BLIND DATE : 2

1.1K 122 42
                                    

Sampainya di depan Club, Joo Hyun melepaskan tangan yang sejak tadi menempel di punggungnya dengan menjauh dari Taehyung. Sejak tadi ia bungkam dan menunduk bukannya ia merasa malu, namun enggan untuk menerima pertanyaan-pertanyaan yang akan di lontarkan padanya. "Aku bisa pulang sendiri." Itu adalah ucapan pertama sejak memilih bungkan sejak tadi.

"Apa kau membawa mobil?"

Joo Hyun masih sedikit kesal akan tindakan pria itu yang dengan sengaja membuatnya kesal,  dengan mengungkapkan fakta bahwa mereka akan bertunangan. Jadi ia memilih menggeleng untuk menjawabnya.

"Aku tak akan membiarkanmu pulang sendiri menggunakan taxi, apalagi kau mengenakan pakaian yang cukup provocatif." Tanpa malu Taehyung menatap ke arah pakaiannya dan sempat berhenti lama di dadanya yang memang cukup terekspos.

"YAK!" Joo Hyun mendorong kening Taehyung dengan jari cukup kuat, membuat pria itu mengalihkan tatapannya dari dadanya. Pria itu kini terkekeh geli. "Dasar mesum." Cibirnya sambil berbalik dan berjalan meninggalkan Taehyung.

"Astaga Joo Hyun." Taehyung menarik pergelangan tangannya, menyentaknya lembut agar Joo Hyun berbalik menatap Taehyung. "Kau yang memamerkan mereka, jadi jangan marah. Bahkan tadi ada pria yang menggerayangimu di lantai dansa." Gerutu Taehyung. "Aku saja belum pernah menggerayangimu." Ujar pria itu lirih, yang tak jelas di telinga Joo Hyun.

Mata bulat dengan bulu mata panjang itu menatap tajam ke arah Taehyung. "Enak saja, pria itu hanya meletakkan tangannya di pinggangku, dan aku menepisnya. Sembarangan mengatakan dia menggerayangiku." Suaranya ketus dan sedikit jijik saat mengucapkan kata terakhirnya yang terdengar sangat tak senonoh.

"Kau bisa memakiku atau marah-marah setelah mengantarmu pulang." Bujuk Taehyung sambil memegang pergelangan tangannya, menuntunnya menuju mobil pria itu. "Lagipula kau bisa masuk angin dengan gaun yang hampir tak menutupi tubuhmu itu."

"Bukan urusanmu. Ini tubuhku, jadi apapun pakaian yang akan kukenakan itu urusanku." Desisnya tak mau kalah adu mulut dengan Taehyung, walaupun menurut saja ketika pria itu membukakan pintu mobil dan membimbingnya masuk, bahkan salah satu tangannya di letakkan di atas kepala Joo Hyun, melindungi agar kepalanya tak terbentur atap mobil ketika memasukinya.

Melihat semua tingkah perhatian Taehyung, tak membuat Joo Hyun dengan terang-terangan berterima kasih ataupun memuji tingkah pria itu. Pujian hanya akan membuat seorang Kim Taehyung semakin meninggikan egonya. Dan Joo Hyun tak mau mengusap ego pria itu.

Setelah meninggalkan Club, belum ada percakapan di antar mereka dalam perjalanan itu, namun Joo Hyun menyadari lirikan-lirikan mata Taehyung yang mengarah pada paha polosnya. Membuat pria itu kurang berkonsentrasi mengemudia, dan tenggorokan Taehyung bergerak-gerak dengan resah.

"Kau berniat selingkuh dariku, eoh?" Walaupun suaranya terdengar santai dan bukannya menuduh, Joo Hyun tetap saja tak suka.

"Aku bosan denganmu." Balasnya acuh. Ia tak suka di tuduh selingkuh, walaupun itu hanya kata-kata bercanda ataupun sindiran. "Lagipula kau juga berniat mencari yang lain." Sindirnya dengan nada tajam, menatap tajam ke arah Taehyung terang-terangan.

Desahan panjang dari Taehyung hanya membuat Joo Hyun kesal dan mengalihkan tatapannya ke arah jendela di sampingnya. Sepertinya memang benar pria itu berniat mencari gadis lain. Jantungnya berdegup tak karuan dengan perasaan disayat-sayat. Ia mengigit bibirnya dan menelan ludahnya yang terasa pahit.

"Aku hanya di paksa untuk datang, dan tak ada niatan mencari penggantimu. Satu saja tak ada habis-habis dan pastinya lebih dari cukup untuk menyibukkan hidupku, untuk apa mencari yang lain." Suara Taehyung lembut dan salah satu tangannya kini meraih tangan Joo Hyun yang bertumpu di pahanya. Membawanya mendekati bibir tebal Taehyung dan mengecupnya lembut. "Harusnya akulah yang cemburu dan marah di sini, kau menari di kelilingi beberapa pria." Geram Taehyung di sela-sela giginya yang beradu.

BLIND DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang