Prolog

90 5 0
                                    

Aku melirik arlojiku. Pukul enam lewat sepuluh menit, artinya tiga puluh lima menit lagi kelas akan dimulai. Ini memang menjadi rutinitas Emily yang selalu datang lebih awal ke dalam ruangan kelas, bila dibandingkan dengan kedua sahabatnya yang bernama Anita dan Nirin.

Anita Rosalina dan Nirin Yuniar nama lengkap sahabatnya itu, mereka adalah salah dua sahabat terdekat Emily, bagaimana tidak mereka berdua selalu sekelas tiga tahun berturut-turut. Ya di sekolahnya ini setiap tahunnya akan berganti kelas, begitu juga dengan orang-orang yang ada didalamnya, setiap siswa pasti memiliki teman yang berbeda beda setiap tahunnya.

Emily tampak berjalan memasuki ruangan kelasnya. Wangi lavender mengambang di udara, terlihat benda putih seperti tabung menempel di dinding belakang ruangan kelas, membuat Emily yang ada didalamnya selalu ingin menghirup aroma wanginya.

Dengan sejenak, udara di area ruangan kelas menjadi terasa pengap, karena banyaknya siswa yang mulai berdatangan dan suara ribut yang dikeluarkannya. Membuat udara diperebutkan oleh banyaknya orang sehingga menimbulkan rasa panas.

Emily mengedarkan pandangannya, dinding berwarna abu-abu yang dikombinasikan dengan warna oranye menjadi ciri khas ruangan kelas 12 MIA 3 yang menandakan keakraban dan kepandaian. Dengan warna ini dapat diharapkan siswa akan memiliki rasa kehangatan dan pikiran yang jernih dan membangkitkan rasa semangat siswa pada saat berada di ruangan kelas.

Assalamualaikum..
Ini tulisan pertama aku, semoga yang membaca cerita ini suka yaa

Oh iya karena ini tulisan pertama aku tolong kasih komen, saran atau apapun yaa aku pasti terima

Jangan lupa divote juga yaa hehe

Kalian penasaran ga cerita kelanjutan nya?
Jangan lupa komen yaa

Jauh dimata Namun Dekat di DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang