page 1; Pemuisi

17 2 0
                                    


Bait-bait aksara yang dia gubah,
Indah,
Cukup menceritakan segala rasa di hati,
Awalnya aku tak mengerti,
Puisi itu apa?
Mengapa dia begitu mencintai puisi?
Awalnya jariku kaku,
Tiap kali menulis, hasilnya hampa.

Lama-lama baru aku mengerti,
Benarlah kata orang,
Lukai hatinya, dan kau akan dapat melihat jemarinya menangis.

Rasa yang paling terdalam,
Rasa yang tak mampu diungkap pada dunia,
Kerna itu,
Dia memilih untuk menjadi pemuisi sepi.

Andai saja kau selami tulisan itu,
Pasti kau mengerti,
Aksara yang kau lihat indah itu,
Sebenarnya luka hatinya yang lambat sembuh.

4Jan18

Page 1Where stories live. Discover now