A New Day's

14 1 0
                                    

Dzull adalah siswa pindahan dari Malaysia.

Walaupun dia pindahan dari Malaysia Dzull juga pintar berbahasa Indonesia karna Ibu Dzull asli orang Indonesia.

Alasan Dzull pindah ke Indonesia karena dia ingin kehidupan yang damai dan tentram,Dzull juga ingin mendapatkan sahabat-sahabat yang cinta dengan alam damai.

Sebulan Pindah ke Indonesia Dzull baru masuk ke sekolah barunya.

Sesampainya di gerbang sekolah barunya.
"Akhirnya hari pertama ku untuk sekolah" ucap dzull lega.

"Aku berharap bisa mendapat teman yang aku harapkan"

Dzull pun langsung masuk ke ruangan KEPSEK.

"Dzull" KEPSEK memanggil Dzull
"Iya pak" Dzull pun menghampiri KEPSEK
KEPSEK menanyakan alasan Dzull kenapa pindah ke skolah tersebut
Dzull pun mengutarakan alasannya dan alasan Dzull di terimah oleh KEPSEK.Dzull pun langsung ke kelas barunya itu.

Di depan kelas barunya Dzull beranikan diri untuk menyapa teman-teman barunya dan akhirnya Dzull di terimah oleh teman sekelas barunya itu.

Bel pun berbunyi pertanda jam istirahat
Pada saat jam istirahat Dzull pun akhirnya senang karena teman-teman barunya itu sangatlah ramah terhadapnya, pada saat itu pun Dzull melihat ada satu siswa yang sifatnya sangat dingin dia hanya menghabiskan waktu istirahatnya di bangkunya.

"Agung itu siapa" menunjuk siswa yang dingin itu

Agung adalah salah satu teman baru Dzull


"ohh, namanya Hamdan dia itu siswa yang sangat pendiam di kelas ini" kata Agung

Dzull pun berdiri dan menghampiri Hamdan.

Sesampai di tempat Hamdan. Dzull langsung menyapa Hamdan dan ingin berjabar tangan dengannya,tapi Hamdan hanya mengabaikan Dzull.

Tiba-tiba bel berbunyi pertanda jam istirahat telah selesai, Dzull pun langsung duduk d tempatnya semula.

Waktu pulang pun tiba. Dzull sangat gembira karna bisa mendapat teman baru, tapi beda dengan siswa-siswi SMA DDi Pinrang.

SMA DDi Pinrang adalah nama sekolah Dzull yang baru

Dzull pun heran melihat siswa-siswi yang ketakutan itu.

"Agung ada apa ini!!"Sambil memegang bahu Agung.

Agung pun tidak menjawab pertanyaan Dzull karna ketakutan.

Tiba-tiba siswa dari sekolah lain datang,dan ternyata itu adalah salah satu geng terkuat di sekolah lain.Nama geng tersubut yaitu THE BLACK CROW

"Ternyata di sini sama dengan di Malaysia tidak ada bedanya"

Dzull pun diam dan tak tau harus berbuat apa.

Tiba-tiba gerombolan geng itu menyerang siswa-Siswa SMA DDi Pinrang.

Dzull pun depresi mengingat masalalunya yang sama persis di kehidupan barunya ini

Tiba-tiba Zu di tikam oleh salah satu gerombolan THE BLACK CROW.
Zu salah satu teman sekelas Dzull.

"Aaaaaaa" Zu berteriak keras.
Dzul pun melihat kejadian itu.

"ZuuUU"sambil lari menujuh tempat Zu.
Dzull pun membawa Zu ke rumah sakit.

"Aku mohon bertahanlah Zu" ucap sambil menangis.

Melihat Dzull menangis "jangan menangis kau adalah laki-laki"

Sesampainya di rumah sakit Zu langsung masuk ke UGD,Dzull pun khawatir dengan keadaan Zu.

"Sudah sejam aku menunggu tapi belum ada kabar" nyaut Dzull.

Tiba-tiba orang tua Zu datang dengan muka sedih.

"Di mana Zu" orang tua Zu menanyakan kepada Dzull, Dzull pun hanya bisa bergeleng-gelengkan kepalanya.

Tiba-tiba dokter keluar dan akhirnya Zu tidak bisa di selamatkan, itu membuat
Ibu Zu pun kaget dengan perkataan dokter tersebut dan iya pun pingsan.

Dzull lari menghampiri mayat Zu
"Aaaaaaaaaaaa" teriak Dzull dengan muka yang sangat marah.

"Aku akan berjanji kepada mu akan membalas semua perbuatan mereka"

.......

Satu minggu kemudian Dzull ingin membuat geng dan ingin membalaskan kematian Zu. Dzull memilih satu persatu dari kelas perkelas menjadi anggota geng yang ingin di buat Dzull.

Akhirnya Dzull bisa mendapatkan anggota yang berjumlah 14 orang.

Tiba-tiba Hamdan datang dan ingin masuk ke geng yang ingin di buat oleh Dzull.

Alasan Hamdan ingin masuk karna dia tidak inging lagi melihat teman-temanya tersiksa, walaupun dia sifatnya dingin tapi dia sangat menyayangi teman-teman sekelasnya.

Dan Dzull akhirnya memberikan nama gengnya itu bernama G ZERO ONE

Bersambung...

-Warning, Typo Akut :v

Petualangan DzullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang