Mataku selalu saja tertuju padanya ketika di kelas. Aku melihatnya sedikit sedikit agar ia tak menyadarinya. Dan terkadang aku berpikir, "Cinta itu apa?" Apa orang orang akan jatuh terperangkap olehnya tanpa menyadarinya?.
"Dengerin nih, Tsukasa."
"A-Apa?"
"Kayaknya... aku ingin mencoba jatuh cinta."
"Y-Ya coba saja dulu."
"Aku hidup untuk jatuh cinta, terus hidup, hidup, dan hidup! Untuk tidak menikah!""Eh, Nikasa. Takeda kenapa sih?"
"Uhhh... Sepertinya dia telah mendapatkan pemberitahuanmya kemarin, jodoh masa depannya."
"Seriusan?!"
"Keluarganya akan ketemuan besok. Dia ketakutan."
"Aku tidak takut! Aku hanya ingin jujur pada perasaanku sendiri!"
"Sudah bilang saja kalau kamu kebelet berhubungan suami istri."
"Bukanlah! Aku ingin cinta! Cinta!. Aku ingin tahu apa ada cinta dibalik perjodohan oleh pemerintah ini! Pokoknya aku akan berjanji sekarang juga! Aku ingin merasakan cinta! Aku tidak akan pernah menikahi orang yang dijodohkan oleh pemerintah!"
"Entah rasanya aku paham, Takeda.""Ada benarnya juga, rasanya aneh kalau pernikahan itu adalah hal sepele, macam kuburan para lelaki saja."
"Hei,kalian semua. Ayo kita berjanji, sekarang juga. Kita tidak akan pernah menikah!""YA!"
Tiba tiba ada seorang gadis yang ikut.
"H-Hah.. A.. Asuka-san?!"
"Oh,maaf. Kalau cewek tidak boleh ikutan?"
"Enggak... gitu juga kok."
"Kenapa kalian mendadak sopan begitu?"
"Kalau begitu baguslah. "Asuka san, dia nanti akan berusia 16 tahun bulan april ini, tapi katanya dia belum dijodohkan oleh siapa siapa.
"Untung usiaku belum 16 tahun, tapi kenapa dunia jadi begini?! Aku tidak mau menikahi seseorang yang aku tidak cintai!"
Jam pulang sekolah pun tiba.
"Sebuah janji untuk kebahagiaan. Masa depan yang aman. Kelihatannya bagus sih... Tapi, aku tidak ingin melakukannnya. Aku ingin merasakan cinta! Aku ingin mengutarakan perasaanku! Kepada Asuka-san! Bukan pada orang lain!"
Aku ingin mengutarakan perasaanku, tak peduli apa yang dikatakan orang lain! Aku sudah menyukainya selama 5 tahun! Diriku mulai mengingat saat pertama kujatuh cinta pada Asuka-san. Saat itu diriku ini masih kelas 5 SD, aku dan Asuka duduk bersebelahan, aku ingin membantunya yang sedang kesusahan menghapus dengan penghapusnya tapi aku merasa gugup. Akhirnya diriku memberanikan untuk memberikan setengah penghapusku kepadanya.
"A-aku kasih setengah!"
"Makasih"Dalam pikiranku terngiang kata "Makasih. Makasih. Makasih. Makasih. Dari mulut Asuka-san,hanya dengan kalimat itu, dia telah mencuri hatiku. Momen saat aku berbicara kepadanya, hanya pada saat itu saja. Tapi aku tidak akan pernah melupakan senyuman itu.
"Oh iya, Tsukasa, ulang tahunmu besok lusa ya?! "
"Oh iya benar juga."
"Oh ya :c"
"Apa kamu nanti dapat pemberi tahuan jodohmu? "
" Mungkin saja dapat! "
" Datangnya nanti siang kan? Aku sangat menantikannya! "
" Abang mau nikah! "Oh iya. Pemberitahuan jodohku sebentar lagi tiba, dan aku akan menikahi gadis yang dijodohkan denganku, aku tidak akan bisa mencintai orang lain.
" Siapa ya pasangannya? "
" Ibu nggak sabar! "
" Aku juga nggak sabar! "Tidak, aku tidak mau ini. Aku hanya ingin mencintai Asuka-san. Aku selalu mencintainya. Tapi kalau aku diam seperti ini, mungkin saja dia akan mendapatkan pemberitahuan jodohnya. Dan mungkin aku akan mendapatkannya juga besok, tidak ada waktu lagi. Kali ini aku akan mengutarakannya! Besok besok pagi langsung! Aku harus berani!
"A.. Asuka-san! Se-selamat pagi, ada waktu sebentar? "
" Iya,maaf kalian duluan saja. "
" Ya. Apa dia mau ditembak lagi? Udah yang keberapa bulan ini? Dua? Atau tiga? "
" Umm... A-aku Tsukasa. Kita pernah satu kelas sekali waktu SD. "
" Oh, pernah ya? "
" Haaaaa.....! Ka-kamu tidak ingat? "
" Umm.. Waktu kelas berapa? Wali kelasnnya siapa? "
" Oh begitu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Lies
RomanceMenceritakan tentang peraturan dan cinta. Ketika anak-anak telah menginjak usia 16 tahun, mereka ditugaskan oleh pemerintah untuk berpasangan berdasarkan perhitungan kompatibilitas, dalam rangka meningkatkan tingkat kelahiran di negara tersebut. Ora...