tidak terima, Ia akhirnya membalas tinjuan Kyungsuk dengan meninju perutnya. Perkelahian pun terjadi. Jika saja dosen tidak datang melerai mereka berdua waktu itu, mungkin urusannya bisa sampai ke kantor polisi. Lantaran Kyungsuk membawa pisau lipat di saku jaketnya, dia mungkin akan menggunakannya pada Shinwu kalau Shinwu tidak membuat sedikit luka di tangan kanannya.

Ah, Shinwu ragu dengan kata luka itu. Sekarang Ia yakin membuat tulang tangan Kyungsuk patah karena setelah diingat-ingat bentuk tangannya agak aneh.

The Story Of Noblesse 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang